[Author's POV]
"Jadi, kau benar menjadikannya kekasih?" suara Louis membuka percakapan diantara lima lelaki yang sedang berkumpul disebuah café.
Yang ditanya menyeruput minumannya terlebih dahulu sebelum menjawab, "Ya. Seperti yang kau lihat."
"Kau beruntung, Harry! Tak sedikit pria yang menginginkannya menjadi kekasih," seru Niall antusias.
"Tidak, bukan itu masalahku. Bagaimana dengan kekasih-kekasihmu yang lain?" elak Louis memasang wajah serius. Harry meliriknya santai tanpa beban apapun.
"Hubungan ini tidak serius seperti yang orang-orang bicarakan. Lagipula aku yakin jika Carla tak memiliki perasaan juga kepadaku," jawab Harry.
"Lalu untuk apa kalian berhubungan?" heran Liam tak mengerti.
Harry menggidikan bahunya, "Entahlah. Mungkin hanya ingin bersenang-senang. Kulihat Carla juga sepertinya tak pernah merasakan cinta dihidupnya," jawabnya tak acuh.
"Dan kau ingin membuatnya jatuh kepadamu?" tanya Zayn dengan santai, tipikal Zayn.
"Hal mudah."
"Aku takut jika terjadi sebaliknya," kata Louis mengejek.
"Kau berkata jika aku akan menyukainya? Yang benar saja!" seru Harry tertawa meremehkan.
"Kalian sama-sama memiliki daya tarik yang kuat. Kemungkinan besar jika kau juga bisa menyukainya, Harry," ucap Liam seakan menerawang.
"Jangan memulai pelajaranmu, Liam," peringat Harry yang terlihat jenuh.
"Kurasa ayahmu sedang berbahagia."
"Ya! Uh, entahlah. Yang pasti aku sangat bangga terhadap bujukan kalian yang bisa meluluhkan hati Dad!"
Suara para gadis yang baru saja masuk café dan berjalan ke arah tempat memesan dengan wajah antusias mereka membuat kelima lelaki ini menoleh, bahkan hampir dari pengunjung café. Bagaimana tidak? Suara mereka begitu terdengar heboh seakan perbincangan sangatlah mengasikkan. Namun kepala lima lelaki ini terus menatap para gadis karena --tentu saja-- mereka mengenalnya.
"Ya Tuhan apa yang ia lakukan?" gumam Zayn dan Liam bersamaan, melihat kekasih mereka yang menjadi salah satu para gadis tersebut.
"Apalagi ketika wajah Ele yang berubah menjadi seekor puppy membuatnya terlihat sangat menggemaskan!" seru Dani mengundang tawa teman-temannya.
"Kurasa aku harus membawa kalian agar bisa membebaskanku setiap hari," kata Carla tak berhenti tersenyum.
Keempat gadis ini benar-benar mendalami percakapan mereka tentang perizinan Carla kepada ayahnya. Memesan menu saja hanya menyebutkannya dengan singkat disela pembicaraan mereka. Bahkan ketika mereka berjalan melewati meja Harry dan yang lain, tak ada satupun yang menyadari keberadaan kelima lelaki tersebut. Padahal mata para lelaki ini terus menatap mereka dan tak berkutik sama sekali hingga para gadis duduk ditempatnya yang tak begitu jauh. Tidak, hanya keempat dari lima lelaki ini.
"Oh c'mon, apa yang kalian lakukan?!" seru Niall membuyarkan semua pandangan teman-temannya. Namun malah mendapat tatapan tajam dari keempat temannya tersebut.
"Baiklah Louis, kau sepihak denganku," ujar Niall malas, mengingat Louis yang sama tak memiliki kekasih.
"Kau tahu? Eleanor cantik juga," gumam Louis masih memperhatikan, membuat mata Niall berputar jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated // Harry Styles
Fanfiction"Sebenarnya aku anak siapa?" Bagaimana jika seorang gadis yang memiliki sifat sempurna dimata semua orang malah dipandang sebaliknya oleh keluarganya? Hal ini nyata dirasakan oleh Carla. Walaupun begitu Carla selalu mengubah hal gelap tersebut dilua...