Sehun mengikuti Luhan untuk memastikan bahwa lelaki itu akan sampai ke rumahnya dengan selamat.
Ditengah perjalanan, Sehun melihat lelaki yang diketahui sebagai pamannya itu kembali menghampiri Luhan.
"Ada apa lagi?" tanya Luhan ketus.
Kim Joonseok tertawa kecil, "Kau masih bertanya? Jelas kau tau apa yang aku inginkan, bukan?"
Luhan berdecak sebal sembari melemparkan tatapan sinis pada lelaki itu. "Aku bilang tidak mau! Apa kau tidak mengerti hah!!" bentak Luhan emosi dan langsung pergi dari tempat tersebut.
"Keras kepala sekali bocah itu."
"Sebenarnya ... apa maksud dari pembicaraan mereka itu? Apa yang paman ingin Luhan lakukan? Dan ... Kenapa Luhan sampai bisa se-emosi itu?" gumam Sehun bertanya-tanya, kemudian ia menyusul Luhan sebelum lelaki itu semakin jauh.
• •
Sesampainya dirumah, Luhan yang emosinya belum membaik itu membanting tasnya dengan keras. Setelah itu, ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang,
"Huh! Kenapa dia selalu memaksaku seperti itu, Kan sudah aku katakan, aku akan menunggu Sehun siuman. Lagupula, apa dia gak merasa, Jelas-jelas dia itu sudah berumur."
Lelah dengan mengoceh di sepanjang jalan hingga ke rumah, Luhan merasa lelah dan mengantuk. Ia akhirnya tertidur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
"Aigo ... Dia tertidur?" ujar Sehun sembari melihat wajah Luhan yang kini sudah tertidur sangat pulas, "Dia bahkan tidak melepas seragamnya."
Sehun melihat gerakan kecil dari Luhan, "Pasti sangat sesak ya. Oke deh, aku akan menggantikan pakaian mu."
Sehun mengambil piyama yang sudah Luhan gantung di balik pintunya. Setelah itu, Sehun melepas baju seragam Luhan.
"Kau semakin berat ya Lu," oceh Sehun.
"Engh ... Siapa yang kau bilang berat huh?"
Mata Sehun melebar, "Dia ... Menyahut, apa Luhan bisa mendengar suaraku?" Sehun kembali melihat wajah tenang Luhan.
"Ternyata dia mengigau," Sehun berdecak sebal dan kembali melanjutkan aktivitasnya.
🍬🍬
Sementara itu, Kyungsoo dan Kai telah sampai dirumah Baekhyun. Dengan langkah yang terburu-buru Kyungsoo menaiki setiap anak tangga.
