Jangan lupa komen dan Voted
Happy Reading🤍- Anggi Marito - Tak segampang itu
"Gak pa-pa, jatuh dari motor, itu sudah menjadi hal yang biasa bagiku. Namun, jatuh bersamamu, itu satu hal yang tidak biasa bagiku dan tentunya menyenangkan."
Queen dan yang lainnya termasuk Alarick kini berada di lantai parkiran rumah susun. Mereka hendak jalan-jalan sore keliling kota sembari merayakan Queen yang menerima ajakan lomba game MOBA tersebut. Terlalu cepat memang, tapi ini sudah menjadi rutinitas mereka sebelum melakukan sesuatu. Lebih baik, bersenang-senang terlebih dulu, pikir mereka yang telah tersesat jalan pikirannya.
Selain itu, mereka juga hendak ke markas klub motor mereka yang masih berjalan dan semakin berjaya. Bahkan klub motor mereka kini hampir mendekati perayaan umur yang ke 50 tahun.
"Aku tidak ingin dibonceng olehmu," ujar Alarick yang sedikit trauma dengan Queen saat menaiki motor. Bahkan saat di rumah sakit, mereka pergi menggunakan taksi.
"Ya, sudah! Kau tinggal saja. Gak usah ikut," cetus Queen menaiki motornya seraya memasang helm. Sontak membuat Alarick geram.
"Aku yang akan mengendarainya. Kamu duduk di belakang," ucap Alarick mendorong tubuh Queen duduk di jok belakang.
"Heh! Gak udah ngada-ngada. Kau baru saja melepaskan gips di tangan kirimu. Entar, kita belum apa-apa udah keburu jat--"
"Kamu meremehkanku?" potong Alarick berbalik menatap sinis Queen yang duduk di belakangnya.
Queen mendengar itu reflek memukul bahunya sembari berbisik, "Bukan meremehkan. Aku hanya takut, bukannya pandanganmu bermasalah? Bagaimana bisa aku mempercayaimu?"
"Lihat saja nanti. Kamu akan terkejut saat menyadari jika aku cukup handal mengendarai kendaraan ini," ucap Alarick dengan ingatannya yang tajam walaupun pandangannya hanya memiliki dua warna saja, tidak membuatnya tekadnya runtuh jika ia mampu mengendarai motor Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Queen - [ON-GOING]
Romansa[FOLLOW DULU BARU BACA] "Aku hanya kehilangan ingatanku, bukan berarti aku kehilangan kecerdasanku." Sialan? Itu yang ada dipikiran Queen saat mendengar kalimat yang hampir mengisi harinya setiap hari dari pria yang tidak tahu asal usulnya dan kini...