14.Finally We Meet

1.1K 200 28
                                    

Please jangan jadi sider, cuman ngasih vote loh, gratis nggak bayar. Hargai penulis yang udah susah" nulis ceritanya okey?

_______________
_______________

.
.
.
.

Gremory memasang wajah tegang secara spontan

Kenapa ia bisa tidak menyadari kehadiran Jungkook di sekitar mereka? Padahal Gremory telah memasang beberapa tumbuhan pengendali miliknya untuk mengawasi sekitar.

Ia menatap iba Nona-nya yang diseret paksa oleh Jungkook. Ia tak bisa melakukan apapun, apalagi melawan Tuan-nya sendiri.

Agaknya Gremory harus menduga ini sebelum terjadi. Selama mereka berada di kawasan istana, tak ada yang bisa dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Jungkook pasti mengetahuinya.

Mata yang awalnya sendu berubah tajam saat menangkap sesuatu kini berada di belakangnya. Gremory mendengus lalu berbalik.

"Bagaimana bisa kau masuk kesini?"

Mata hijau terangnya bertemu dengan mata biru safir yang bersinar dibalik jubah yang dikenakan sosok itu. Terlihat menusuk manakala mata itu satu-satunya yang terlihat dibalik tudung jubah.

"Menurutmu? Pelindung kalian benar-benar buruk."

Gremory berdecak. Mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk menahan kedua kaki milik sosok berjubah itu. Jaga-jaga jika sosok tersebut tiba-tiba menyerang.

"Apa yang kau incar?"

"Hm, apa ya?" Sosok itu mengangkat tangannya sedikit, membuat Gremory sedikit was-was. "Mungkin mengincar milik iblis itu?"

"Kau tidak akan pernah bertemu Nona Eunha!"

"Hoo... kau pikir aku takut dengan ancaman itu? Kau hanya manusia beruntung yang dapat setitik darah dari makhluk abadi seperti kami."

Gremory terdiam. Kesempatan itu diambil sosok tersebut untuk melarikan diri. Ia menghilang di balik gelapnya malam. Berlari menuju hutan samping istana.













Astaga, ini buruk

Eunha mendapati dirinya terkurung di sebuah ruangan. Untungnya bukan ruangan tempat penyiksaan yang berisi alat-alat sadis yang bisa membunuhnya dalam waktu singkat.

Buruknya, iblis itu hampir melakukan kekerasan kalau saja Eunha tak balas berontak padanya. Gadis itu menghempas genggaman erat Jungkook pada tangannya.

Nafasnya memburu. Ia menatap pria itu dengan kernyitan aneh. Kenapa iblis itu marah sekali. Padahal Eunha ingin mengetahui siapa adik dan keluarga aslinya itu.

"Apa yang membuatmu semarah ini?" Tanya Eunha tak habis pikir. Ia lihat Jungkook yang menatap tajam. Bahkan tangan Eunha gemas ingin memukuli wajah Jungkook melihat pria itu tak mengeluarkan suara.

"Kau menyembunyikan adikku? Dimana? Aku ingin bertemu dengannya." Eunha maju selangkah. Membuat tatapan tak kalah tajamnya.

Walau secara logika memiliki adik adalah hal yang mustahil, mengingat bagaimana ia tahu siapa yang membesarkannya sedari kecil. Serta bukti berupa foto-foto masa kecilnya yang tersimpan baik di album keluarganya.

Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang