"Gue gapeduli dan gue ga akan nyerah buat dapetin lo," itulah kata kata nya."Wha-what?" ucap Alana yang masih membelakangi Elios.
"Gue gapeduli sama sisi lain lo, mau lo pernah bunuh orang kek, nyiksa orang kek, apapun itu gue tetep gapeduli," ucap Elios lagi.
"Mereka mengira bahwa lo orang yang harus dijauhi dan dihindari karna sifat gelap lo, tapi apakah mereka pernah bertanya tanya apa yang menyebabkan sifat lo jadi seperti ini?"
"Mereka ga mengerti asal usul timbulnya sifat lo yang seperti ini, yang mereka lihat hanyalah lo buas, tak berperasaan, keji, psikopat, dan keras. Tapi mereka tidak melihat dari dalam diri lo, mereka tidak ingin mengetahui diri lo sebenarnya,"
"Gue yakin diri lo sebenarnya bukan seperti ini, sifat ini hanyalah cara untuk bertahan hidup dari banyak nya masalah di hidup lo,"
Alana masih membelakangi Elios sambil mencerna kata kata Elios yang berbicara panjang lebar.
"Gue tau lo pasti menyimpan dendam ke seseorang, maksud gue, siapa yang ga pernah merasakan dendam, gue pernah merasakannya. Lo pasti pernah membenci seseorang, gue pun pernah,"
"Asal usul munculnya sifat gelap lo yang ini adalah karna terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan di masa lalu, bukan? Kalau memang itu alasannya, maka itu sangat wajar,"
"Apa lo pernah menyadari gue yang selama ini selalu bersama lo tau semuanya? Tentu saja gue tau sendiri karna gue selalu bersama lo, mungkin lo emang ga sadar. Bahkan dari waktu kita masih kecil, gue selalu bersama lo."
"Selama gue bersama lo, perlahan gue mengerti sifat sifat lo, gue tau diri lo sebenarnya Alana, gue tau jelas sifat diri lo sebenarnya, saat ini lo berusaha memendam semua dendam dan amarah lo bukan? lo melampiaskan semuanya ke diri lo sendiri, itu sebabnya sifat lo berubah seperti ini,"
"Perlahan gue mengerti sifat keras lo yang bermain kasar hanya untuk melampiaskan masalah terpendam lo, iyakan? Lo ikut geng Marvel, ikut tawuran, lo bangun perusahaan mafia lo sendiri dan lo ikut kerja menjadi seorang mafia itu karna untuk melampiaskan masalah lo bukan? Dan itu jelas berhasil, lo satu satu nya yang berhasil menjadi queen mafia nomor satu di dunia hanya karna sebuah pelampiasan lo"
Alana yang sedari tadi diam membelakangi Elios jatuh terduduk di bawah. Ia menutup mulut nya dengan kedua tangannya. Gadis itu tak percaya apa yang dilontarkan oleh lelaki yang selalu bersama nya ini ada benar nya.
Ingatan sekilas terlihat di otaknya bahwa dari dulu Elios memang teman masa kecilnya. Dulu dia dikenalkan oleh kedua abangnya, semenjak itulah Elios selalu menemani Alana bermain dengan kedua abangnya. Wajah nya tertutupi rambut panjang yang halus.
Elios segera mendekati Alana pelan pelan, lalu ia ikut terduduk dan memeluk Alana. Membiarkan Alana menangis dalam diam dan berusaha memberinya kekuatan dengan cara memeluknya.
"Jawab gue, apa selama ini lo memendam rasa sakit ini sendirian?" tanya Elios lembut. Alana tak bisa menahan tangisannya lagi, Pertahanannya kini hancur. Apa yang ia bangun selama ini untuk menguatkan diri nya sendiri kini hancur sudah. Tubuhnya terguncang hebat akibat tangisnya yang pecah begitu saja.
Elios setia memeluk Alana, membawa Alana ke dekapannya berharap bisa menyalurkan kekuatannya untuk Alana, berharap bisa menenangkan Alana. Ia membiarkan baju nya basah untuk setiap air mata Alana yang sudah gadis itu tahan tahan sejak dulu. Kini semua air mata Alana keluar sudah, perlahan-lahan gadis itu lega dan cukup tenang.
Angin sore menyelimuti tubuh mereka, matahari yang terbenam di cakrawala menjadi saksi hancurnya Alana. Alana menumpahkan seluruh air matanya yang selalu ia tahan. Sembari memeluk, Elios mengelus rambut panjang Alana berusaha untuk menenangkan gadis dihadapannya ini. Hati nya sakit melihat gadis nya ini menangis tersedu sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Badass
Novela JuvenilGadis sadis, dingin, menyeramkan, cerdas, licik, hebat, dan cantik. Itulah Alana Laurensia Geovando. Gadis yang memiliki pekerjaan tersadis sehingga semua orang takut berhadapan dengannya. Gadis yang memiliki sebutan Killer Queen atau the Queen Mafi...