Bangun

584 50 0
                                    


Lensa Chord
Written by Park Carissa
Sunday, May 31 , 2020
.
.

RMBiggestFanGirl
.
.

Min Yoongi with Kim Taehyung
.
.

Chapter : Bangun ( Wake Up )

__

( Author Side )

            Sudah 3 hari Taehyung terlelap tak sadarkan diri, dan selama itu pula Yoongi tak beranjak dari tempatnya kecuali pergi ke toilet untuk mencuci muka. Kalau pulang ke rumah pun mungkin hanya untuk mandi, lalu pria pemilik wajah datar itu akan kembali lagi untuk menjaga adiknya.

Kalau di perhatikan. Wajah Taehyung semakin menirus bahkan bertambah pucat dengan bibir yang sudah tak lagi berwarna, Yoongi meringis perih melihatnya. Ia tak sanggup kalau membayangkan kondisi seperti ini berlangsung lama di rasakan Taehyung.

Namjoon dan Jimin terkadang datang untuk menemaninya, walaupun mungkin hanya sampai 10 hingga 25 menit saja. Namun, Yoongi sadar kalau mereka memiliki kesibukan yang penting. Bisa meluangkan waktu sesaat untuk melihat dan mengetahui perkembangan adiknya saja mampu membuat Sulung Min itu bahagia sebab ada orang yang mencintai Taehyung begitu tulus.

Matanya berkantung dengan warna hitam yang memajang di sekitar kerutan Indra pengelihatannya. Yoongi bohong kalau ia tak merasa mengantuk, sudah terhitung 3 hari juga ia sama sekali belum memejamkan mata ataupun memasukan makanan ke dalam mulutnya. Ia hanya mau agar Taehyung segera sadar dan menyapanya juga memberi senyum lebar. Yoongi begitu merindukan sosok adik manja kesayangannya.

" Masih belum mau bangun ya? "

Selalu kata-kata itu yang ia lontarkan saat bertemu dengan adiknya yang masih tertidur di atas brangkar rumah sakit. Mungkin kalau Taehyung mendengarnya, pria itu pasti bosan dan mengomeli kakaknya karena terus menanyakan hal yang sama secara berulang.

" Kakak rindu sekali, Taehyungie mau tau kan alasan mengapa kakak melarangmu untuk menjadi seorang pemusik juga penyanyi? "

Yoongi merasa, suasana di ruangan rawat adiknya semakin mendingin. Mungkin efek karena malam sudah menggantikan posisi siang dan bulan menempatkan diri pada singasana mentari.

" Ini karena, ibu meninggalkan kita karena ibu lebih memilih menjadi seorang penyanyi di bandingkan mengurus anak juga suaminya...

... Ayah marah karena ibu jarang sekali memiliki waktu untuk mengurus kita berdua, setau kakak. Dulu ibu adalah seorang penyanyi terkenal yang memiliki banyak penggemar, karena itu ibu jarang pulang "

Mengingat wajah cantik ibunya hanya memberi kesan buruk bagi Yoongi. Pria itu begitu membenci suara ibunya, walau dia anak seorang penyanyi tak pernah sekalipun Yoongi ingin mendengarkan lagu yang sang ibu nyanyikan.

" Ketika ayah memberi pilihan, ibu justru memilih untuk menceraikan ayah dan pergi untuk tetap menjalani mimpinya. Berselang setahun, ayah sakit dan meninggal di saat umurmu belum genap 7 tahun "

Yoongi ingat sekali, pria berstatus sebagai ayah yang sangat ia cintai itu pernah mengatakan satu hal padanya.

' Jangan pernah membenci keadaan '

Tuan Min saat itu tau jika sang putra sulung begitu membenci ibunya karena memilih meninggalkan mereka, Yoongi membenci jika musik menjadi alasan kenapa wanita yang dulu ia sayangi itu kini menjauh dan membuang mereka. Yoongi membenci saat-saat dimana ia harus merasa kesepian di saat sekolahnya memperingati Hari ibu. Yoongi benar-benar membenci kehidupannya yang tidaklah sama seperti orang lain.

" Ibu bahkan tidak datang ke pemakaman ayah, setelah ayah tiada. Ibu bahkan sama sekali tidak melihat atau menemui kita, itu kenapa kakak tidak mau kau menjadi seorang penyanyi atau pemusik. Kakak takut kau meninggalkan kakak seperti ibu meninggalkan kita "

Yoongi akui, Taehyung memang bisa bermain musik juga memiliki suara indah dalam menyanyi. Ia kadang suka mendengar adiknya itu melakukan konser solo di kamar saat Jimin datang menginap, awalnya. Ia pikir Taehyung hanya tertarik pada musik dan Yoongi pikir tidak masalah untuk itu. Tapi mengetahui jika adiknya justru lebih dari sekedar tertarik, ingatan akan ibunya muncul begitu saja menakutinya.

" Kakak sudah kehilangan ayah dan ibu, kakak tidak ingin kehilanganmu juga Taehyungie. Kakak tidak bisa kalau hidup sendirian dan kakak tidak siap untuk itu. Maaf jika kakak terkesan egois dengan melarangmu mengikuti mimpi yang kau mau, sekarang. Kakak tidak akan melarangmu lagi jika kau ingin jadi pemusik, silakan. Tapi kakak minta  kau bangun dan nyanyikan satu lagi untuk kakak "

Pria itu mengelus tangan adiknya yang tersemat jarum infus dengan lembut, merapihkan surai Taehyung yang sedikit berantakan dengan tangan kirinya. Taehyung menangis, Yoongi melihatnya. Ketika sebuah cairan keluar begitu saja dari kelopak mata adiknya yang masih menutup tanpa tau kapan akan terbuka.

Lensa ChordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang