Akhirnya Alana sekarang sudah SMA. Semenjak dulu dia tak pernah lagi melihat kakak kelasnya yang menyelamatkannya dulu ga tau kemana kok tiba-tiba ilang.Perasaan namanya el el gitu kan batinnya.
"Woyy, bengong aja lo al, set dah kesambet aja lo!" ucap seseorang yang baru datang mengagetkannya. Ya, dia adalah sahabat nya Alana, Zia
"Rese lo Zi!"
"Cailahh, mikirin apa sih lo? Ohh pasti mikirin cowo yaaak halah ketauan gausah boong lo sama gue!" ucap Zia yang sambil meledek Alana. Dia bisa mengetahui semua arti ekspresi seorang Alana Laurensia Geovando karna sudah bersahabat sejak mereka kecil semenjak di Indonesia.
"Gausah sok tau elah kambing," ucap Alana dan langsung pergi keluar kelas. Seperti biasa, jamkos.
"Ehh, al tungguin gue!" serempak Zia, Rosa,Clara, dan Reina. Yup mereka satu geng. Alana sangat terkenal semenjak SMA. Selain wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang bodygoals, dia juga terkenal pintar, cuek, dingin, jual mahal, dan... Sadis. Kenapa sadis? Karna semenjak SMP Alana selalu dinakalin oleh cowok brengsek gatau diri.
Untung ada pengawalnya yang setia menuruti perintah Alana siapa lagi kalo bukan bang Rio dan Dio. Siapa yang berani mencelakai Alana maka akan menyesal!
Alana juga sudah bertambah pintar berkelahi membela diri dan Alana paling benci orang yang mengusik kehidupannya. Siapa yang berani mengusik kehidupannya dan keluarga nya maka habislah di tangan Alana tak peduli siapa orangnya tak peduli kakak kelasnya. Yups, Alana bukanlah Alana yang dulu lagi. Alana bukanlah Alana yang cengeng, penakut, manja eh sekarang msh ada manja nya dikit deh ke abangnya. Pokoknya keren deh
Alana segera menuju ke kantin untuk membeli minuman karna sedari tadi merasa haus.
"Mbak maemun es teh manis satu tapi jangan terlalu manis banget yaa!" seru Alana
"Siap laksanakan boss Alana!" jawabnya. Alana hanya tersenyum dikit hampir tak ada yang mengetahui. Jujur saja kadang Alana merasa risih dengan tatapan orang-orang terhadapnya mau dimanapun dia berada akan selalu ada orang yang menatapinya tanpa berhenti membicarakan dirinya, tapi Alana tak peduli.
"Dorr! Eh dek Alana sendirian aja?" tiba-tiba lelaki datang menghampiri nya. Alana menghempaskan napas dengan kasar apalagi yang ingin dilakukan cowok brengsek ini.
"Yahh kok ga kaget sih dek ga seru ah!" ucap lelaki itu. Orang-orang tak mau menyia nyiakan kesempatan ini untuk menonton dan Alana benci itu. Alana hanya masih tetap diam menyedot es teh manis nya dan mendengarkan lagu melewati earphone.
"Yah, pantes aja orang lagi pake earphone!" lalu lelaki itu menarik earphone Alana berharap Alana akan memberinya perhatian tapi sia-sia yang ia lakukan sama sekali tak merubah posisi Alana bahkan meliriknya pun tak akan.
Baru saja lelaki itu ingin menyentuhnya lalu tiba-tiba abang-abang nya datang siap untun melakukan tugasnya.
GREP!
Rio mencengkram pergelangan lelaki itu lalu memelintir tangan lelaki itu."A-aawww!" teriak nya
BUGH!!
BUGH!!
"Jangan pernah lo ganggu adek gw lagi atau lo akan tau akibatnya!" ucap Dio dingin beserta tatapan yang mengerikan. Tak ada satupun orang yang berani melihat tatapan mengerikan dari tiga bersaudara itu
"I-iya bang maaf bang" katany
BUAGHHH!!!
sekali bugeman Rio sang abang perlindungnya lalu membiarkan lelaki itu kabur. Sebenarnya Alana akan tahu bahwa kedua abangnya ini akan menyelamatkannya jadi dia diam saja seolah tak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Badass
Ficção AdolescenteGadis sadis, dingin, menyeramkan, cerdas, licik, hebat, dan cantik. Itulah Alana Laurensia Geovando. Gadis yang memiliki pekerjaan tersadis sehingga semua orang takut berhadapan dengannya. Gadis yang memiliki sebutan Killer Queen atau the Queen Mafi...