24. Should I?

733 99 33
                                    


"Something always bring's me back to you, it never takes too long"
~~

Taehyung kacau pagi ini. Jam latihan menjadi momok yang seharusnya para anggota persiapkan sebaik mungkin, mengingat jadwal konser word tour mereka yang akan kembali dimulai. Namun lihatlah, lelaki Kim itu hanya bisa menunduk kala suara lantang mr. Ji Woong sempurna mengarah kepadanya.

Sudah satu jam, lebih. Namun tampak mr. Ji Woong belum puas memberi ceramah pada Taehyung, yang nyatanya berimbas pula kepada anggota lain. Beberapa dari mereka berdehem, menggerakkan kaki tidak nyaman, pegal dan lelah. Hahh, situasi inilah yang selalu mereka hindari. Tapi memang tak dapat dipungkiri, kesalahan Taehyung memang pantas mendapat amukan mr. Ji Woo.

"Dengar semua, aku tidak ingin lagi kejadian ini berulang" mr. Ji Woo menghela nafas yang tadinya memburu termakan amarah, "dan Taehyung, pastikan kau sadar penuh untuk latihan hari ini! Menunggumu bangun saja sudah membuatku tak tahan, mengerti?!"

Yang ditanya sekali lagi hanya mengangguk patuh, tidak ingin terlalu banyak membatah. Lagipula ia sadar, disini dirinyalah yang memang bersalah. Efek dari rasa kalut berlebihan akibat berita kencan sang mantan kekasih.

Tidak, tidak tidak! Ia tak boleh lagi memikirkan hal itu! Tidak untuk sekarang, tidak pula untuk nanti!

Ingat Taehyung, kau harus fokus

Mr. Ji Woong berjalan menyalakan audio suara di studio. Berdiri terdepannya diantara barisan rapi anggota Bangtan, "siap?"

"Ne!!!"

Dan hari itu benar-benar dihabiskan mati-matian untuk konser mereka, untuk persembahan terbaik kepada Army.

~~

Akhir-akhir ini ada perasaan yang sangat asing menelusup kedalam hati gadis imut, Im Nayeon.

Dan tentu saja, ini semua tentang Myoui Mina. Gadis manis yang ia perlakukan amat jahat diawal skandal kencannya bersama Taehyung. Lagi dan lagi ia berpikir ulang, kenapa ia bisa sebodoh itu memperlakukan Mina pada waktu itu? Apa ia sudah hilang akal atau bagaimana sih?

"Hahh, molla molla!" Ia menggelengkan kepalanya kuat. Ujung dari otaknya buntu benar-benar tidak bisa menjawab setan mana yang dengan begitu berani menjadikan Nayeon perempuan kasar tak berperasaan. Dia bahkan menampar Mina dan memojokkannya seolah ia gadis yang harus dilenyapkan secepatnya dari Grup.

Sebentar Nayeon memijat pelipisnya pelan. Merasa kecewa dengan tindakannya selama ini kepada Mina. Apalagi saat mengingat ucapan Sana tadi malam, rasanya ingin sekali ia melabrak gadis Minatozaki itu sekiranya ia tidak ingat jika permasalahan Mina saja belum selesai. Tapi ia sadar diri, bukankah kemarin-kemarin ia juga satu tim bersama Sana untuk menjatuhkan Mina?

Tiba-tiba Nayeon ingin sekali menangis. Apa selama ini Sana berada dipihaknya karena menyukai Taehyung? Dan juga, apa Sana hanya memperalatnya untuk meluruskan semua rencana busuk untuk mendepak Mina dari grup? Apa benar begitu?

Dan tentang menjadi 'seseorang diatas hati Taehyung?', apa itu berarti Sana telah mendapatkan apa yang ia inginkan?

Satu per satu pikiran Nayeon saling berkecamuk. Satu sisi ia membenarkan prasangka buruknya namun disisi lain ia tak berpikir Sana sejahat itu. Hanya saja– perasaan di opsi pertama lebih mendominasi diri Nayeon. Apalagi ketika terngiang-ngiang betapa bahagianya teriakan Sana tadi malam. Hahh, apa benar ini semua semata-mata untuk kesenangan Sana?

"Nayeon eonnie, kau tidur?"

Nayeon membuka mata, cukup dibuat kaget saat suara keras Jihyo  menyapanya.

No MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang