Hidup itu adalah sebuah pilihan..
Jika kau memilih melangkahkan kaki mu kedepan..
maka bersiaplah dengan sesuatu yg baru yg akan kau temui di depan sana
Jika kau memilih berdiam diri di tempat
Maka bersiaplah untuk terkurung bersama bayang bayang yg kadang ingin kau jauhi..***
Prilly tersentak, Sebulan yang lalu dia sedang bersama laki-laki? Prilly berusaha mengingat-ngingat siapa laki-laki itu. Prilly menutup mulutnya ketika menyadari siapa laki-laki yang dimaksud kakaknya.
“Dia zidane teman sekelasku dikampus” prilly membuka mulutnya walaupun lidahnya kelu.
“Sebulan yang lalu kami memang mengadakan acara kejutan untuk teman sekamar gw Anna, zidane punya sebuah café dan saat itu kami sedang menyiapkan acara kejutan untuk Anna, Saat itu kami tidak hanya berdua, Tapi saat itu gw memang banyak membantu zidane untuk membereskan daerah luar café, sementara teman-teman yang lain sibuk di dalam menata ruangan, zidane laki-laki yang baik, dia juga lucu, dia selalu membuat gw tertawa, gw memang melupakan kesedihan gw saat itu” prilly diam sejenak
“Tapi dia menyukai Anna. Itulah kenapa dia bela-belain mengadakan acara kejutan untuk Anna, karena dia ingin menyatakan perasaanya, karena itulah gw dan teman-teman gw memutuskan untuk membantu.”
Nala menutup mulut dengan tangannya. Shock, kaget, begitu jelas tergambar di wajahnya ketika mengetahui kebenaran nya.
“Jadi ali salah sangka? Dia memang langsung pulang ke indonesia esok harinya, dia mengurungkan niatnya untuk menemui lo dan memutuskan untuk mulai melupakanmu. Tapi keadaan yang gw kira bisa membaik malah semakin memburuk. Sepulang ali dari jerman ke Indonesia, dia semakin terpuruk, di depan keluarga dia berusaha bersikap dewasa, bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, dia berusaha keras menyembunyikan kesedihannya di depan keluarga. Tapi ternyata kesedihan dan penyeselan itu menggerogoti dirinya, Hingga pada suatu hari dia harus berada di antara hidup dan mati ketika mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah truk, Sejak saat itu dia tidak pernah lagi membuka matanya" prilly bungkam mendengar cerita nala, hati nya perih ketika membayangkan betapa menderita nya ali akibat salah faham itu.
"Hanya nama lo prill, hanya nama lo yang keluar dari bibir nya. Hampir dua bulan ini kami hanya menemani dia di rumah sakit, mendengar desahan nama lo di setiap suara lirih yang dikeluarkannya gw gak tega, Gw akhir nya memutuskan untuk datang kesini, meminta lo untuk mengembalikan ali ke keadaan nya semula, memberikan cinta yang memang seharusnya dia miliki" prilly makin membisu, dia tidak tau lagi apa yg harus dia katakan, otak nya blank ketika membayang kan bagaimana hancur nya ali disana, hanya air mata yg bisa menggambarkan suasana hati nya saat ini.
"Pulanglah prill.. Temui mama dan papa, mereka benar-benar mengkhawatirkan lo, selama ini kami berusaha tidak menelpon lo karena kami tidak ingin menambah penderitaan lo, sementara kami mengira lo telah menemukan pengganti ali disini" prilly menggeleng, menolak pernyataan nala yg menganggap nya telah bahagia disini.
"Kami tidak bisa lama-lama berdiam diri, Mama ingin kamu bahagia tapi dia juga gak bisa mengorbankan kebahagiaan orang lain demi kebahagiaanol lo. Setiap orang berhak bahagia kan prill”
“Tapi..”
“Lo bisa meminta izin untuk beberapa hari. Setelah itu lo bisa kembali pulang, Gw yakin ali pasti akan segera sadar jika mendengar suara lo. lo mencintainya kan prill? katakanlah, Setidaknya ada yang merasa bahagia diantara kita, Jika salah satu dari kita bahagia maka yang lain juga akan bahagia" prilly nampak memikirkan perkataan nala, harus kah dia pulang dan menjemput lagi cinta yg telah ia abaikan, memperbaiki hati yg telah ia hancurkan?.
"Ali akan bahagia dan pasti keluarganya juga akan ikut bahagia, Kebahagiaanmu berarti banyak buat orang lain prill, Gw juga akan bahagia dengan kebahagiaan lo”
“Tapi lo..”
Nala tertawa. “Jangan khawatirkan kebahagiaan gw, sudah sepantasnya sebagai seorang kakak gw berkorban untuk adik gw, Lagian ali mencintai lo, bukan gw. Gw tidak bisa memaksakan kehendak gw, Selama ini gw berusaha menyembuhkan hati gw, gw bersumpah hati gw udah sembuh dari hari ke hari, tapi tidak dengan hati lo. Gw pasti akan menemukan seseorang yang tepat suatu saat nanti yg bisa mencintai gw dengan tulus” Nala menarik tangan adiknya.
“Sekarang lo pulang, bereskan barang-barang lo, Gw sudah nanya ke teman-teman lo. Lo tidak terlalu sibuk dengan kuliah lo kan saat ini, Lo cukup pintar untuk menyelesaikan semua mata kuliah lo” Nala tersenyum. “Mari kita selesaikan semuanya bersama sama”
***
*TO BE CONTINUE*
![](https://img.wattpad.com/cover/225760264-288-k509225.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PELABUHAN TERAKHIR (END)
RandomTentang dia yg dulu pernah aku hancurkan.. kini menjadi bayang bayang indah dalam hidup ku..