Hai, sob! Apa kabar kalian? Semoga baik baik aja yaa:)
Aku mau kasih tau dulu nih, sebelum baca chapter ini baca chapter yang PUTUS dulu yaa
Karena terjadi kesalahan teknis, partnya jadi kebalik:(I wish u can enjoy my story💖
- Happy reading🧚♀️🧚♀️-"Huaa.... gue malu!!" Teriak Reysya, begitu berhasil membuka pintu kaca basecamp.
Setelah kejadian tadi ia buru buru menarik tubuhnya dan berpindah untuk membuka pintu sebelahnya.
Terikan Reyaya membuat ke empat pria yang sedang bermain remi terkejut,
"Mulut lo toa amat, sih!" Bentak Romeo kesal,
"Siapa yang ngizinin lo kesini?" Lanjutnya."Ish. Apaan sih lo Rom," jawab Reysya sebal. Seperkian detik kemudian ia mengganti mimik sebal nya dengan cengiran lebar,
"Oh iya, gue bawain banyak jajan nih, guys!" serunya sambil memamerkan dua kantong kresek besar ditanganya.
"Asikk makan.." ucap samuel yang langusung merampas dua katong kresek itu dari Reysya.
"Tadi lo malu kenapa, Rey?" Tanya Ethan sambil mencomot cokelat batangan.
Kebiasaan ya si Ethan selalu makan sambil bicara. Kalau kesedak baru tahu rasa tu.
Lalu Reysya menceritakan kejadian sebelum ia masuk ke basecamp yang benar, beberapa waktu lalu.
Cerita Reysya berhasil membuat ketiga cowok itu tertawa terpingkal pingkal.
Bagaimana tidak? Mereka akui Reysya tollol nya alami. Bisa bisanya salah buka pintu, main teriak pula.
"Kan gue maluuu!! Mau taruh mana ni mukak!" ujar Reysya setelah selesai bercerita.
"Tetep taruh situ lah. Cukup otak lo aja yang taruh dengkul!" Jawab Arjuna masih dengan tawa yang menderai.
Ethan, Romeo, dan Samuel dibuat terkejut dengan keblakblakkan Arjuna barusan. Meskipun bercanda ia tak pernah berkata selepas itu pada cewe manapun.
Ya, walaupun Arjuna sudah bercerita tentang kedekatanya dengan gadis itu. Tapi mereka pikir Reysya hanya target coba coba Arjuna berikutnya.
Sore ini Reysya masih setia berada di basecamp. Seeprtinya dalam waktu dekat ini ia akan menganggap tempat itu sebagai rumah ketiganya.
Yup,karena yang pertama adalah rumahnya, yang kedua sekolah, dan yang ketiga tempat ini.
Samuel mengajak teman teman nya untuk bermain boxing, namun menntah mentah mereka menolak ajakan itu.
"Ayolah, myprend temenin gue dong.." bujuk Samuel kesekian kali.
Naas tetap saja tak ada respond dari ketiganya.
"Sam, sama gue aja hayuk." Tawar Reysya gemas sendiri sedari tadi mendengar kecerewetan Samuel yang dikacagin.
"Eh,neng cantik emamgnya bisa?" Tanya samuel.
"Parah ya lo ngeremehin gue." Protes Reysya tidak terima, "udah deh langsung aja ayok." Ajak Reysya sambil menarik lengan Samuel.
Kini keduanya sudah berada di atas matras yang berada dekat dengan sofa. Tak lupa mereka sudah siap dengan menggunakan sarung tinju ala ala boxing,
"Rey,lo seriusan ini? Kalo lo bonyok gue yang repot nih." ujar Samuel yang ragu.
Tanpa babibu lagi Reysya meninju pelipis Samuel,
"Lo pikir gue bercanda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queer
Teen FictionBagaimana jika seorang cowok yang diklaim nyaris sempurna itu hanya kebohongan belaka. Ia berhasil menutup rapat rapat jati diri yang sebenarnya. Otak iblis dan hati hellokity. Fakta itu dikuak oleh gadis tomboy yang berkeinginan untuk transgender...