Bab 12

262 52 10
                                    


Hai,, akhirnya setelah kemarin gak Update karena ada urusan, kita ketemu lagi buat kangen2an... wkwkwk

Buat yang pada nunggu CB lain Update, harap bersabar ya?
Kan bulan puasa, inget gak boleh cepet emosi apalagi ndemo author buat nglanjutin hehe

Lanjut tetep lanjut koq insyaAlloh, cuma author lagi seneng Up yang special ramadhan dulu.
Okey, ♡Muachh

Yang belum tau arti Habibati : Kekasihku / Wanitaku
Perempuan yang ku sukai
Perempuan yang ku cintai

Kalau Habibi :
Kekasihku / Lelakiku
Lelaki yang ku sukai
Lelaki yang ku sayangi

^^

ASSALAAMUALAIKUM
Habibati
.
.
Sebelumnya...

"Bagaimana kalo Om anter kamu sekalian aja?" Tawarnya kemudian.

"Gak perlu, Om. Saya gak mau ngrepotin."

"Siapa yang merasa direpotkan sih? Sesama manusia kan sudah sewajarnya saling bantu. Tadi saja kamu sudah bantu anak saya."

Dengan sedikit bujukan, pada akhirnya Danu menuruti ajakan Ramadan untuk mengantarnya pulang.

[[[[☆]]]]

"Makasih, Om.. Sudah mau nganterin saya." Ucap Danu, setelah mobil yang membawanya berhenti tepat didepan gerbang rumahnya.

"Sama2." Balas Ramadan.

"Om, mampir dulu bentar kerumah saya yuk! Saya kenalin sama Mama saya."

Ramadan menatap sang istri saat mendengar tawaran Danu, yang hendak turun dari mobil mereka. Sampai pada saat Chalifa mengangguk, ia pun mengiyakan tawaran tersebut.

"Boleh." Sahutnya kemudian.

Kedua orang tua Chaca pun segera turun, setelah mobil tersebut memasuki pekarangan yang luas itu.

Sementara Chaca yang masih sibuk dengan fikirannya dibuat terkejut, saat Danu membisikinya secara tiba2.

"Habibati gak ikut??" Bisik cowok itu, sebelum akhirnya segera turun menyusul kedua orang tua Chaca.

Chaca sendiri baru sadar kalau dirinya masih berada dalam mobil, setelah mematung karenan ulah Danu. Bahkan sekarang cowok itu dan kedua orang tuanya sudah berada diluar mobil. Chaca yang dibuat terperangah akan kemegahan bangunan kokoh yang dimiliki orang tua Danu. Belum lagi cowok itu membisikinya dengan kata 'habibati'. Menurut penglihatan Chaca, luas bangunan itu memiliki ukuran dua kali lipat lebih besar dari rumah kedua orang tuanya.

Setelahnya dirasa cukup sadar dengan keberadaannya saat ini, Chaca segera turun dari mobil kemudian berlari kecil agar bisa menyamai langkah tiga orang yang sudah keluar dari tadi.

"Assalaamu'alaikum!" Seru Danu, ketika memasuki rumah besarnya diikuti Ramadan, Chalifa, juga Chaca.

Tak lama setelahnya, terlihat wanita cantik berhijab menghampiri putranya itu. Segera Danu menyalimi tangan ibunya, begitu juga dengan Chaca. Baru setelahnya Chalifa. Untuk Ramadan sendiri hanya disambut dengan senyum ramah.

"ASSALAAMUALAIKUM Habibati" _END_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang