Gengsi selangit bisa membunuh lo kapan aja
~Reysya~
Kini Arjuna sudah berada di dalam mobil hitam milik Reysya. Cewek itu akhirnya memberi bantuan padanya setelah diusir, hihi.Klx milik Juna sedang dibawa oleh orang suruhan Reysya, yang tak lain adalah sopir kluarganya untuk di tambal.
"Krucukkk...krucuk..."
Suara cacing kelaparan itu membuat Reysya yang fokus menyetir menengok ke sumber suara,
"Hahahahahhaah, cacing lo meronta ronta, Jun?" Ledek Reysya. Tawanya mendominasi kebungkaman Arjuna.
Mampus mukak gue taruh mana,njirr..
"Apaan, dah. Bukan perut gue juga," elak Arjuna.
Reyaya hanya tersenyum miring lalu memutar stirnya berbalik arah ketika berada di tikungan.
"Loh, kenapa puter balik, Sya? " tanya Arjuna kebingungan.
"Makan dulu," jawab Reysya singkat.
"Dibilang gue gak laper juga," Arjuna kembali mengelak.
"Gengsi lo doang yang bilang gak laper." ucapan Reysya berhasil menutup rapat-rapat mulutnya.
Munafik sekali jika ia tidak lapar. Alasan lain mengapa ia pulang buru-buru karena ia lapar dan uangnya sudah ludes diporoti teman temanya.
Duh masak gue minta dibayarin sama nih cewek.
Jika biasanya Cowok yang akan mengajak gadisnya untuk makan selepas pulang sekolah, dan melakukan hal serupa, jika gadis nya menolak. Maka ego Juna saat ini sangat tergores.
Seusai makan Reysya berniat mengantar Arjuna sampai rumah dengan selamat. Namun suatu perisitiwa membuatnya uring uringan disepanjang jalan,
"Lo kenapa sih?" Tanya Arjuna tiba tiba.
"Hah? Emang gue kenapa?" Tanya Reysya tak paham.
"Gak seharusnya lo lakuin ini semua, Sya. Ini tu tugas cowok." Tukas Arjuna masih belum menjawab kebinggungan Reysya.
"Jujur aja ego gue sebagai cowok sangat terluka. Harga diri gue berasa lo injek-injek," ucapnya selanjutnya.
"Loh, Jun. Gue kan cuma berniat membantu teman yang sedang kesulitan kan," ucap Reysya masih menanggapinya dengan kekehan.
"Terus lo mau bilang kalo lo paling dermawan habis ini?" Tanya Arjuna.
"Maksud lo? Gue kan cuma bantu, siapa tau gue juga butuh bantuan lain kali, kan?" Ucap Reysya masih fokus pada jalan didepannya.
" lo itu terlalu baik kalo sama cowok. Apa semua cowo lo giniin?"
"Gak semua sih. Cuma temen temen gue aja," jawab Reysya jujur.
"Lo tau? Dengan perlakuan lo ke mereka Bukanya di cap baik lo justru di cap murah, Sya." ucap Arjuna yang sudah ber api-api. Ia memang tidak membentak tetapi nadanya sangat pedas dan tajam.
"Loh, kok lo malah ngatain gue murah sih!" protes Reysya yang sudah mulai naik darah.
"Iya. Lo itu murah. Ngasih perhatian ke semua cowok. Bisa aja kan lo cuma dimanfaatin sama mereka?"
"Lo apa apaan sih, Jun!" Bentak Resya. Kini ia sudah tak tahan dengan perkataan Arjuna.
"Turunin gue!" Arjuna merasa tak terima dibentak seorang gadis seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queer
Teen FictionBagaimana jika seorang cowok yang diklaim nyaris sempurna itu hanya kebohongan belaka. Ia berhasil menutup rapat rapat jati diri yang sebenarnya. Otak iblis dan hati hellokity. Fakta itu dikuak oleh gadis tomboy yang berkeinginan untuk transgender...