Suara cicitan burung yang samar-samar terdengar di rungu sang gadis beberapa menit lalu teredam oleh suara nyaring berasal dari jam alarm digital yang tersimpan rapi tepat di atas nakas samping ranjangnya. Lengan jenjangnya terulur mematikan sumber bising yang telah mengganggu tidurnya. Kendati sebenarnya ia sudah terjaga beberapa menit lalu, akan tetapi jiwanya belum sepenuhnya terkumpul. Tubuh mungilnya hanya ingin bergelung lebih lama dalam buntalan selimut yang membungkusnya sebab rasa pening menyerang dirinya.
Erangan kecil dengan suara paraunya terlontar tatkala seberkas cahaya menyelinap dari celah gorden kamarnya yang tak tertutup dengan sempurna menyapa kelopak matanya. Dirinya memicingkan netranya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina.
Jika saja isi lambungnya tak mendesak ke kerongkongannya, ia takkan mau beranjak cepat dari kenyamanannya. Bergegas ia menapakkan kaki telanjangnya di atas pijakan. Lantas ia keluar kamar untuk memutar kenop pintu yang lain demi memuntahkan seluruh isi lambungnya.
Rasanya lega selepas memuntahkan makanan kemarin yang ia santap itu harus mendesaknya keluar melalui kerongkongannya. Jira membasuh mukanya, lalu rasa mint menyerbak dalam mulutnya selepas menggosok gigi, setidaknya untuk menyegarkan dirinya dari rasa pengar. Sial, ia bahkan tak tahu semalam menenggak berapa kaleng bir hingga membuat kepalanya masih terasa berat saat ini. Gadis itu menatap pantulan dirinya dari cermin wastafel, garis wajahnya yang mungil itu sangat pas dengan proporsi tubuhnya yang jenjang. Dia terpaksa berhenti memandang dirinya tatkala aroma masakan yang menyelinap dari celah pintu kamar mandi menggelitiki penghidu. Rungunya juga menangkap suara minyak goreng panas yang membuat perutnya meraung meminta diisi.
Jemarinya memijat pangkal hidung bangirnya, ia baru ingat jika di kediamannya bukan hanya dirinya saja, melainkan ada seseorang lagi yang katanya menumpang untuk beberapa waktu. Mengingatnya saja membuatnya makin pening.
Manik cokelatnya menangkap punggung lebar yang terbalut kaus pendek polos hitam milik sang kakak yang melekat di tubuh tegap pria itu. Lengan kokohnya sibuk memegang spatula lantas sesekali sibuk dengan pisau, cara pria itu sibuk dengan aktivitasnya di dapur terkesan seksi tatkala vein yang mengeras di lengan kekarnya juga otot bisepnya yang mencuat dari baju lengan pendeknya.
Sial, rasanya ia tengah kacau, mungkin pengaruh alkohol semalam. Buanglah pikiran kotormu Ahn Jira, bagaimana bisa kau berpikir demikian di pagi hari?
Kedua manik mata kembar itu bersirobok tatkala punggung si pria berbalik seraya membawa panci berisi sup panas. Tubuh gadis itu tiba-tiba stagnan, kaki telanjangnya tak berpindah sedikit pun dari pijakannya, hanya netranya yang terfokus pada pria di seberang sana hingga sebuah kurva terpatri pada paras sang pria. Manis. Jujur saja, baru kali ini ia menemukan pria itu tersenyum seperti sekarang ini. Membuatnya terasa ada desiran aneh yang menyerangnya.
"Oh, kau sudah bangun, Nona?"
Hingga akhirnya suara berat itu membuat kesadarannya kembali. Sial, sudah berapa lama ia tak bergeming dari pijakannya dan entah berapa kali ia mengumpat dalam hati pagi ini? Baginya pagi ini sangat kacau, jika perlu menyalahkan ia akan salahkan alkohol yang ia tenggak semalam—lalu keluar lagi dari lambungnya tadi.
"Maaf, aku mengacaukan dapurmu, setidaknya aku membalas budi dengan sedikit berguna untukmu," ujar pria itu seraya meletakkan panci di meja pantri, tak lupa beralaskan lipatan lap berjaga-jaga bokong panci itu bisa merusak bahan meja pantri. "Duduklah, aku sudah membuatkanmu sup pereda pengar dan … beberapa hidangan lainnya."
Lontaran kata demi kata terus terdengar menyapa rungunya, tetapi dirinya sebagai lawan bicara tak mengindahkan. Pikirannya kalut entah ke mana.
"Nona Ahn, kau baik-baik saja, 'kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE • Choi Yeonjun
Fanfiction[COMPLETED] ❝ Bagiku kau bukan seorang idola, kau hanya seorang Choi Yeonjun. ❞ [Diharapkan FOLLOW sebelum baca^^] ©2020 by karsalara #3 fiksipenggemar [22/8/21] #4 fanfiction [13/6/21] #5 idol [12/6/21] #14 romance [13/6/21]