DIA (gxg). Part: 16

24.2K 827 74
                                    

Hai, part selanjutnya nih. Maaf yaa belakangan ini updatenya lama terus. Dimaafin, kan ? *pasang muka melas* hoho. Silahkan dibaca langsung aja ya ! Oke ? Cekidot~ ;)

Michelle POV

    Berkali-kali aku mencoba menelpon Jessica, sudah hampir kurang lebih 20 sms yang ku kirim kepadanya tetapi tidak ada yang dia tanggapi satu pun. Perasaanku menjadi sedikit kurang enak. Apa yang terjadi dengannya ? Keesokan harinya aku pun memutuskan untuk ke rumah Jessica. Sesampainya dihalaman rumah Jessica, ku lihat Bibi Lesti sedang menyapu halaman. Setelah memarkirkan motorku, aku pun berjalan menghampiri Bibi Lesti.

"Bi Lesti ?" Aku sedikit menepuk pelan pundak Bibi Lesti yang membelakangiku karna sedang menyapu. Dia pun menoleh.

"Eh ? Iya, non ?"

"Jessy ada ?"

"Ada, non. Dikamarnya."

"Emm, anterin ke dalem dong, Bi. Hehe." Ucapku sambil nyengir kuda.

"Oh, yasudah ayuk masuk, non."

"Yuk." Bibi Lesti pun beranjak masuk ke dalam rumah diikuti aku dibelakangnya. Ku lihat rumah Jessica sepi. Kalau Papa dan Adiknya Jessica pasti sedang ke kantor dan sekolah. Tapi, dimana Tante Desy ?

"Bi ? Tante Desy kemana ?" Tanya ku pada Bi Lesti, kini kami sedang menaiki tangga menuju kamar Jessica.

"Oh, tadi pergi dianter Mas Wawan kayanya mau ke rumah Tantenya non Jessica."

"Oooooohh.." Ucapku sambil manggut-manggut. Kini aku dan Bibi Lesti sudah sampai didepan pintu kamar Jessica. Bibi Lesti pun pamit pergi ke bawah lagi untuk melanjutkan pekerjaannya. Setelah ditinggal Bibi Lesti sendirian diatas aku pun mengetuk pintu kamar Jessica perlahan. Takut-takut kalau dia masih tidur dan terganggu dengan kedatanganku.

*tok.. tok.. tok..*

*tok.. tok.. tok..*

"Masuk..." Sahut Jessica dari balik pintu. Aku pun membuka pintunya perlahan. Ku lihat Jessica sedang duduk ditepi kasurnya, membelakangiku.

"Jess ?" Sapaku pelan. Jessica pun menoleh ke arahku. Ku lihat matanya bengkak. Seperti habis menangis semalaman. "Astaga, mata kamu kenapa ? Kamu abis nangis ya ?" Dengan cepat aku menghampirinya. Kini aku sudah berdiri dihadapannya. Dia hanya diam menatapku. Aku pun membalas tatapannya, tetapi dengan tatapan heran. "Jess ? Kenapa ? Aku tanya kok gak dijawab ?" Aku mengelus pelan pipi kiri Jessica. Jessica memegangi tanganku yang mengelus pipinya, digenggamnya sebentar kemudian dia menjauhkan tanganku dari pipinya.

"Chelle ?" Suara Jessica terdengar parau.

"Ya, sayang ?" Jawabku selembut mungkin.

"Kamu sayang aku ?" Tanya Jessica kepadaku, membuatku kembali menampakkan raut wajah bingung. Kenapa dia bertanya seperti ini ? Bukankah sudah jelas jawabannya bahwa aku sayang padanya, bahkan sangat sayang.

"Sayanglah, Jess. Aku sayang banget sama kamu. Aku cinta banget sama kamu." Aku menatapnya lekat-lekat. Dia menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan sedikit keras.

"Kamu pernah denger kan kalimat "cinta tidak harus memiliki ?". Pernah kan ?" Dia menatapku dengan mata yang sayu.

"Emm, iya pernah. Kenapa ?"

"Kamu bilang kamu cinta sama aku, tapi kalo gak harus milikin aku juga. Gimana ?" Dia pun mengalihkan pandangannya dariku. Kata-katanya ini, apa maksudnya ? Apa dia meminta untuk... Ah tidak ! Jangan sampai !

DIA (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang