"Sayang.. Sayang.." Aku mengibaskan tanganku di depan wajahnya. Dia tetap terdiam tanpa merespon
"Kyungsoo.. Sayaaang" Aku menggoyangkan lengannya
"Oh.. Iya.."
"Kau melihat apa?" Aku mengikuti arah pandangnya mencari sesuatu yang dapat mengalihkan atensinya begitu lama
"Ti.. Dak.. Tidak.. Bukan sesuatu yang menarik" Dia tertawa canggung
"Ah... Kau ingin melakukannya?" Godaku setelah mengetahui sesuatu yang membuatnya tertarik
"Apa?"
"Itu.." Aku menunjuk sesuatu itu dengan daguku
"Jongin~~" Dia memukul ringan dadaku
"Aku rela melakukannya untukmu" Aku menaikkan sebelah alisku menggodanya
"Kau sudah berjanji untuk tidak melakukannya saat sampai Kita menikah"
"Lagi pula pernikahan Kita hanya tinggal seminggu lagi.. Tidak masalah dilakukan sekarang" Aku mengedikkan bahuku
"Aku ingin pulang" Ucapnya seraya mendahuluiku meninggalkan taman bermaino.o
"Kau marah padaku?" Aku menangkap lengannya saat Dia akan memasuki apartemennya "Selama perjalanan pulang Kau mendiamiku"
Dia menundukkan kepalanya, enggan menatapku
"Sayang.." Dia tetap menundukkan kepalanya
"Kyungsoo.. Tatap mataku jika Aku sedang berbicara padamu" Dia mengangkat kepalanya dan menatapku dengan matanya yang ingin menangis
"Kau marah padaku?" Aku mengusap pipinya. Dia menggelengkan kepalanya
"Kenapa Kau mendiamiku?"
"Aku kesal padamu. Kau bilang akan menjaganya hingga pernikahan Kita. Tapi.. Tapi.." Dia akan meneteskan airmatanya. Aku memeluknya sebelum hal itu terjadi. Aku mengusap punggungnya dan menggoyangkan tubuhnya
"Maaf.." Ucapku
"Jongin..." Dia melepaskan pelukan
"Hmmm"
"Bagaimana rasanya? Apa salah jika Kita melakukannya sebelum menikah?"
"Tidak.. Itu hal yang sering dilakukan sepasang kekasih. Tapi, kalau kau ingin menjaganya hingga Kita menikah tidak masalah" Jelasku
"Ayo Kita mencobanya" Ucapnya
"Disini?"
"Tentu.." Dia menganggukkan kepalanya "Kau tidak mau? Ya sudah.. Aku masuk"
"Tunggu.." Aku tidak menolak permintaannya
Aku segera memegang kedua sisi wajahnya dan menciumnya.
"Bagaimana?" Tanyaku saat Kami melepas ciuman
"Hmm.. Suka.. Aku menyukainya" Aku tertawa mendengar tanggapannya. "Ini ciuman pertamaku" Dia menundukkan wajahnya malu
Aku segera merengkuhnya "Ini bukan ciuman pertamamu, Aku pernah menciummu saat Kau tidur" Jelasku
"Jongiiiinn"