🌿19

9.1K 767 30
                                    

Vote and koment kalo udh baca ya❤

Happy reading
____🌿🌿____

Ruangan yang sangat luas dan di penuhi berbagai jenis bokena binatang yang sudah tertata rapi di dalamnya, bahkan hampir semua jenis binatang Ardi pesankan untuk putra bungsunya, dari kura-kura, bebek, burung bahkan onta pun ada di dalam ruangan itu.

Kevin, anak kucing itu sedang sibuk mencatat jenis binatang di buku tulisnya, senyumnya terus merekah, bahkan anak itu sudah terlihat lebih baik dari keadaannya tadi pagi.
Semua boneka dari yang kecil, sedang, besar semua kevin catat.

Kevin di dalam ruangan lebih tepatnya kamar itu, ditemani dua maid dan dua bodyguard yang berjaga di depan pintu, sedangkan dua maid itu membereskan yang masih terlihat tidak bagus, kevin duduk di kursi berbentuk panda lengkap dengan mejanya. Mulutnya tidak berhenti komat kamit. Entah apa yang sedang anak itu gumamkan.

"Itu panda adek di dudukin samping beruang aja," perintahnya pada salah satu maid.

"Baik, Tuan muda."

"Isshh, panggil adek aja, udah sering adek ingetin juga," kesal kevin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Iya adek," ujar maid itu sambil tersenyum.

Kevin kembali pada aktivitas mencatatnya, sesekali melirik arloji mahalnya sambil menghembuskan nafas kesal. Kevin menunggu abangnya pulang, kevin mau main sama abang, mau di kolonin bobo, mau di puk puk di peluk abang.

Jam berlalu kevin pun tertidur di dalam kamar itu, dengan bantalan kura-kura kecil di atas mejanya, para maid dan bodyguard tidak berani memindahkan karna anak itu bisa terbangun lalu menangis jika merasa yang mengangkatnya adalah orang lain.

Kevan pulang dari sekolah lebih cepat, alasannya ya sang adik manja kesayangannya. Kevan mengganti bajunya terlebih dulu lalu berjalan kekamar kevin, tapi sebelum kevan membuka pintu seorang bodyguard memberitahukan bahwa sang adik tertidur di dalam kamar di sampingnya.

Benar saja saat kevan masuk, pemandangan pertama yg terlihat adalah sang adik yang tertidur menggemaskan di atas kursi panda dengan bantalan kura-kura kecil.
Para maid masih setia duduk di sofa samping jendela menjaga sang bungsu.

Kevan mengkode pada para maid untuk keluar, yang langsung di angguki oleh kedua maid itu. Kevan mendekati kevin mengusap surai adiknya lalu mulai menggendongnya membawa ke kamar.

"Eunghh," lenguh kevin saat tidurnya terasa terusik.

"Tidur lagi aja," kata kevan.

"Abang," aanggil kevin pelan.

"Iya dek, ini abang."

"Mau main boneka."

"Tidur lagi aja, nanti kita main," ujar kevan menidurkan kevin di atas kasur.

"Puk puk," pinta kevin masih dengan mata terpejam.

"Iya iya." Kekeh kevan lalu ikut berbaring di samping kevin.

🌿🌿

Ardi dan Dina pulang dari tempat kerja masing-masing, saat pulang tadi Ardi menyempatkan diri untuk menjemput Dina dulu. Keduanya memasuki rumah dengan wajah lesu, jam sudah menunjukkan pukul 18.00 . Tumben rumahnya sepi, biasanya akan sangat ricuh dengan suara bungsunya seorang.

Meja makan sudah hampir penuh dengan masakan untuk makan malam.
Ardi dan Dina pun memilih kekamar terlebih dulu untuk bersih-bersih.
Setelah keduanya selesai bersih bersih.
Keduanya berjalan menaiki lift menuju kamar putra kembarnya.

Kamar kevan kosong, berarti mereka berada di kamar kevin, Ardi membuka pintu kamar kevin pemandangan yang selalu membuat Ardi dan Dina tersenyum dan menghilangkan lelah mereka adalah lelapnya si kembar dengan damai.

Sudah hampir waktunya makan malam, dan Dina harus membangunkan dua pangeran tampannya.

"Abang, bangun sayang," ujar Dina membangunkan kevan.

"Anak monyet, bangun sayang," ujar Ardi yang langsung mendapat cubitan manja dari sang istri.

Anaknya tampan begini dibilang anak monyet, hey, Ardi juga monyet kalo begitu wkwkwk.

"Eunghh." Lenguh kevan sambil mengucek matanya mengerjap pelan lalu bangkit untuk duduk.

Kevin masih tertidur sambil memeluk sebelah lengan kevan,tidur anak itu sangat lelap dan damai membuat yang mrlihat itu gemazz dibuatnya.

"Adek, bangun dulu sayang," ujar Dina menciumi wajah kevin.

Kevin terusik dan mulai mengerjabkan matanya lucu, Ardi yang gemazz pun langsung mengangkat kevin ke pangkuannya lalu menghadiahi anak itu dengan kecupan bertubi tubi sampai kevin menangis.
Kevan dan Dina hanya bisa geleng kepala, Ardi memang begitu jika sudah gemas jangankan kevin, kevan pun akan di remasnya.

"Ayah, udah dong itu adeknya kasian," ujar Dina.

"Ululututu, bayi nangis lagi, gemes banget sih dek." Ardi terus menguyel uyel pipi kevin yang sudah sesegukan.

Kevan kesal sendiri melihatnya, adiknya baru bangun malah dibuat menangis. Kevan mengambil alih kevin dari ardi lalu membawa adiknya ke kamar mandi.

Ardi hanya terkekeh lalu memeluk Dina, "anak kita udah besar ya ." Ujar Ardi

"Iya,kerasa baru kemarin aku gantiin popok mereka," jawab Dina pelan.

"Adek akan terus sama kita," ujar Ardi lembut.

"Iya, aku gak mau adek pergi," lirih Dina.

"Gak akan."

Keduanya duduk di kamar kevin, menunggu si kembar selesai mandi. Setelah si kembar selesai mandi Dina yang membaluri kevin dengan minyak telon dan bedak bayi sedangkan Ardi menyiapkan baju..
Kevan? Anak itu tidak mau di pakaikan peralatan bayi lagi.

🌿🌿
My family

Se you next part👋🤗

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang