sorry for typo
🌱
" HYUUUUUNG " jaemin berteriak saat ia sadar dari pingsannya, satu hari lamanya ia tak sadarkan diri
" JAEMIN " jeno yang tersentak akan teriakan jaemin, membuat jeno malah ikut berteriak
" hyung his...his... jangan tinggalkan nana hyung his... HYUNG JANGAN TINGGALKAN NANA " teriak jaemin histeris diiringi dengan isak tangisnya
jeno memeluk tubuh jaemin yang terus memberontak memukul pukul punggung nya dengan isak tangis yang tak henti henti, membuat jeno bingung dengan keadaan jaemin yang seperti ini
" hey ssttt, hyung disini jangan nangis ya hyung gak akan ninggalin jaemin oke " ucap jeno mengusap rambut jaemin lembut
" kamu kenapa hm, mimpi buruk ya " ucap jeno dan jaemin masih menangis seseguk kan
jaemin terdiam, pikirannya terlintas akan kejadian yang baru saja ia alami ah tunggu baru saja ia bayangkan iya dia tidak mengalaminya dengan nyata
" HAH~~~hah~~~ hah- " desah nafasnya mulai tak teratur, dadanya sesak ia tak bisa bernafas sekarang
yang ada dipikirannya adalah sebuah rasa takut kehilangan orang yang ia sayangi
" hey tenang oke jangan panik dengarkan hyung na jaemin, itu cuma mimpi oke hyung disini hyung gak ninggalin jaemin " jelas jeno masih mendekap tubuh jaemin
detak jantungnya berdetak kencang, jeno tau sangat tau jika jaemin tengah kambuh dan merasakan sakit yang luar biasa
" AAAKH... hah~~~, sa- sakit " ucap jaemin mulai meremas kepalanya yang lagi lagi sakit, bak di hantam batu besar
jaemin dengan sekuat tenaganya mencoba memberontak dari dekapan jeno, tangan jeno berhasil melepas tangan jaemin yang meremas kepalanya sendiri
tentu saja tenaga jeno lebih kuat dibandingkan jaemin yang jelas jelas baru terbangun dari pingsananyajeno tidak memanggil dokter karena ia tau yang jaemin butuhkan hanyalah dirinya bukan seorang dokter yang hanya bisa melakukan tindakan yang lain lain yang dapat menekannya
jika jaemin sudah benar benar perlu penanganan dokter baru jeno akan memanggilnya
" masih sakit " tanya jeno karena jaemin tak kunjung berhenti menangis
" coba ceritakan apa yang baru aja kamu mimpikan, kalo tidak mau juga tidak apa apa tidak usah di paksakan untuk bercerita " jelas jeno, jaemin menggelengkan kepalanya dan jeno paham akan hal itu
" ohek...ohoek... " tiba tiba jaemin mual, kepalanya yang masih sakit, detak jantungnya yang belum teratur, juga nafasnya yang masih sesak ditambah mual menyerangnya
" muntah aja, keluarin semuanya " ucap jeno menyodorkan kantung kresek untuk muntah
jaemin menatap jeno dan jeno mengangguk sambil tersenyum di hadapannya seakan mengatakan jika ia akan baik baik saja
badan jaemin lemas ketika seluruh isi perutnya dikeluarkan, keringat dingin mulai membasahi pelepis nya
tingkat kekhawatiran nya membuat ia gelisah tak karuan
KAMU SEDANG MEMBACA
the twin's || jeno jaemin
Short Storyjaemin & jeno si kembar jaemin dan jeno dua anak kembar yang saling menyayangi, kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya yang membuat si kaka lebih memperhatikan sang adik ia ingin adiknya merasakan kasih sayang walaupun hanya darinya 02-mei...