Hi ! Atas permintaan kalian-kalian semuaaaaaa (padahal yang minta cuma 2 orang wkwk), nih author update cerita selanjutnya gak lama nih. Selamat membaca ! ;)
Jessica POV
Setelah kurang lebih 10 menit Carissa tidak juga menyusul aku dan Michelle ke kamar, aku memutuskan untuk menghampirinya kebawah. Aku bertemu dengan Mamaku diruang tengah.
"Mah ? Liat Carissa gak ?" mataku mengitari setiap sudut ruangan mencari sosok Carissa.
"Tadi dia pulang tuh, sambil nangis. Ditanya jawabnya malah gapapa. Emang dia pulang gak pamit kamu ?"
"Engga, Mah. Tadi tuh dia teleponan diluar sama Steve. Apa mungkin dia nangis terus langsung pulang gara-gara ada masalah sama Steve kali ya, Mah ?" Aku menerka asal.
"Oh, iya bisa jadi tuh. Hubungin dia gih sana."
"Hmm, oke." Aku pun kembali ke kamarku. Setibanya di kamar, Michelle memperhatikanku dengan bingung seperti mencari seseorang. Dia pasti bingung karna tidak ada Carissa dibelakangku.
"Carissa pulang." Jawabku seakan tau apa yang ada dipikirannya.
"Pulang ?" Michelle terlihat semakin bingung.
"Iya, kayanya dia ada masalah sama Steve deh. Tapi gak tau juga sih ya, ini baru mau aku sms. iPhoneku dong, Chelle." Aku menunjuk iPhoneku yang tergeletak disamping Michelle. Michelle pun mengambil iPhoneku dan memberikannya kepadaku. Aku pun mulai mengetik pesan singkat untuk Carissa.
"Ca ? Kok tadi langsung pulang ? Kata nyokap tadi lo pulang sambil nangis. Kenapa ? Ada masalah sama Steve ?" 2 menit, 4 menit, 5 menit, Carissa tak kunjung juga membalas pesanku. Aku coba mengiriminya pesan lagi.
"Ca ? Lo baik-baik aja, kan ?"
"Caaaa, ada apa sih ? Kenapa tadi langsung pulang sambil nangis pula, cerita dong."
Aku menatap layar iPhoneku dengan sedikit resah. Michelle memperhatikan gerak-gerikku. Kemudian Michelle melirik iPhoneku sekilas.
"Udah dibales sama Carissa ?"
"Belum nih. Aku telepon aja kali ya ? Aku khawatir sama Carissa. Masa tiba-tiba pulang sambil nangis gitu abis teleponan sama Steve ?"
"Yaudah sayang kamu telepon aja."
Akhirnya ku putuskan untuk menelepon Carissa. Telepon pertama, telepon kedua, telepon ketiga tak kunjung diangkat. Tapi aku tidak berputus asa. Aku coba menghubungi Carissa lagi. Kali ini dia mau mengangkat teleponku.
"Halo ?" Ucapku membuka percakapan. Terdengar suara isak tangis disebrang telepon sana. Sepertinya itu suara tangis Carissa.
"Jangan pernah hubungin gue lagi ! Kita... bukan temen lagi !"
Tiba-tiba atmosfer suara ditelepon menjadi hening. Carissa memutuskan teleponnya padahal aku belum sempat bertanya 1 pertanyaan pun padanya. Apa maksud perkataannya barusan ? Aku benar-benar tidak paham. Michelle sedari tadi terus memandangiku. Aku balas memandangnya dengan perasaan bingung juga sedih atas perkataan Carissa barusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA (gxg)
RomanceJessica Anes, gadis keturunan Amerika menyukai seorang perempuan bertubuh mungil bernama Michelle. Bagaimana kah kisahnya ?