DIA (gxg)

DIA (gxg). Part: 9

Hai, halo, emm.. gak mau basa-basi ah. Langsung aja ya guys ! Selamat membaca ;)

Jessica POV

    Film telah berakhir. Aku dan Michelle pun berjalan keluar teater beriringan. Kami berdua saling terdiam, canggung. Mungkin terlebih lagi aku semenjak kejadian genggam tangan yang barusan terjadi. Tiba-tiba Michelle mulai berbicara mencairkan suasana.

"Emm, menurut kamu gimana filmnya ?"

"Ehh, bagus. Menurut kamu ?"

"Yah, lumayanlah." Dia tersenyum lebar ke arahku menunjukkan lesung pipitnya yang manis. Aku pun membalas senyumannya sekilas.

"Sekarang mau kemana ?"

"Gak tau. Kan kamu yg ngajak jalan." Aku terkekeh.

"Oh iya hehe ke toko buku bentar yuk, temenin aku. Mau gak ?" Aku meliriknya, dia memasang tampang memelas.

"Emm, duh gimana ya ? Mau gak ya ?" Aku meletakkan jariku disamping kepala layaknya orang berpikir tapi kalau aku mungkin lebih tepatnya sok berpikir hihi..

"Gak lama kok." Kali ini nada suara Michelle seperti anak kecil memohon minta ditemani bermain ayunan. Sangat lucu. Aku pun tertawa kecil.

"Haha, iya iya ayoooo. Melas banget sih haha."

"Asik haha ayuk." Aku pun mengangguk tanda mengiyakan dan dia mulai berjalan ke arah toko buku diikuti aku dibelakangnya.

"Kamu mau nyari apa, Chelle ?" Aku celingukan ke sekitar toko buku.

"Mau nyari buku." Aku yang sedari tadi menatap ke seluruh sudut toko buku langsung menoleh cepat ke arahnya. Michelle tertawa.

"Oke, aku yang salah nanyanya." Aku menangkupkan kedua tanganku dipipi kiri dan kananku.

"Hahahahaha, mau liat novel."

"Kamu suka baca novel ?"

"Suka, kenapa ? Kamu gak suka ?"

"Tergantung novelnya sih, kalo ceritanya bagus ya aku suka. Kalo menurutku ceritanya gak menarik ya gak suka." Michelle hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Dia mulai melihat-lihat novel yang tersusun rapi dirak. Sepertinya dia melihat novel dari sinopsisnya bukan covernya, sementara aku sebaliknya. Aku melihat covernya terlebih dahulu, barulah membaca sinopsisnya. Itu pun tidak sampai habis ku baca sinopsisnya. Haha -_-

"Nah, ini bagus nih." Michelle memegang buku berwarna biru awan dengan gambar sangkar yang terletak diatas hamparan rumput hijau dengan burung kecil didalam sangkarnya. Aku mendekat untuk melihatnya lebih jelas. Di cover buku itu terdapat tulisan "Aku gelisah, terkurung dalam bingkai hatimu.." Hmm, sepertinya aku sedikit tertarik dengan kalimat itu. Kalimatnya saja ya, bukan isi novelnya.

"Gimana ? Coba kamu baca sinopsisnya deh, bagus tau." Dia menyodorkan novel itu ke arahku tapi tidak ku ambil.

"Males ah bacanya." Aku nyengir kuda ke arahnya.

"Huh, payah. Yaudah yuk ah, aku cuma nyari ini aja. Kamu gak beli apa-apa ? Komik ? Majalah ?"

"Nope."

"Oh, yaudah." Kami pun berjalan ke kasir. Setelah selesai membayar buku, kami berjalan keluar dari toko buku.

"Kamu suka baca ya, Chelle ?"