DIA (gxg). Part: 1

145K 3.7K 341
                                    

Hai, balik lagi nih bawa cerita yang baru. Semoga cerita yang baru ini kalian bisa suka ya. Selamat membaca ! ;)

Author POV

Hari itu cuaca sangat panas. Jessica merasa malas untuk keluar rumah. Sedari tadi dia hanya berdiam diri dikamarnya. Merebahkan diri diatas kasur sambil menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya, memutar lagu melalui laptopnya dengan volume yang keras, membaca majalah, kadang dia beranjak ke meja rias untuk bercermin dan membenarkan rambutnya. Dia mulai merasa bosan karna sedari tadi hanya dikamar. Akhirnya dia memutuskan untuk beranjak keluar kamar.

"Eh, non Jessica.." sapa pembantu Jessica, Bibi Lesti.

"Hehe iya, Bi. Emm, Mama kemana, Bi ?"

"Oh, Ibu tadi bilang katanya mau ke bank, non."

Mulut jessica membentuk kata 'oh' tanpa mengeluarkan suara diiringi dengan anggukan kepala. Lalu dia beranjak pergi ke ruang tengah untuk duduk dan menonton TV.

***

Setelah kurang lebih setengah jam Jessica menonton TV dia merasa mengantuk. Acara TV pun menurut dia tidak ada yang menarik. Jadi dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Baru saja Jessica hendak merebahkan tubuhnya, terdengar iPhone-nya berbunyi. Ada SMS masuk dari sahabatnya, Carissa.
'Jessyyyyyy ! Jalan yuk. Gue bete nih, lagi berantem sama Albert. Huh..' Jessica hanya membaca pesan itu lalu menekan tombol close. Dia merasa mengantuk, pastilah tidak akan mau diajak jalan. Terlebih lagi cuaca diluar sana masih panas. Akhirnya Jessica pun tertidur.

***

Tok..tok..tok..

"Non, dipanggil Ibu. Disuruh makan malam katanya. Non.."

Suara ketukan dipintu membangunkan Jessica dari tidur nyenyaknya. Dia menyipitkan matanya karna silau terkena cahaya lampu kamar. Pandangannya beralih ke jam dinding dikamarnya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"Hmm, iya iyaaaaa.." Jessica menjawab setengah berteriak dengan nada suara khas orang yang baru bangun tidur. Suara ketukan dipintu sudah tidak terdengar lagi. Jessica pun bangun, beralih dari posisi tidur ke duduk. Dia menyibakkan rambutnya ke belakang. Dia menatap ke sekeliling kamarnya sebentar, barulah dia beranjak dari tempat tidurnya untuk mencuci muka. Setelah selesai mencuci mukanya dia mengambil handuk. Sambil mengelap wajahnya yang masih basah dia beranjak ke sisi tempat tidur dimana dia terakhir meletakkan iPhone-nya. Dia melihat ada 3 pesan dari Carissa dan 7 missed calls dari Carissa juga. Dia tau betul sahabatnya itu, selalu saja memaksa minta ditemani bila sedang bertengkar dengan pacarnya. Jadi dia mengabaikan pesan dan missed calls dari Carissa itu, meletakkan iPhone-nya kembali dan keluar kamar untuk ke meja makan.

Di meja makan dia sudah melihat Papa, Mama dan adiknya, Stefanie bersiap hendak makan.

"Hi, Mah. Pah. Halo adeku yang jeleeeekk.." Jessica mencubit gemas pipi adiknya.

"Aaaaahhh, Papaaaaa. Kak jessy tuh.."

"Jess.." tegur Papa Jessica.

"Ih kan cuma bercanda, Pah. Woo ade jelek, tukang ngaduuuu." Jessica duduk disamping adiknya sembari menjulurkan lidah, tak henti-henti menggoda adiknya. Adiknya hanya terdiam, cemberut.

"Haha, bercanda de. Makan nih, yang banyak." Jessica tertawa kecil sambil menyendokkan nasi ke piring adiknya.

"Sudah, sudah. Steffy, ayo dimakan. Jangan cemberut lagi. Kak Jessy cuma bercanda kok." bujuk Mama kepada Stefanie. Stefanie melirik ke arah Jessica yang mulai menyuapkan nasi ke mulutnya. Jessica yang merasa sedang diperhatikan adiknya menoleh. Menyenggol tangan kanan Stefanie pelan dengan bibir yang menunjuk ke piring Stefanie mengisyaratkan agar dia makan. Akhirnya Stefanie pun menuruti kakaknya.

DIA (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang