-Happy reading guys-
****
"Rain, mau janji satu hal."
"Apa yang bisa aku bantu?"
"Jangan pernah berubah!"
Rain menatapnya bingung, "Apa maksudmu?"
"Kita pasti bertemu lagi, dan saat itu tiba. Aku ingin melihat Rain yang dulu, yang suka dengan hujan dan suka tersenyum."
Rain mengangguk setuju, "Aku janji."
"Dan ... bisakah kau mengabulkan permintaanku," pintanya sendu.
Rain menggenggam tangannya erat.
"Katakan padaku, aku akan mengabulkannya."
Dia berbisik kecil, "Jaga dia untukku. Aku harap kalian bersatu. Itu permintaanku."
Dia pergi, bayangannya menjauh. Rain mengejar sosoknya yang kian tak tergapai, ia berlari. Hampir sampai dan, dan semuanya hilang.
****
Kelopak mata yang lembut perlahan terbuka, ia mengerjapkan matanya, yang ia lihat hanya langit atap. Dia terbangun dari tidur, duduk sejenak dan rileks.
Dia termenung sesaat, kilasan mimpi itu menghampirinya. Apa arti dari mimpi itu? Kenapa dia pergi, apa aku bersalah?
Di mana pun kau berada, aku harap kau baik-baik saja, aku ingin bertemu dengamu. Sebelum waktuku habis.
Dia membasuh wajah, serta mandi. Setelah itu ia berpakaian rapih. Kemudian, bercermin ia tersenyum manis. Rain si gadis ceria. Rain teringat akan dia yang menyelamatkannya.
Akhirnya aku menemukannya. Ternyata dia. Hm, jodoh emang gak ke mana. :)
****
Seorang pemuda menatap bingkai foto. Di sana ia melihat dua gadis kecil tersenyum. Keduanya senang. Pemuda itu mengusap lembut fotonya.
Terimakasih, untuk semua yang kau lakukan untukku. Akhirnya aku menemukannya. Akan ku jaga dia, seperti kau menjagaku. Semoga kau tenang di sana. Kak. Sungguh aku merindukanmu.
Dia beralih menatap foto satunya, seorang gadis tersenyum ke arahnya. Senyuman dinginnya perlahan mencair.
Kau tidak perlu tahu siapa aku. Yang kau harus tau, aku akan ada di sampingmu, menjagamu. Takkan ku biarkan kau pergi.
****
"Good morning eprybadehhh," sapanya riang.
"Good morning my princess."
Dengan semangat Rain menyantap sarapan pagi, Bunda menatapnya miris.
"Kamu ini seperti gembel saja, yang tidak makan beberapa hari," guraunya.
Rain terbatuk, "Masa aku disamakan sama gembel sih, Bun. Rain terharu."
Bundanya malah tertawa kecil, Rain celingukan. "Bun, Papa ke mana? Kok tidak terlihat. Ada apa rengginang?!"
"Gurih dong," balas Bundanya santuy. Rain tersenyum manis.
Yo yang manis yang mirus, tihati berakhir sadis, dicincang jadi tumis, wah diriku meringis. Sungguh dompetku menipis.
ABAIKAN TULISAN MIRING DI ATAS! IKLAN DULU~ //plak//plok// (TT)
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil or Angel [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Namanya Dimas Ardian. Dijuluki The Devil di dunia hitam. Hobinya tawuran mainstream, balap liar, troublemaker sejati, dingin dan kejam. DIA tak punya hati. Tidak ada satu pun yang berani one-on-one dengannya. DIA tak kenal a...