Di atas ketinggian hampir 2000 mdpl, Disinilah Reysya berdiri. Menjalani latihan untuk kejuaraan minggu depan.
Angin yang berhembus lumayan kencang menyebabkan rambutnya sedikit berantakan.
"Rey! Sendiri aja?" Tanya seorang pria berambut gondrong.
"Eh,bang Abi. Iya nih, soalnya bang Batra lagi ada kuliah." Jawab Reysya menjelaskan.
"Oh..gitu, yaudah gue duluan deh,Sya habis ini giliran gua." Pamit pria yang di ketahui bernama Abi itu.
Reysya menjawabnya dengan anggukkan lalu tersenyum. ia berjalan menuju posko untuk menggambil perlengkapan.
Disini Reysya adalah sosok paling muda. Mereka di dominasi anak kuliah an. Dan satu lagi dari 30 anggota,hanya terdapat 3 peremupan. Termasuk Reysya. Baginya tak apa menjadi minoritas. Yang penting ia tetap bisa menyalurkan hobi nya. Lagipula, menjadi minoritas bukan hal baru baginya.
"Mbak Anne!" Panggil Reysya.
"Eh,elo Rey." Jawab perempuan ber rambut se leher itu.
"Udah pulih to, mbak lukanya?" Tanya Reysa mengamati pergelangan kaki Anne.
Memang beberapa minggu lalu gadis itu cidera. Ia sempat tersangkut pohon saat parasutnya terlipat. Beruntung masih ada parasut cadangan. Ya, walaupun performa kerjanya tak sebagus parasut utama.
"Ya udah lah,Rey. Cuma geser doang kok tulangnya. Lagian udah biasa kali." Ujarnya lalu terkekeh.
Kejadian seperti itu memang sudah tak asing disini. Namun bukan berarti mereka menyepelekan keamanan,ya.safety fixed nomber one. Tapi terkadang alam suka memberi kejutan tak terduga,kan?
👑👑👑
Arjuna memasuki basecamp dengan wajah tertekuk. Yang langsung mendapat cibiran dari ketiga temanya.
"Muka lo,nyet. Kayak seragam Samuel kalo hari Senin!" Ledek Ethan senang.
"Lah,kenapa jadi gue?" Protes Samuel tak trima.
"Siapa lagi kalo hari Senin bajunya kusut kagak di stlika!" Ucap Ethan sambil mencomot brownies.
"Merhatiin banget lo,Than!"
Romeo melempar Ethan dengan seplastik sampah kuaci, tepat pada wajah ganteng Ethan."Lopada hobi banget lempar lempar gue, sih? Aslinya ngiri aja kan sama kegantengan gua!"
"Sakit hati adek,bang!" ucap Ethan mengelus elus dada.
"Najis,lo onta!" Toyor juna pada dahi Ethan.
Ia mencabikkan bibirnya dan kembali berkata,"Tuhkan, adek dianiaya lagi."
Tawa ketiga cowok itu pecah. Sungguh aneh aneh saja tingkah si londo-Jowo ini.
Disela sela kesibukan mereka bermain karambol, tiba tiba muncul notif dari ponsel Arjuna.
Jenaa
Sayang, anterin aku yuk. Belanja ke Ambarukmo.Jenaa
Aku mau beli baju nih, sekalian ngedate sama kamu😊Pesan itu membuat arjuna berdecak malas.
"Kenapa,Jun?"Tanya Romeo yang menyadari perubahan mimik muka Arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queer
Teen FictionBagaimana jika seorang cowok yang diklaim nyaris sempurna itu hanya kebohongan belaka. Ia berhasil menutup rapat rapat jati diri yang sebenarnya. Otak iblis dan hati hellokity. Fakta itu dikuak oleh gadis tomboy yang berkeinginan untuk transgender...