2. Is You?

892 94 10
                                    


Jalanan kota tampak seperti biasa, ramai. Menjelang musim dingin sepertinya membuat banyak orang berbelanja untuk simpanan di kulkas. Lalu lalang mereka yang menggunakan mantel dengan deru napas mengepul diudara. Senja mulai mengkungkung, sedikit banyak menyampaikan syahdu dengan kicauan burung gereja diatas hamparan tanah. Tapi salju belum turun, hanya hangat mentari jingga dengan langit yang berwarna keemasan.

Lelaki dengan paras tampan namun penuh dengan atribut yang menutupi wajahnya masih disana masih setia duduk diatas bangku taman Bampo. Menyaksikan bagaimana kilau mentari yang memantul diatas sungai Han. Indah, sangat indah.

Namun keindahan ini seperti senjata tak kasat mata. Menusuknya dalam hingga sulit bernapas. Entahlah, ia juga kurang yakin kenapa langkah kaki membawanya ketempat ini. Tempat paling menghangatkan sekaligus nampu melukainya.

Bodoh, kau bodoh

Kalimat itu yang sejak tadi coba lelaki itu tekankan pada dirinya. Segumpal sesak tertanam didadanya, gumpalan yang ia sendiri tidak tau akan seperti apa nantinya. Sebuah perasaan amat kecewa dan berujung pada penyesalan.

Bukan, bukan penyesalan akibat telah melakukan tindakannya. Tapi sesuatu yang membuncah ini seolah hadir karena kebodohan yang sempat ia toreh akan- hubungan asmaranya. Sial, ia bahkan seharusnya bisa memilih yang lebih baik!

Satu tetes air mata kekalahan mengejek sang lelaki. Payah, hanya sampai sebegini kemampuannya dalam menahan rasa sakit. Buru-buru ia menghapus cairan itu dari pipi dan bangkit, berniat pergi sebelum rasa sakit itu semakin mengaduk perasaan labilnya.

Namun ia terhenti, kakinya yang baru saja akan menopang untuk berdiri membatu. Membawa Kim Taehyung kembali duduk diatas bangku taman itu dan memutuskan untuk menatap objek yang kini sudah berjalan ke sisi penyangga antara taman Bampo dan sungai Han.

Persis, pakaian keduanya sama persis. Benar-benar ciri idol yang menyamar, dan Tae tau persis siapa manusia dibalik mantel berwarna abu disana.

Myoui Mina

Lihatlah, gadis itu masih amat sangat mampu menarik atensi Taehyung bahkan setelah apa yang telah Mina lakukan terhadapnya. Dan sialnya, Mina masih terlihat sangat cantik dengan balutan mantel sederhana, topi yang menutup hampir seluruh penglihatannya dan kaca mata hitam. Langit yang mulai menggelap sedikit ampuh mengaburkan pandangan orang lain akan keberadaan Mina disana.

Hanya sebentar, Tae memutuskan benar-benar bangkit dan berbalik menjauh. Sudah cukup baginya, taman Bampo saja sudah cukup membuka kenangan itu. Jangan lagi ditambah dengan keberadaan Myoui Mina yang pada akhirnya hanya akan membuat Taehyung menelan kenyataan pahit bahwa kenangan tidak selamanya manis.

Baru beberapa langkah, suara lembut milik Mina terdengar mengaduh cukup nyaring dibelakangnya. Apa sesuatu terjadi? Tangan Taehyung mengepal, matanya menutup menahan gejolak yang menghampiri perasaannya. Apakah ia perlu kembali?

Tapi Mina bukan siapa-siapa lagi-

"Kau- masih berani menampakkan diri, huh?" Dan suara lantang dari seorang wanita muda sudah cukup menjadikan alasan Taehyung kini menoleh.

Dan, astaga!

Gadisnya- shit, ahh maksud Taehyung Mina, dilihatnya telah terduduk dengan keadaan menunduk. Dan orang itu, siapa dia?

Wanita muda itu kini membuka kaleng minumannya, dan-

Byurrr

"Kau bahkan lebih menjijikan dari apa yang kubayangkan. Harusnya aku tidak hanya menuangkan air, tapi minyak ikan kewajah busukmu!" Sang wanita mensejajarkan diri dengan badan tergugu milik Mina, melepas kasar kaca mata dan topi basah yang semula menutupi identitasnya.

No MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang