Belakangan ini memang banyak hal terjadi padaku, sampai aku merasa hanya di kelilingi masalah tanpa memikirkan sahabatku yang ingin berbagi cerita.
Bila kembali ke belakang, tak banyak yang aku ketahui tentang Suho. Bahkan perkiraanku tentang dirinya pun salah besar. Aku terlalu egois dan Suho selama ini terlalu baik.
"Maaf oppa, selama ini kau hanya mendengar semua tentangku." terucap begitu saja dan aku melihatnya semakin muram.
"Aku yang harusnya minta maaf. Kau pasti merasa di bohongi dan aku ini bukan teman yang baik." ia ternyata merasa begitu bersalah, aku dapat melihatmu itu di matanya. "Soal Irene, kau pasti sudah mengetahuinya. Aku hanya ingin meluruskannya."
Aku merasa harus mempersiapkan hatiku untuk mendengar ini. Yang baru aku ketahui adalah mereka bertunangan dan Suho tidak mencintainya.
"Kami sudah di jodohkan sejak aku berusia delapan tahun. Dulu aku tidak tau apa yang sedang di lakukan kedua orang tuaku. Sejak saat itu kami sering bertemu dan ayah berpesan padaku agar terus menjaga dan bermain bersamanya. Semua itu memang aku lakukan, sampai aku menyadari takdirku yang merupakan seorang penerus perusahaan dan Irene sudah di persiapkan untuk mendampingiku. Kau tau, apa yang mereka lakukan sejak kami kecil hanya membuatku menganggap Irene adalah adikku. Tidak lebih."
Perjodohan memang selama ini tidak pernah terjadi di sekitarku. Aku hanya melihatnya di beberapa film dan serial drama. Aku pikir hal seperti itu tidak akan terjadi di dunia nyata, karena tidak akan membawa kebahagiaan. Memang ada beberapa kisah yang berakhir bahagia, tapi itu hanya sebagian kecil menurutku. Tidak bisa menjadi patokan yang pas.
"Aku tau hal yang telah aku lakukan sangat jahat dan tidak pantas untuk Irene. Tapi, aku masih menyakini suatu hubungan harus di mulai dari saling mencintai. Aku sudah mencobanya Luhan, berkali-kali. Irene adalah sosok yang sempurna. Namun, aku tidak bisa mencintainya. Kau boleh mengataiku pemuda brengsek." Suho mengukuhkan kedua tangannya dan menunduk. Apa mungkin ia sedang menahan emosinya? Aku bergerak untuk menggenggam tangan itu, memberikan rasa simpati, satu-satunya yang bisa aku berikan.
"Aku rasa dengan mencoba untuk menjalaninya, kau sudah menjadi pemuda yang bertanggung jawab. Oppa sudah melakukannya dengan baik." kataku, entah ini akan membantunya atau tidak.
Aku ingat ketika Irene mengatakan bahwa tunangannya sedang menyukai perempuan lain. Apa aku harus menanyakan hal ini? Tapi, nanti akan terdengar seperti menuduhnya berselingkuh? Kalau di lihat, Suho tidak memiliki bakat untuk melakukan hal itu. Aku rasa dia terlalu baik.
"Aku akan mengikuti apa yang kakek bilang." katanya yang seperti menemukan kembali kepercayaan dirinya. "Ayahku boleh menyuruhku menjadi penerus perusahaannya karena itu menjadi nasib orang-orang yang bekerja. Tapi, ayah tidak bisa menentukan siapa yang akan menjadi pendampingku."
Dapat ku tangkap maksud dari perkataannya adalah ia ingin mengakhiri perjodohan itu. Aku memang tidak tau bagaimana caranya dan sepertinya Suho sudah memiliki rencana untuk mengakhirinya. Karena kurasa dia cukup bijaksana. Aku tetap penasaran dengan sesuatu yang mungkin salah mengenai Irene.
"Tidakkah kau melihat Irene yang begitu menyukaimu, Oppa?" tanyaku, menanyakan keputusannya.
"Aku tau, Irene mengatakannya berkali-kali. Tapi, aku juga tau kalau dia menyukai pacarmu, Oh Se Hun."
Pernyataan itu bagaikan suara gong di kepalaku. Aku terdiam beberapa saat begitu mendengarnya langsung dari seorang Suho. Pasti ada banyak hal yang ia ketahui tentang Irene.
"Maaf membuatku terkejut. Aku memang tidak seharusnya mengatakan hal ini. Tapi, aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi." sambungnya dengan nada bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SIDE
FanfictionAku menyukainya, mungkin karena Sehun sering datang ke perpustakaan untuk menjalani hukuman dari guru. Tapi, hal itu membuatku merasa beruntung. Meskipun aku tau, Sehun sudah menyukai orang lain. I'm back with Hunhan! Ini GS ya readers. Masih ada ba...