"Dengar Kyungsoo.. Kau harus benar-benar menghabisinya sebelum Ayah mengumumkan pada acara penyerahan perusahaan"
"Aah.. Masalah yang sama.. Warisan" Senyum Kyungsoo meremehkan
"Waktumu hanya tiga hari"
"Serahkan saja padaku" Dia menyilangkan kakinya angkuh. Pria itu melempar sebuah amplop berisikan uang didepan Kyungsoo "Kupastikan sebelum hari ketiga, Dia sudah tidak bernyawa" Kyungsoo mengambil amplop itu dan menghitung jumlah uang yang berada ditangannya
"Lakukan dengan baik. Jangan sampai Dia mengetahui Aku dibelakang semua ini"
"Kau meragukanku?" Kyungsoo menatap tajam pria didepannya. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan"Dengar Kim Suho.. Aku adalah Do Kyungsoo, misiku tidak akan pernah gagal" Kyungsoo menatap Suho dengan mata menusuk."Ah.. Jadi itu targetku" Kyungsoo menatap seorang pria dari balik kemudi mobilnya.
Kyungsoo memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati sang target.Sang target berjalan keluar dari apartemennya bersama anjingnya menuju sebuah taman dekat dimana Dia tinggal
"Brengsek.. Kenapa taman ini begitu ramai" Kyungsoo duduk disebuah bangku taman mengamati target yang bermain dengan seorang anak kecil.
Hari pertama pengintaian, Kyungsoo tidak berhasil menjalankan misinya karena sang target selalu berada ditempat keramaian.
Hari ini adalah malam kedua. Sang target keluar dari apartemennya dan berjalan sendiri menuju suatu tempat. Kyungsoo keluar dari mobilnya dan mengikuti langkah targetnya. Sang target menuju sebuah gang sempit
"Ini kesempatanku" Kyungsoo membuang rokok yang sudah habis diisapnya. Dia berjalan mengendap tanpa suara sembari memastikan tidak ada orang disekelilingnya. Beberapa langkah lagi Dia sudah mendekati target dan siap menerjang sang target dengan tongkat baseball yang dibawanya.
"Woi Kim Jongin.." Sebuah suara memanggil sang target saat akan berbelok sebuah gang.Kyungsoo segera bersembunyi dibalik tembok dan mengintip memastikan sang target tidak mengetahui keberadaannya "Ck.. Siaaal.. Sedikit saja"
"Kau belum juga membunuhnya?" Tanya suara diseberang telepon "Aku memberimu waktu hanya tiga hari Do Kyungsoo.. Kau ingat?"
"Masih ada waktu satu hari lagi. Besok akan Kubuat Dia sekarat atau mati sekaligus" Ucap Kyungsoo memastikan
"Aku tunggu kabar itu Do Kyungsoo" Ucap suara sebelum mengakhiri sambungan telepon.
"Arrrghhh...." Kyungsoo membanting semua botol minuman dimejanya dengan amarah yang memuncak. Dia membanting tubuhnya diatas sofa, menutup mata dengan satu lengannya
"Kim Jongin.. Akan kupastikan Besok Kau Mati" Geram KyungsooMalam ini adalah hari ketiga dan merupakan hari penentuan atas berhasilnya misi Kyungsoo. Kyungsoo mengikuti Kim Jongin sejak pagi dan malam ini adalah kesempatan terakhirnya.
Kyungsoo bersandar pada mobilnya. Asap rokok mengepul menghangatkannya. Dia menunggu sang target, Kim Jongin keluar dari apartemennya.
Kim Jongin keluar dari apartemennya dan melewati jalan yang sama seperti malam sebelumnya. Segera Kyungsoo mematikan rokok yang sudah separuh Dia isap dan berjalan mengikuti Kim Jongin
Dengan cepat Kyungsoo mendekati Kim Jongin dan mengayunkan tongkat baseball tepat dibelakang kepala Jongin. Sebelum berhasil melakukan itu, Jongin berbalik menangkap lengan Kyungsoo, menaruh dibelakang tubuh Kyungsoo dan menghimpit badannya ditembok
"Siapa yang menyuruhmu?" Ucap Kim Jongin
Kyungsoo hanya diam. Jongin semakin menekan Kyungsoo agar Dia mengatakannya
"KATAKAN SIAPA YANG MENYURUHMU" Jongin mengulang pertanyaannya
"Itu data pribadi Klienku"
"Kim Suho?" Tebak Jongin "Tidak ada orang yang ingin mencelakaiku selain Suho"
Kyungsoo tetap bergeming tidak berbicara
"Ternyata benar.. Brengsek" Jongin melepaskan Kyungsoo. Kyungsoo menatapnya tajam
"Kau pikir.. Aku tidak tahu kalau Kau mengikutiku tiga hari ini Kyungsoo?" Kyungsoo terkejut karena Jongin mengetahui identitasnya
"Kau terkejut Aku mengetahui namamu?" Jongin berjalan mendekati Kyungsoo dan mengangkat dagunya agar Jongin bisa menatap langsung mata Kyungsoo "Siapa yang tidak mengenal Do Kyungsoo.. Seorang pembunuh bayaran keji dengan bayaran besar dan selalu berhasil menjalankan misinya"
Kyungsoo memalingkan wajahnya "Mari buat kesepakatan" Kyungsoo kembali menatapnya. Jongin menyilangkan tangan didepan dadanya "Bunuh Suho untukku"
"Cih.. Persaudaraan kalian mengerikan" Kyungsoo memasukkan tangannya dalam saku Jacketnya. Dia menatap angkuh Jongin "Apa yang bisa Kudapatkan jika Aku membunuhnya"
"Jika Kau dapat membunuhnya tepat sebelum acara penyerahan perusahaan, Aku akan membayarmu tiga kali lipat" Ucap Jongin dingin
"Deal.."