No matter what I say or do, still feel you here to the moment I'm gone
~~Taehyung keluar dari gedung agensi dengan perasaan yang terbilang sangat rumit. Mendengar bahwa ia akan segera masuk kedunia entertainment–bahkan menjadi pemeran utama– seolah menjadi obat ditengah kepayahan perasaannya akhir-akhir ini. Namun semua berbanding terbalik dengan imajinasinya kala staff hyung mengatakan bahwa lawan mainnya adalah mantan kekasihnya.
Hahh
Taehyung memasuki mobil dengan hati yang kacau. Benar bahwa ia pada akhirnya 'terpaksa' menerima tawarannya itu, namun sekali lagi Taehyung berpikir keras tentang keputusan ini. Apa ia sudah mengambil jalan yang benar? Lalu, apakah benar ini akan membawa namanya menjadi lebih baik? Dengan bermain peran bersama– mantannya?
Gagasan macam apa itu! Kenapa agensi dengan percaya diri mengatakan bahwa ini akan memperbaiki citranya? Bukankah ini langkah yang sangat fatal, menggabungkan Taehyung bersama Mina sebagai pemeran utama? Bisa-bisa dirinya maupun Mina akan mati dihajar sesaeng sebelum episode pertama selesai dibuat.
"Bisakah kita jalan, tuan?"
"Ah, iya silahkan. Tapi– jangan langsung ke asrama, aku ingin ke taman Bampo terlebih dahulu"
Lelaki dikursi kemudi mengangguk paham, dan mulai menjalankan mobil dengan perlahan.
Drrrt... Drrrt..
Ponsel disaku Taehyung bergetar pelan, segera ia mengambilnya dan menemukan nama– Jimin?
"Halo, kenapa menghubungiku–"
"Taehyung sudah berapa kali kukatakan, jangan pergi ke tempat itu lagi!"
Eh?
Taehyung mengernyit tidak paham. Ada apa ini? Jimin melarangnya untuk apa barusan?
"Tadi pagi kau mabuk, Yakk Kim Taehyung kau semalam pergi ke J'iclub bukan"
Astaga, matilah ia sekarang! darimana Jimin mengetahui hal itu?
"Oh ayolah Taehyung.. kau bahkan mencium seorang gadis tadi malam!"
"Hah, apa kau bilang?!"
Jimin disana mendengus, berpikir bahwa Taehyung memang tipikal pria yang selalu lupa dengan segala sesuatu yang ia lakukan saat mabuk.
"Sana, kau mencium Sana. Minatozaki Sana"
Taehyung membeku. Sana? Minatozaki Sana teman satu grup Mina itu? Tidak, tidak! Sebodoh-bodohnya ia mabuk, mustahil ia mencium gadis-gadis sembarang. Lagipula, selama beberapa pekan ke J'iclub ia tidak pernah mendengar ada anggota girlgrup yang bergabung di meja bar mereka.
"Gila kau Jim, itu tidak mungkin" Taehyung membalas dengan terkekeh. Benar-benar hanya berpikir bahwa Jiminlah yang sedang mabuk sekarang.
"Aku ada bukti, jadi mari kita bicarakan ini. Cepat pulang"
"Tidak, aku tidak mau dan tidak percaya. Jangan berbicara omong kosong, dan sana pergi untuk makan malam. Katakan pada anggota lain untuk tidak perlu menunggu, karna aku akan pulang larut. By Jim"
"Hei Kim Ta–
Tut tut tut
Taehyung mematikan ponselnya seraya tersenyum geli. Bagaimana bisa Jimin bergurau dengan hal tidak lucu seperti itu. Dan 'bukti' katanya? Hmmmm, Taehyung hanya mampu menggeleng acuh.
"Sudah sampai tuan"
Suara dari kursi pengemudi menetrasi pikiran Taehyung barusan, dan benar saja, didepannya telah terhampar keindahan sungai Han dengan taman Bampo yang mulai sepi karna senja akan segera tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
No More
Fanfictionpada akhirnya, kita menyerah. Tujuan yang sempat kita gambarkan bersama kini lenyap tak bersisa. Bukan lagi buram, melainkan hancur berkeping. Untuk itu, jangan menepi ataupun kembali. Sebab aku tidak akan membuka tanganku untukmu lagi. Namun, teru...