Bab 6

256 38 0
                                    


___Assalaamualaikum___
HABIBATI
.
.
Sebelumnya....

"Hai ganteng... kita duluan yak? Disini siswa sama siswi gak dibolehin buat bareng soalnya kalo mau kekanteen!" Ujarnya sedikit berseru, karena langkahnya terus menjauh seiring tarikan tangan Chaca.

Danu hanya tersenyum tanpa berniat membalas lambaian tangan Mely yang sudah menghilang bersama Chaca.

'Gak tau kenapa, gue kangen banget sama dia... Maafin gue, Cha.'

Danu kemudian berbalik untuk kembali kekelas saja. Hari pertamanya benar2 membuatnya tak berselera untuk menikmati jam istirahat. Danu ingin menenangkan fikirannya dengan sendiri dulu didalam kelas, karena ia belum tau letak2 tempat yang cocok untuk menyendiri disekolah barunya itu.

[[[[☆]]]]

"Ih, Lisa.. kamu kenapa cuek gitu sama cowok seganteng dia?? Sayang loh, kalo disia-siain. Keliatannya dia suka sama kamu tuh." Oceh Mely asal njeplak, ketika dirinya dan Chaca tengah menunggu pesanan bakso dikanteen.

Chaca hanya memutar bola matanya dengan malas. Ya, malas rasanya untuk membahas tentang Danu yang entah kenapa bisa pindah kesekolahnya tiba2.

'Danu suka sama aku?? Kayaknya Mely salah faham deh sama kejadian tadi.'

"Eh, Cha.. itu pesenannya udah siap. Yuk, kita cari tempat yang enak buat makan." Ajak Mely, menyadarkan Chaca dari lamunan singkatnya yang kemudian dibalas anggukan.

Dan akhirnya, mereka berdua berhasil menemukan tempat yang nyaman untuk menikmati bakso yang mereka pesan. Mely terlihat sangat lahap menyantap makanannya, sementara Chaca justru mengaduk2nya saja. Fikirannya saat ini tengah dibayangi akan seorang Danu.

'Kenapa sih, Danu pake acara pindah kesini? Dan kenapa juga, aku harus segelisah ini mikirin hal itu? Masa iya, ini jawaban dari keresahan aku kemarin..'

"Lis,, dimakan itu baksonya, keburu dingin." Teguran Mely hanya dijawab dengan gumaman Chaca yang masih sadar meski ia disibukkan dengan fikirannya.

"Oh iya, Lisa. Dia anak baru dikelas kita tadi kan? Siapa namanya, ee Danu. Iya, Danu.." sergah Mely.

"Emangnya dia gak nganteen ya, Lis? Padahal ini kan hari pertama dia masuk di sekolah ini, jadi pasti dia belum tau kan letak kanteen dimana. Kira2 dia udah ada yang ngasih tau belum ya dimana letak kanteen ini??" Ujar Mely lagi dengan memasang wajah berfikirnya.

Kontan Chaca pun tertegun setelah mendengar ucapan Mely barusan. Ia juga membenarkan apa kata sahabatnya itu. Dan seketika itu juga, ia pun bediri dari duduknya secara tiba2, membuat Mely terlonjak kaget dan menatapnya heran.

"Kamu kenapa, Lis? Itu baksonya gak kamu makan dulu?" Tanya sahabatnya itu, bingung akan sikap dan ekspresi cemas yang Chaca tampilkan sekarang.

"Maaf Mel.. tiba2 aja aku gak nafsu makan. Bakso itu kamu aja yang makan ya? Ini uangnya." Ujar Chaca dengan nada tergesa, serta meletakkan uang sepuluh ribuan diatas meja.

Sementara itu, Mely masih terpelongo dibuatnya. Secara ini diluar persangkaan Mely, kalau Chaca yang ia panggil Lisa itu akan pergi meninggalkan dirinya disana. Dan belum lagi, sahabatnya itu belum memakan barang sedikitpun dari bakso yang ia pesan. Tapi ya boleh-boleh saja, kalau Mely harus memakan makanan favoritnya itu untuk yang kedua kali.

Tanpa menunggu jawaban dari Mely, Chaca segera bergegas keluar meninggalkan kanteen itu.

[[[[☆]]]]

"ASSALAAMUALAIKUM Habibati" _END_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang