🌿03

18.5K 1.1K 7
                                    

Vote and koment kalo udh baca ya❤

Happy reading
______🌿🌿_____

Jam sudah menunjukkan pukul 20.15 tapi Kevin masih menangis sesegukan.
Kevan pergi ke rumah kawannya karna harus mengerjakan tugas kelompok.
Kevin tidak tau karna setelah pulang makan ice cream tadi anak itu demam lagi dan tertidur cukup lama.

Ardi dan Dina juga belum pulang,  mereka pergi keluar dari pukul 17.00 tadi sore karna harus menghadiri dua pesta kerabat kerja nya, jadilah Kevin sendiri dirumah besar itu.
Sebenarnya ada banyak pembantu tapi mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Hiks ... hiks ... abang, hiks ..." Kevin terus saja memanggil abangnya.

Bajunya sudah basah oleh keringat,  dadanya sedikit sesak karna terus menangis dari tadi, mata indahnya sudah sembab dan hidung bengirnya sudah merah.


Pintu kamar Kevin terbuka
Menampakkan sosok yang sangat mirib dengan nya, siapa lagi kalo bukan Kevan abang kesayangan nya.

Kevin yang menyadari kehadiran Kevan pun segera bangkit dan langsung berhambur memeluk abang nya. Kevan yang kaget pun sedikit terjungkal kebelakang dan punggungnya membentur tembok.

"Adek kenapa hmm?" tanya kevan lembut sambil mengusap punggung adiknya yang bergetar.

"Takut," jawabnya sesegukan.

"Gausah takut, udah ada abang di sini," ujar Kevan menenangkan adiknya.

"Baring dulu yok, badan lo masih panas."

"Temenin," pinta Kevin lirih.

Kepalanya pusing, badanya lemas,  bahkan berjalan saja anak itu tidak sanggub lagi, Kevan yang melihat sang adik hampir limbung langsung saja menggendong Kevin membaringkan di ranjang king size nya.

"Adek udah makan?"

"Udah."

"Ganti bajunya dulu dek."

Kevin mengangguk, Kevan melepaskan kaus sang adik lalu menggantinya dengan baju tidur yang lebih nyaman.
Kemudian keluar mengambil kompresan untuk Kevin.

Melihat adiknya menangis dan demam lagi membuat Kevan merasa bersalah karna telah meninggalkan anak itu tadi tanpa memberi tahunya dulu.

Setelah mengganti baju Kevin dan mengompresnya. Kevan pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri lalu kembali lagi ke kamar Kevin untuk memastikan keadaan adik manjanya. Panasnya sudah sedikit berkurang.

Kevan mendudukkan dirinya di sisi kasur sang adik mengamati setiap lekuk di wajah itu yang sama persis sepertinya bedanya kevin nampak pucat dan kulitnya sedikit kuning.

Kevan membuang jauh-jauh pikiran aneh nya, tangannya bergerak mengusap kepala Kevin, hatinya lega karna adiknya bisa terus bersamanya sampai sekarang.

"Abang," panggilnya parau.

"Iya, abang di sini kenapa hmm? Ada yang sakit?"

"Sesek." Keluhnya.

"Nafas pelan-pelan dek."

Setelah lima menit nafas Kevin kembali normal.

"Ayah bunda belum pulang?" tanya kevin lirih.

"Bentar lagi kayaknya," jawab Kevan.

"Tidur aja dek, nanti kalo ayah bunda udah pulang abang suruh kesini."

"Peluk ya," Pinta Kevin.

Kevan terkekeh, adiknya memang tidak pernah berubah, Kevan membaringkan badannya di samping Kevin yang langsung di peluk erat oleh sang adik.

Tak butuh waktu lama untuk Kevin terlelap dalam pelukan Kevan, hanya 10 menit anak itu sudah menjelajahi alam mimpinya. Kebiasaan sedari kecil dan obat tidur terampuh Kevin adalah pelukan Kevan.

Kevan menyingkirkan tangan Kevin hati-hati agar anak itu tidak terbangun.
Kevan keluar dari kamar Kevin saat mendengar suara mobil memasuki pekarangan rumahnya .
Dan pasti itu adalah Ardi dan Dina.

"Ayah bunda," panggil Kevan saat sudah berada di ruang tamu.

"Abang, kok belum tidur?" tanya Dina.

"Adek nangis dari tadi, sempet demam juga tapi udah abang kompresin," jawab Kevan.

"Sekarang udah gimana bang?" tanya Ardi. Mereka sedang berjalan menuju kamar si bungsu.

"Udah turun panasnya yah, minta peluk tadi sekarang udah tidur."

"Abang tidur aja, biar bunda sama ayah yang jagain adek!" suruh Ardi.

"Iya, abang istirahat aja besok kan sekolah," tambah Dina.

"Iya bunda, ayah! Good night." ucap Kevan mencium pipi ayah dan  bundanya.

"Night to abang, makasih udah jagain adek," ucap dina lalu mengecup dahi Kevan di ikuti Ardi.

"Iya bunda." Kevan berjalan mendekati Kevin mengecup kening adik manjanya lalu lalu keluar menuju kamarnya.

🌿🌿
My family


Se you next part 👋🥰

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang