17. decision

751 86 41
                                    


Happy reading
~~

Malam itu seharusnya menjadi malam dimana Taehyung akan memberikan banyak cinta untuk gadisnya. Ditemani guyuran bintang dari jendela apartemen mewahnya, yaaa meskipun hanya di apartemen. Mengingat posisi dia dan gadisnya, sehingga terlalu berbahaya untuk mengajak sang gadis pergi kencan.

Lagipula tak apa, meskipun hanya tempat biasa namun tidak akan banyak mempengaruhi perasaan membuncah keduanya satu sama lain. Taehyung percaya, sangat percaya bahwa gadisnya juga tidak suka menuntut lebih. Untuk itu apapun yang akan ia berikan, pasti akan dibalas senyum manis oleh gadis itu.

"Selesai, hidangan makan malam yang sempurna. Ohhh ayolah Myoui, hanya bunga seperti dirimu yang kurang disini" senyum Taehyung merekah, membayangkan betapa cantik Mina malam ini. Mata tajam disana awas memperhatikan denting jam yang sepertinya sudah lewat dari waktu yang dijanjikan.

Beberapa menit lebih lama dan hembusan nafas berat Taehyung hampir keluar sebelum suara pintu terbuka.

Dia datang.

Tanpa basa-basi Taehyung segera berdiri, bersiap menyambut Mina yang kini terlihat sibuk membuka topi, masker hingga kacamata hitamnya. Dan rupanya gadis itu juga membuka mantel hangat yang sedaritadi menutupi dress manis selutut dengan aksen bordir yang tampak mewah.

Cantik, sangat cantik.

"Kau yakin tidak kedinginan dengan baju itu Myoui" Mina menoleh, tampak di mata Taehyung tatapan polos yang sangat dirindukannya.

Pelan, mina berjalan dari ambang pintu kearah tempat Taehyung berdiri. Senyum manis lelaki disana seolah mampu menghangatkan seluruh komponen didiri Mina.

"Tidak, selama kau menjaga dan berada disisiku itu tidak akan terjadi"

Cup

Satu kecupan berhasil Taehyung curi sesaat setelah mendengar Mina berucap manis seperti itu. Dan lihat, gadis itu bahkan masih bereaksi sama seperti beberapa bulan lalu saat ia memberikan hal-hal romantis. Pipi memerah, bibir yang tiba-tiba mengatup, sebuah senyum tertahan dan tubuh membeku. Sontak, Taehyung membawa gadis itu dalam pelukan eratnya.

"Aku merindukanmu" Mina kembali tersenyum. Rasanya ia hanya ingin hidup dengan seluruh cinta yang Taehyung miliki untuknya. Bukan yang lain. Sekali ini saja Mina berharap agar kehidupan berubah, selain cinta Taehyung untuknya. Kedalam kenyataan dimana keadaan bisa lebih mendukung kisah asmara mereka.

Namun sepertinya itu sangat tidak mungkin. Terjun ke dunia industri musik, terlebih Korea Selatan, sedikit banyak mempengaruhi hubungan keduanya. Entah Mina maupun Taehyung hanya bisa meringis saat keduanya harus bersikap seolah tidak saling mengenal.

"Aku sangat merindukanmu sampai rasanya tidak ada hari esok lagi untuk memelukmu" benar saja, Mina dapat merasakan pelukan Taehyung yang semakin erat. Sinkron sekali dengan apa yang lelaki itu rasakan, dan dengan apa yang Mina rasakan. Ia tersenyum, mengangguk dalam dekapan sang lelaki.

Sementara Taehyung sibuk membaui aroma yang menguak dari parfum milik Mina. Sesekali mencium pucuk kepala sang gadis dan mengelus surai panjangnya. Ada banyak hal didiri Mina yang entah bagaimana bisa membuat perasaan Taehyung se-membuncah ini, segila ini. Bahkan hanya dengan sentuhan ringan seperti menangkup pipinya saat berbicara. Oh atau hanya sebatas senyum manis yang diberikannya dibelakang stage tanpa diketahui oleh siapapun.

"Kau lelah?" Suara lembut Mina terdengar amat jelas kali ini, mengingat posisi mereka yang terbilang cukup intens.

"Tidak lagi, seperti katamu; selama kau disisiku itu tidak akan terjadi" Taehyung menjauhkan tubuhnya dan memilih menatap mata cokelat terang sang gadis, mencoba meyakinkan. Dan ucapannya hanya dibalas pukulan ringan yang menandakan bahwa ia sedang malu.

No MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang