9. Gloom

3 1 0
                                    

Vote dulu yaa:) makasii.

"Oh rupanya kau disini?!"

Seketika badanku menegang tak bisa bergerak. Oksigen seakan menghilang begitu saja dari sekitarku ketika melihat pria didepanku yang jelas aku mengenal siapa dia.

"K-Kevin?"

"Kevin! Bagaimana?" seru pria lain mendekati kami. Siapa dia? Jadi Kevin membawa temannya?

"Bereskan barangmu sekarang dan pulang ke rumah! Tidak tahu diri!" bentaknya membuat bola mataku membulat sempurna.

"Untuk apa?!" tanyaku menahan teriakanku sembari berusaha keras menahan air mata yang sudah berkumpul untuk jatuh.

"Carla? Siapa, nak?" suara aunt Audrey terdengar dari dalam. Kuyakini ia sudah berjalan mendekatiku juga.

"Kevin?!" seru aunt Audrey terlihat sangat terkejut.

"Aku hanya ingin mengembalikan salah satu keluargaku, aunt," ucap Kevin merubah nada suaranya dari bentakan padaku dan juga memasang wajah manisnya untuk aunt Audrey. Fuck! Sejak kapan ia belajar berakting seperti ini?!

"Carla?" aunt Audrey memegang bahuku, meminta persetujuanku dari ucapan Kevin. Aku menghembuskan nafasku pasrah, tidak mungkin aku menolak permintaan Kevin yang notabennya adalah keluargaku.

"Aku akan pulang, aunty," jawabku memaksakan senyumku walau terlihat sangat menyedihkan. Akupun berjalan ke arah kamar Ele untuk mengambil beberapa barangku yang sengaja kubawa kesini.

"Carla? What happens?" tanya Ele berjalan disampingku. "Siapa orang itu?"

"Kevin menjemputku," ucapku seadanya.

"Dan kau akan pulang?" tanyanya lagi menahanku dengan memegang kedua bahuku guna berhadapan dengannya.

"Aku tak bisa menolaknya, Ele. Kau tahu apa yang akan terjadi jika aku menolak," jawabku kembali berjalan dan mulai mengemaskan barang-barangku.

"Carla, kabari aku jika terjadi apa-apa," ujar Ele, dan aku hanya tersenyum sebelum kembali pada barang-barangku.

"Aunty, Ele, terimakasih untuk tiga hari ini. Maaf aku merepotkan kalian," kataku memeluk aunt Audrey dan juga Ele setelah sampai di pintu utama. Kevin berdiri sedikit jauh dari kami, jadi aku yakinkan jika ia tak mendengar perkataanku.

"Kau tak pernah merepotkan, Carla. Rumah ini selalu terbuka lebar untukmu," ucap aunt Audrey mengusap lembut rambutku.

"Terimakasih, aunty."

"Kevin...." Aunt Audrey memanggilnya, membuat ia menengok dan juga mendekati kami.

"Jangan kau apa-apakan Carla. Jika kalian sudah tidak menerima Carla, aku siap menjadikannya anakku," kata aunt Audrey menatap Kevin tajam, sedangkan Kevin hanya mengangguk dengan senyumnya yang terus mengembang.

Oh aunty, ucapanmu tak berpengaruh dengan perlakuan mereka yang tentunya tak akan berubah.

*

Dengan kasar aku ditarik Kevin menuju pintu rumah. Untuk apa ia melakukan ini? Aku bisa berjalan sendiri dengan kedua kaki sempurnaku! Dan saat pintu terbuka, dengan tiba-tiba ia mendorong tubuhku kedalam sehingga aku terjatuh diatas lantai dan sangat membuatku merasa kesakitan bukan main.

"Sudah selesai acara kaburnya, hm?" suara Bryan terdengar dan dengan cepat aku bangkit dari jatuhnya diriku. Kulihat semua anggota keluarga sudah mengelilingiku dengan wajah tipikal mereka, kecuali Mom yang wajahnya sudah basah akibat air matanya.

Complicated // Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang