ASSALAAMUALAIKUM
Habibati
.
.
Sebelumnya..."Cha..." panggil Danu setengah berbisik, tapi tidak dihiraukan oleh Chaca.
Gadis itu justru memalingkan wajahnya. Namun tak bisa dipungkiri kalau saat ini ingin rasanya ia berjingkrak girang didalam kamar, karena bahagia.
'Tapi... apa iya, secepat ini. Apa ini gak terlalu awal ya?'
Jauh dilubuk hati, terbesit adanya rasa tak percaya serta ragu bagi Chaca. Ya, memang ia memiliki rasa cinta untuk Danu. Tapi menikah? Rasanya tak bisa dipercaya, karena semua terjadi begitu cepat dan... awal.
[[[[☆]]]]
Ada saat, dimana hari yang menurutmu itu tidak mungkin justru menjadi mungkin. Dan akhirnya terjadi juga.
Seperti hari ini, Chaca tengah ditemani sang Ibu didalam kamarnya usai selesai dengan riasan pengantin. Hijab yang menghias kepalanya dengan aksesoris berbentuk bunga2 kecil, membuatnya semakin anggun dengan warna putih senada gaun yang Ia kenakan.
Apa yang semula Chaca cemaskan hari ini kejadian juga akhirnya, setelah satu bulan lamanya ia dan Danu ber ta'aruf. Mereka berdua akan menjalani prosesi akad untuk menyatukan dua jiwa manusia dalam ikatan suci, yaitu pernikahan.
"Ayok, Cha... itu Danu udah dateng, sama keluarganya nungguin dibawah." Ajak Chalifa, seraya membantu putrinya melangkah menuruni satu persatu anak tangga.
"Aduuh Ummi, pelan2. Ini gaunnya susah buat jalan." Protes Chaca, yang memang baru pertama kali mengenakan gaun yang menjuntai menyentuh lantai di setiap langkahnya.
"Iya ini Ummi bantu angkat rok belakang kamu deh."
"Sini tante, Mely bantu." Ucap Mely yang memang sengaja menghampiri keduanya, diikuti Putri.
"Putri juga tant.." ujar putri, juga ikut membantu.
______
Dilain sisi, Danu tampak tidak sabaran menunggu sang mempelai pengantin.
'Pasti Chaca cantik banget deh hari ini.. Gak usah dandan aja dia udah cantik alami.'
Baru saja ia mengatakan tentang gadis itu, Chaca sudah sampai saja dianak tangga terakhir ketika dirinya tersadar dari lamunan singkat.
'Masyaa Alloh, Habibati cantik banget.'
Saking terpesonanya, Danu sampai tidak memperdulikan siapapun disekitarnya. Ia masih terbengong2 menyaksikan kecantikan Chaca hari ini juga.
"Danu. Jaga pandangan kamu.. Gak malu apa, diliatin orang. Masak pengantin prianya malah melongo gitu liatin pengantin wanita. Sampe ngiler pula.." Faul menyenggol lengan sahabatnya, yang tengah duduk didepan meja ijab berhadapan dengan sang penghulu.
Sementara yang ditegur justru nyengir lebar, tanpa membalas ucapan Faul. Tapi setelahnya, Danu bersuara juga.
"Emangnya loe, yang belum dibolehin nikah?" Ejek Danu.
"Lah, gue kan beda lagi.. ortu gue justru minta buat gue terusin pendidika tinggi dulu."
"Ya deh iya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
"ASSALAAMUALAIKUM Habibati" _END_
ФанфикOn Going - 25 April 2020 (Special Ramadhan) "Memangnya kamu tau hal positif yang kamu dapat dari pacaran itu sendiri.???" _Chaca. "Ya gue pasti tau lah. Pacaran itu bisa jadi hiburan tersendiri kalo lagi gabut, gak ada temen, pokoknya seneng2."_Danu...