🌿20

9.1K 775 54
                                    

Vote and komen kalo udah baca ya❤

Happy reading
____🌿🌿____

"Iya, saya akan kesana nanti malam, siapkan semuanya."

Tutt tutt tutt

Kevan memutuskan sambungannya sepihak, lalu keluar dari kamarnya menuju kamar Ardi dan Dina.

Tok tok tok

"Masuk," ujar Dina.

Ceklek

"Bunda?"

"Eh, anak bunda, sini sayang."

"Ayah mana?"

"Di kamar mandi, kenapa, hm?"

"Abang dapat kabar, kalau di Prancis ada donor yang cocok buat adek."

"Beneran?" tanya Dina berbinar.

Kevan mengangguk lalu tersenyum.

"Nanti malam kita harus kesana, abang udah suruh orang buat siapin semuanya."

"Ayah setuju," celetuk Ardi yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Adek mana?" tanya Dina.

"Ada di ruangan boneka, lagi main kayaknya," jawab Kevan.

"Kalo adek nanyak, bilang aja kita liburan," ujar Ardi.

"Iya, Yah, nanti biar abang yang bilang."

"Yaudah, sekarang mending kita siap-siap, nanti malam tinggal berangkat," usul Dina yang di angguki kedua laki-laki itu.

🌿🌿

"Abang kenapa baju adek dimasukin koper, emang kita mau kemana?" tanya kevin sambil memeluk boneka jerapahnya.

"Liburan, mungkin," Jawab kevan sambil memakaikan kevin jaket.

"Kemana?"

"Hm ... Kemana, ya?" kata kevan sambil pura-pura berpikir.

"Iishh, kemana abang?" kesal kevin.

"Pokoknya jauh."

Kevin kesal sendiri dibuatnya, anak itu mengerucutkan bibirnya sambil memukul-mukul kepala jerapah, kevan yang melihat sungguh di buat gemas, tangannya terangkat mencubit gemas pipi sang adik yang terlihat kurus itu.
Mata indah adiknya terlihat kuning, kulit anak itupun pucat tidak seperti saat anak itu baik-baik saja..

Kevan menatap sendu wajah adiknya.
Dalam hatinya selalu berharab semoga jantung barunya benar-benar cocok, dan adiknya segera sehat..

"Abang kenapa liatin adek gitu, hah?"
Tanya kevin menatap garang kevan, jatuhnya malah gemas -_

"Adek abang gemesin," jawab kevan terkekeh.

"Emang gemesin," kata kevin bangga.

"Iyain deh buat adeknya abang," ucap kevan mengusak surai kevin gemas.

Ceklek

Pintu kamar kevin terbuka dan menampakkan Ardi dan Dina yqng sudah rapi dengan pakaiannya,

"Udah siap?" tanya Ardi.

"Siap dong, jalan-jalan." Semangat kevin.

"Yaudah, ayo turun, biar barangnya di bawa pLak Anto."

Kevin seperti biasa di gendongan kevan, Ardi dan Dina berjalan di belakang sambil menatap punggung kedua putranya memasuki lift.

🌿🌿

Ardi, Dina, dan sikembar sudah berada di dalam pesawat pribadi milik Ardi.
Pesawat dengan fasilitas mewah itu akan lepas landas beberapa menit lagi.
Kevin tiduran bersama kevan, sedangkan Ardi dan Dina duduk di kursi besar di sampingnya.

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai ke tempat tujuan.
Hanya beberapa jam saja mereka sudah berada di houspital ternama di sana tentunya milik Ardi sendiri.

Kevin tertidur dengan pulas, efek obat tidur yang tadi kevan campurkan dalam minumnya. Agar anak itu tidak tau. Kevin segera di bawa ke ruang operasi .
Kevan dan orang tuanya menunggu di luar dengan perasaan gundah.

Berjam jam tapi lampu itu belum mati juga, perasaan kevan sudah tidak karuan. Dina dipelukan Ardi juga merasakan hal yang sama.

Kevan bersandar sambil terus berdoa.
Lampu itu mati, dan dokter keluar sambil mengusap keringat di dahinya.
Kevan mendekat ke arah dokter itu dengan buru buru.

"Gimana keadaan adek?" tanya kevan
Cemas.

"Henti jantung," jawab dokter itu pelan.

"Maksud dokter apa?" tanya Ardi.

"Pasien mengalami henti jantung." Jelas dokter itu.

"Adek?" lirih kevan.

"Maaf tapi—"

Belum sempat dokter itu menyelesaikan ucapannya tapi Dina sudah pingsan di pelukan Ardi, kevan?
Sudah lemas di tempatnya.
Airmatanya mengalir tanpa bisa di tahan. Adiknya?

🌿🌿
My family

Maaf kalo makin ngebosenin😔
Aku ngetiknya buru², maaf kalo banyak typo 😣

Se you next part🤗❤

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang