Hmm, kali ini mau ngucapin terima kasihnya di awal deh yaaa. Makasih buat yang udah baca cerita ini terus kasih comment, commentnya positif pula. Seneng bacanya Kalian semangat bacanya, saya juga jadi semangat bikin cerita selanjutnya, hehe ;)
Jessica POV
Close your eyes...
Give me your hands, darling...
Do you feel my hearts beating ?
Do you understand ?
Do you feel the same ?
Am I only dreaming ? (MYMP - Eternal Flame)Lagu ini mengalun indah namun juga terdengar lirih ditelingaku, bagaimana tidak ? Saat mendengarkan lagu ini, bayangan Michelle seakan muncul dihadapanku. Tetapi bayangan itu hanya samar-samar saja. Tidak begitu jelas. Sama dengan perasaannya terhadapku, tidak begitu jelas. Apa dia merasakan debaran jantungku ? Apa dia mengerti ? Apa dia merasakan hal yang sama ? Atau mungkin, aku hanya bermimpi ? Entahlah.
Saat sedang sakit pun bukan diriku sendiri yang ku pikirkan, melainkan Michelle. Sakit yang ku rasa ini tidak sebanding dengan sakit atas perlakuan Michelle yang tiba-tiba berubah menjadi dingin sedingin es, tanpa aku tau apa sebabnya. Dia membuat otakku kacau, pikiranku tak karuan, hatiku sakit, apa dia tidak tau ? Aku bisa gila karnanya ! Oh Tuhan !
Seharian ini aku hanya berdiam diri dikasur. Keperluan makanku selalu Bibi Lesti yang menyiapkan dan mengantarkannya ke kamar karna memang aku sedang tidak enak badan dan juga merasa pusing untuk turun ke meja makan. Paling-paling aku beranjak dari kasur hanya untuk ke kamar mandi. Hari sudah semakin sore, Michelle belum juga pulang. Aku bertanya-tanya sendiri, kemana dia ? Aku sudah mengiriminya pesan tetapi tidak dia balas. Telepon ku pun tidak dia angkat. Sebenarnya dia pergi kemana ? Kenapa membuatku khawatir seperti ini ? "Michelleeeee, pulang dong." Lagi-lagi aku meneteskan air mataku. Air mataku jatuh tepat dilayar iPhone-ku yang terdapat foto aku dan Michelle sebagai wallpapernya. Tatapanku terfokus pada Michelle difoto itu. Senyumnya yang dibubuhi lesung pipit manis itu membuatku rindu setiap saat. "Aku sayang kamu, Chelle." Ucapku pada foto Michelle dilayar iPhone-ku. Yah, miris sekali bukan ? Hanya bisa mengucapkan kata sayang pada fotonya saja bukan kepada orangnya langsung. Aku mungkin bisa saja mengucapkan sayang itu langsung kepadanya. Tapi, sekarang dia dimana saja aku tidak tau.
Michelle memasuki kamar dengan seperti hari sebelumnya, diam seribu bahasa, tidak menoleh ke arahku, bahkan tidak juga melirik ke arahku sama sekali. Seakan aku tidak ada dihadapannya. Aku menatapnya tajam. Cukup ! Aku tidak mau seperti ini terus !
"Chelle ?" Michelle masih terus diam, hanya duduk ditepi ranjang sembari mengutak-atik handphonenya.
"Chelle !" Lagi-lagi dia tidak menyahutiku.
"Michelle !!!" Aku setengah berteriak memanggilnya, barulah dia menoleh ke arahku.
"Apa sih, Jess ? Jangan teriak manggilnya, gak bisa apa ?" Suaranya pelan namun pasti.
"Ya kamu dipanggilin pelan gak nengok-nengok !"
"Hmm.." Dia kembali memfokuskan diri pada handphonenya. Aku yang sedari tadi sebal karna dipunggungi olehnya, langsung berpindah ke hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA (gxg)
RomanceJessica Anes, gadis keturunan Amerika menyukai seorang perempuan bertubuh mungil bernama Michelle. Bagaimana kah kisahnya ?