Diam

1K 100 0
                                    


Lensa Chord
Written by Park Carissa
Wednesday, May 27, 2020
.
.

RMBiggestFanGirl
.
.

Min Yoongi with Kim Taehyung
.
.

Chapter : Diam ( Silent )

___

( Taehyung Side )

Aku menelan obat pahit itu bersama dengan segelas air putih yang kini hanya tersisa separuhnya saja, badanku lemas dan yang kini ku bisa lakukan hanyalah berbaring memejamkan mata.

Untungnya, Kak Hobie mengantarkan ku ke rumah dengan sepedanya. Walau kami pada akhirnya harus berteduh sesaat menunggu hujan mereda, tapi ketika aku melihatnya memberikan senyum manis sambil merapihkan rambutku yang sedikit berantakan. Hatiku begitu menghangat. Rindu sekali dengan seseorang yang notabennya adalah saudara tapi tak bisa memperlakukan ku seperti yang ia lakukan.


Apa aku baru saja membandingkan Kak Hobie dengan kak Yoongi? Ayolah! Jangan seperti itu Min Taehyung. Bagaimanapun juga kakak kandungku yang bersedia hidup susah dan senang denganmu, mungkin saja Kak Hoseok memperlakukanku seperti itu karena ia begitu dekat denganku sejak pembagian mentor di kelas sepuluh.

Sekarang, sudah jam 9 malam. Tapi kakak belum juga pulang, telepon ku tidak di angkat bahkan pesan 2 jam lalu juga tidak di balas. Aku khawatir, tapi aku tidak boleh bertindak bodoh dengan keluar malam-malam sebab kak Yoongi pasti akan marah sekali padaku kalau tau.

Satu jam terlewat, sekarang pukul 10 tepat. Namun kak Yoongi benar-benar belum datang dari pekerjaannya, ku pikir mungkin saja kakak akan pulang lebih larut dari biasanya. Tapi aku tidak mengantuk sama sekali, aku hanya ingin menunggu kakak pulang.

Kak Yoongi...

Kakak dimana sekarang?

Aku terus berdoa semoga tidak ada hal buruk yang menimpa kakakku, walau hanya beberapa spekulasi konyol seperti terpeleset di jalan yang tergenang air hujan tapi itu sukses membuatku tak bisa tak memikirkan kak Yoongi.

Kakakku memang bukan orang yang ceroboh, setidaknya tidak lebih ceroboh daripada salah satu rekannya. Jeon Namjoon. Walau begitu, kadang kakak suka bertindak aneh dengan mengatakan ' aku malas berjalan ' yang nyatanya memang sifat seorang Min Yoongi sekali, aku tak bisa menampiknya. Kalau di sandingkan, kakak lebih mirip koala atau kucing yang suka bermalas-malasan.

Maaf kak, bukan maksudku mengatakan.

Saat sedang asyiknya membayangkan, suara pintu di dobrak terdengar jelas hingga kamar. Aku bergegas turun dan menemui kak Yoongi yang masuk merangkak dengan menyeret kedua dengkulnya dengan tangan, sedangkan seorang pemuda lain berjalan dengan langkah normal lalu membungkuk di hadapanku sambil menggaruk belakang kepalanya.

Kak Namjoon.

" Maaf jika kakakmu pulang agak larut, Taehyung-ah. Saat kami pulang, Yoongi dan aku singgah untuk mampir sejenak di kedai Soju dekat kantor "

" Ah...Aku mengerti, terimakasih sudah mengantarkan kak Yoongi " ucapku mengulas senyum kecil.

Pria berlesung pipi itu mengangguk lalu melambaikan tangan, memasuki mobilnya dan pergi dari kediaman kami. Menyisahkan aku dan Kakak yang kini sudah merebahkan diri di atas lantai dengan kedua kaki dan tangan terbuka lebar.

Astaga, kakak...

" Kak, ayo tidur di kamar saja " ucapku sambil menepuk pipi kak Yoongi berharap agar ia sadar.

Namun bukannya membuka mata, justru kata-kata berlontar amarah juga bahasa yang kasar ku dapatkan. Mencoba memahami, aku tetap berusaha meminta agar kak Yoongi segera beranjak dari posisinya dan lebih memilih tidur di kasur yang nyaman. Bukannya apa, aku hanya tak kuat membopong tubuh kakak walaupun jujur saja tubuhku lebih berat darinya.

" Diam! Aku hanya ingin tidur kenapa sulit sekali sih?! Pergi ke kamarku dan jangan ganggu aku " teriak Kak Yoongi dengan tegas membuatku sedikit terkejut.

Baru kali ini kakak membentak ku, mendengarnya bicara seperti itu tidak bisa ku bohongi tak menyakiti perasaanku.

Jadi, 5 jam yang ku habiskan sedari tadi menunggunya hanya di hadiahi kalimat kasar juga benatakkan?

Rasanya aku ingin tertawa! Tertawa sangat keras hingga pita suaraku putus dan tak lagi bisa bicara!

" Maaf kak, kalau aku membuatmu marah. Aku akan tidur, selamat malam "

Dan malam ini kembali terulang lagi, ketika air mata menjadi saksi pilu yang hanya di saksikan olehku juga tuhan.

__

Park mengalami error WP terus nih:'( sebenarnya chapter ini udah di publish Minggu lalu tapi gak tau kenapa malah ketarik lagi ( unpublish ) apa kalian mengalami hal yang serupa??

Borahe!
- Park Carissa

Lensa ChordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang