Dilabrak

105 36 196
                                    

Selamat hari minggu,
Buat kamu yang masih menunggu🍑🍑


-Happy Reading📍-

S

udah hampir tiga bulan, Reysya bersekolah di Astina high school, dengan begitu ia sudah mengenal hampir seluruh kelas 11 dan beberapa kakak kelas serta adik kelas.

Seperti hal nya saat ini, ia rela panas panasan demi menonton teman kelasnya bertanding basket.

"Rey, pokoknya lo harus nonton gue tanding, besok!" Paksa seorang lelaki yang duduk di meja Reysya.

Reysya yang sedang asik memilih- milih game oflliine di ponsel Si cowo itu pun mendongak,
"Ogah! Panas."

Cowo itu tidak terima penolakkan, lantas ia merebut ponselnya dari genggaman Reysa,

"Ish, Altar!!" Pekik Reysya tak terima,
"Gue belum mindahin game nya ke hp gue tau!"
Reysya menarik narik lengan kanan Altar yang diangkat, menjauhkan ponsel miliknya dari Reysya.

"Makanya, besok semangatin gue, baru gue kasih," tawar Altar.

"Ck, iya-iya, besok gue baris paling depan!"

Menepati janjinya kemarin, kini Reysya benar benar berbaris dipaling depan. Bersorak ramai bersama siswa lainya, tak lupa membawa dua botol air mineral bekas berisikan krikil.

"Seemangat!!! Semangat!!"  Teriak mereka sambil mumukulkan botol ke botol satunya, menciptakan riuh.

"Altar...semangat!! Altar...semangat!!" Pekik Reysya sampai urat diliehernya terlihat.
Harus total dong ya, kalau nyemangatin orang. Biar nular energi positifnya, hehe.

Carolline yang berada di sebelah kiri Reysya terlihat penasaran dengan tingkah temanya ini,

"Tumben, semangat banget, Rey!" Ucap Carolline sedikit berteriak, saking bisingnya tempat ini.

"Iya, dong!! Ituu babang ganteng gue lagi main!!" Jawab Reysya berteriak.

Seperti kebanyakan kapten basket yang identik dengan ketampananya, begitupula dengan Altar.

Jadi mikir juga, apa salah satu syarat jadi kapten harus bermuka tampan, ya?

"Rey, btw Altar 10 kali lebih cakep kalo lagi kringetan begitu," bisik Rania yamg berada disebelah kanan Reysya,

"Apa?" Ucap Reysya berteriak.
Rania mah aneh, seramai ini ia malah berbisik, mana kedengeran. Ngomong biasa aja ga denger.

"Altar lebih cakep kalo kringetan!" Kini Rania berucap setengah berteriak.

Reysya bisa mendengarnya, namun ia pura pura tak dengar saja,
"Gak denger, Ran!!" Teriak Reysya lagi.

"Ck. ALTAR CAKEP! GUE SUKAK!" pekik Rania dengan suara lantang.

Hingga banyak pasang mata yang beralih fokus dari menonton basket jadi memandang Rania.

Aduh, Reysya bikin malu aja! Batin Rania sebal.

"Oh...." hanya itu tanggapan dari Reysya, yang sukses menambah kejengkelan Rania.

Altar melakukan lay up, dan berhasil memasukkan bola ke kranjang lawan. Membuat tim mereka semakin unggul.

Setelahnya Altar menghadap ke penonton dan memamerkan senyum manis nya, pekikkan dari pengemar Altar pun nyaring terdengar. Saat itu juga, mata elang Altar bertubrukan dengan manik mata milik Reysya.

Tentu kesempatan ini tak akan Reysya lewatkan. Ia tersenyum pada Altar lalu berteriak,
"ALTAR! KATA RANIA LO GANTENG!"

Mata Rania membulat dengan sempurna mendengar ucapan kawanya ini, buru buru ia membekap mulut Reysya agar tidak melanjutkan ucapanya,

QueerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang