"Aw..."
"Kau okay?" Dia berusaha menarik pundakku untuk melihat keadaanku
"Hmmm... Okay" Aku hanya bergumam mengiyakan.Aku semakin menelusupkan kepala yang tidak sengaja menabrak dadanya. Hidungku menghirup aroma maskulin yang keluar dari tubuhnya.. Sesekali Aku menggesekkan pipiku ke dadanya yang bidang, hangat dan besar.
Iya.. Dadanya menonjol bak binaragawan, serasa pas dengan kepalaku yang betah menyender disana.
Uuuh.. Pasti Dia rajin berolah raga, apakah perutnya sixpack? Bagaimana dengan dada ini? Keras?
Karena rasa penasaran yang menggelitik isi kepala, telapak tanganku mulai meraba perutnya.
"Yak.. APA YANG KAU LAKUKAN?" Teriakannya sama sekali tidak ku gubris. Dia dengan sekuat tenaga berusaha menarik kepala atau pundak agar bisa lepas dari tubuhnya
Tapi.. Entah kenapa kepalaku sama sekali bergeming. Seakan melekat, nyaman disana. Semakin Dia berusaha menarik, kepalaku menelusup semakin dalam ke dadanya
Telapak tanganku tak hanya berhenti di perutnya. Dengan pergerakan lambat seolah menghayati setiap gesekan, telapak tanganku bergerak ke atas menuju dadanya.
Wow.. Kata pertama yang keluar dari isi kepalaku. Tidak puas dengan hanya meraba, telapak tanganku menangkup dadanya dan sedikit meremasnya
Dia sudah tidak berusaha menyingkirkan tubuhku. Lengan kekarnya bertengger manis dipinggang, memeluk menyelimutiku. Hangat.. Itu yang sekarang Aku rasakan.
Tanpa sadar, bermula hanya remasan kecil yang Aku lakukan, berubah menjadi remasan yang memberiku kepuasaan saat Aku melakukannya. Aku memejamkan mata, menikmati semua momen yang Ku lakukan
Tunggu...
"DASAR BRENGSEK.." Aku menampar keras wajahnya. Beruntung tempat gym malam ini sangat sepi. Mungkin hanya Aku, Dia dan dua orang yang sibuk dg aktifitasnya
"Kau -" Matanya membulat terkejut
"Cowok brengsek.. Beraninya meremas pantatku" Aku meninggalkannya dengan tanda merah bergambar tanganku di pipinya(23.09.2022).(09.55)
Cerita ini terinspirasi dan dibuat setelah Mimin lihat art ini
Crdto (On pic) Twitter