Sengaja upload part pagi-pagi, biar rezeki nya ga dipatok ayam, hihi.
-Happy Reading🌻🌻-
Sabtu ini,sebenarnya Reysya ada latihan dengan tim karatenya di sekolah, namun ia memilih untuk bolos karena ada suatu hal yang mengganjal sejak semalam.
"Mbak Anik...Reysya pergi dulu!" Teriak Reysya dari ruang tamu.
Ia terbiasa pamit pada pembantunya itu, karena hanya ada ia yang setia berada di rumah.
Reysya melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah beberapa minggu tidak ia kunjunggi.
Entah mengapa hatinya tergerak untuk hal ini. Ada rindu yang terus menghantui, ada rasa yang belum juga sirna.
Seketika perjalanannya kali ini diisi dengan memori masa lalu yang tak pernah bisa ia lupakan.
Reysya jenis orang yang tak pernah bisa lepas dari masa lalu. Tapi sebisa mungkin ia menempatkan diri dengan keadaan.
Mobilnya terhenti di parkiran, ia buru buru keluar dari mobil, karena mendung menguasai. Sepertinya hujan akan datang.
Langkahnya terhenti di depan satu nisan bertuliskan TSANA WIJANANA, mamahnya.
Ia terduduk memandanggi nisan itu,lalu ia mengelusnya lembut,
"Assalamualaikum,mah. Ini Reysya." Ia memulai bermonolog.
"Mah,Reysya kangen tau sama mamah," kini suaranya sedikit getir menahan tangis.
Reysya gak boleh cengeng! Mama benci air mata,jangan lupa!
"Mah,Reysya mau cerita,mama dengerin yah.."
"Lalu Reysya mulai bercerita tentang sekolah barunya.
"Dan semalem nih,mah...aku mimpi mamah nyuruh aku jadi lebih kuat. Nyuruh aku jadi kaya ayah," Reysya terdiam sebentar.
"Apa itu artinya mama masih pengen aku jadi cowo ya,ma?"
"Reysya sebenernya mau kok kabulin permintaan mamah, jadi cewek diremehin mulu,sih." Ucapnya lalu tertawa sumbang,
"Tapi bang Batra engak ngebolehin,ma...katanya kasihan sama ayah," adu Reysya seakan ada mamanya disini.
Gerimis mulai terasa menjatuhi tubuhnya. Reysya menyudahi sesi curhat pada nisan mamanya, lalu ia mendongakkan kedua tanganya mendoakan sang mama agar mendapat tempat terbaik disisi-Nya.
"Hiks...hiks...hiks...." tangis Reysya pecah ketika sudah memasuki mobil. Ia tak kuasa menahan bulir bulir bening itu lagi.
Kelemahanya kini muncul kepermukaan, seorang yang blak blakan ini kembali menjadi si cenggeng ingusan.
"Mamah kenapa sih,tega banget ningalin Reysya," beo nya seraya mengusap bekas tangis di pipinya.
Ceting....
Terdengan notif wattsap dari ponselnya, dengan malas Reysya mengambil ponsel yang ia geletakkan di kursi samping kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queer
Teen FictionBagaimana jika seorang cowok yang diklaim nyaris sempurna itu hanya kebohongan belaka. Ia berhasil menutup rapat rapat jati diri yang sebenarnya. Otak iblis dan hati hellokity. Fakta itu dikuak oleh gadis tomboy yang berkeinginan untuk transgender...