Kamu adalah hujan
Pada kering kemarau nya hatiku
Detak pada jantung yang beku
Pelangi pada langit hatiku yg kelabu
Dan jawaban dari segala pertanyaan yg ada
_Prilly_
****
Prilly terbangun dari tidurnya. Ia menyeka wajahnya, apakah dia menangis hingga tertidur?
Situasi ini benar-benar menyiksa diri nya, Saat ini kepalanya seperti mau pecah.
“Hei, Putri tidur bangun.” prilly mendengar suara mamanya memanggil dari ambang pintu kamar.
Prilly tersenyum lemah “Pagi, Mah” sapa nya
Mamanya menghampiri ke tempat tidur memandangi wajah anak bungsu nya itu lekat-lekat.
“Kamu kenapa? Sakit?” Mama Rita menyentuh kening prilly.
Prilly menggelengkan kepala. “Gak kok, Ma. Mungkin prilly cuma capek aja” prilly memaksakan untuk tersenyum di depan ibu yang telah melahirkan nya itu.
“Kayanya kamu gak usah ikut Nala sama ali deh, Kamu istirahat aja dulu di rumah gak usah kemana mana”
Itu merupakan ide bagus buat prilly, dia tidak mungkin bisa membayangkan bagaimana perasaannya jika melihat Nala yang menggandeng tangan ali mesra di depan mata nya sendiri, tapi mengingat gimana semangat nya sang kakak untuk menunjukkan gaun pengantinnya, membuat prilly jadi merasa bersalah.
Prilly menggelengkan kepala. “Aku mau lihat baju pengantinnya Nala ma.”
“Kan masih ada hari lain, toh bajunya juga belum selesai, Naaallll... nalaaa..”
Mama memanggil Nala, gadis itu muncul di pintu kamar prilly, mengenakan dress pendek bermotif pulkadot, cantik sekali.
"Ya ma, kenapa? "
"Prilly gak usah ikut aja ya, lihat deh wajahnya kusut banget, matanya ampe bengkak dan merah gini, adik kamu kecapekan banget kayak nya”
Nala memandangi wajah prilly, dia tahu ada yang salah disana, tapi dia tidak menyadarinya, dia terlalu bahagia akan pernikahan nya ini.
“Ya udah, aku sama ali aja gak apa-apa kok ma, Lagian masih ada hari esok kan” Nala menyentuh pundak prilly.
“Wajah kamu benar-benar mengerikan tau, coba deh ngaca.” Nala tersenyum melihat wajah prilly yg semeruet begitu
“Kamu istirahat aja dulu, Nanti kalo udah segeran baru kita jalan-jalan” prilly balas tersenyum dan menganggukkan kepalanya
***
*TO BE CONTINUE*
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN TERAKHIR (END)
Ngẫu nhiênTentang dia yg dulu pernah aku hancurkan.. kini menjadi bayang bayang indah dalam hidup ku..
