Normal POV
Lionel meraih apel dari atas pohon. Ia duduk dengan santai sembari melihat tingkah Blaze dan Nora yang tengah menyelamatkan diri.
Klan Guardian Angel memang terkenal dengan insting tajamnya. Bahkan sekarang Lionel merasakan tatapan waspada salah satu dari mereka.
Lionel memakan apelnya, bersikap tidak peduli. Ia fokus pada apa yang dilakukan Nora.
Gadis itu berhenti berlari, membuat Blaze terheran melihatnya. Ia tengah memberitahu sesuatu pada Blaze. Blaze mengangguk sekilas, tak lama kemudian mereka lenyap dari pandangan Lionel.
Lionel menyeringai tipis. Pemuda itu kembali menggigit apelnya.
"Kami sedang sibuk menyelamatkan diri dan kau malah bersantai di sini?!"
Hampir saja Lionel tersedak mendengar ocehan itu. Sejak kapan mereka berada di dekatnya? Nora menatap Lionel kesal, berbanding terbalik dengan Blaze.
"Kau menemukanku," Lionel tersenyum miring, "Memang bakat seorang Nora Archer."
Nora memutar bola matanya, "Berhenti menyebut gelar itu, aku merasa payah mendengarnya."
"Mengapa? Padahal kau dulu selalu membanggakan gelar itu."
"Ekhem." Suara Blaze membuat perhatian mereka menoleh padanya, "Kuharap kalian tidak lupa tujuan kita di sini."
"Tentu saja tidak." Nora melipat kedua tangannya.
"Sebenarnya aku punya ide. Bagaimana jika Nora mengalihkan perhatian klan guardian itu dan kita akan mengendap-endap masuk membawa Lunox?" Kata Blaze mengeluarkan opini.
"Kau menjadikanku umpan?" Nora menatap Blaze tidak percaya.
"Well, aku punya rencana yang lebih baik."
Nora mengalihkan pandangannya pada Lionel, "Kuharap demikian."
•°•°•°•
Nora berjalan dengan anggun menuju bangunan itu. Ia menatap tegas pada ratusan penjaga di depannya.
"Minggir, aku adalah utusan Moon Godness." Katanya.
Salah satu dari klan guardian itu menjawab, "Kau siapa? Aku tidak pernah melihatmu."
Jack, nama guardian itu menatap penampilan Nora yang berubah menjadi lebih feminim. Ia merasa familiar dengan wajah Nora.
"Beraninya kau menatapku seperti itu!" Seru Nora memasang wajah kesal. Ia menyentil jidat Jack, "Sekali lagi, aku adalah utusan Moon Godness. Ia memintaku untuk membawa Lunox kepadanya."
"Tunggu, aku akan memastikan sesuatu." Tangan Jack bergerak ke arah poni Nora, gadis itu segera menepisnya.
"Apa kau tidak sayang nyawamu hah? Kau ingin kubunuh karena telah membuang waktuku?!" Tantang Nora senatural mungkin.
"Santai saja. Aku perlu memastikan kau memiliki lambang di jidatmu, jika kau benar-benar utusan Moon Godness."
Nora meneguk ludahnya. Sementara ia mengalihkan perhatian para penjaga, Blaze dan Lionel masuk ke dalam bangunan itu. Mereka meminjam kekuatan invisible Nora untuk masuk ke dalamnya.
Sebenarnya bukan hanya invisible, tapi juga transparan.
Di dalam sana terdapat seorang gadis yang meringkuk dengan tenang.
Tepat di tengah ruangan, bola yang melapisi tubuh Lunox bersinar tatkala Lionel dan Blaze mendekatinya.
"Gadis yang malang." Gumam Blaze.
Lionel mengeluarkan sebuah buku dari tas ranselnya. Ia mencari halaman yang menyangkut tentang Lunox.
"Sametha livirne lunoxia de freedom." Jari telunjuk Lionel terangkat, "Afesha safire li revitalize!"
BLAR!!!
Ledakan hebat terdengar hingga ke telinga para penjaga. Nora panik bukan main ketika klan guardian mulai mengabaikannya dan memasuki bangunan itu.
"HEY! DENGARKAN AKU!" Teriak Nora sekencang mungkin.
Kosong.Ruangan itu benar-benar kosong. Lunox, gadis yang dijaga klan guardian selama ribuan tahun menghilang begitu saja. Menyadari hal itu, Nora segera melarikan diri dari sana sebelum mereka sadar.
★★★
Chapter terpendek wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Refleksi
FantasíaRasanya sangat aneh ketika terbangun di tempat yang tak dikenal. Dianggap sebagai orang lain, dari situlah Nora memulai hidup barunya. Nora tidak menyangka, sebuah tindakan kecil dapat mengubah kehidupannya yang ia kira tidak berarti.