★ - four

2K 258 1
                                    


Setelah berjalan satu setengah kilometer mereka sampai di homestay yang akan ditempati.

Win menghela nafas, dia menaruh backpack nya dan duduk di kursi. Lelah sih, banget malah, tapi semuanya terbayarkan sama pemandangan indah dan kamar yang super super nyaman.

"anjir ini homestay ternyaman banget si, betah banget gue disini" Pluem melompat-lompat diatas kasur double bed itu.

Semua temannya hanya menatap dengan sebal. Belom apa apa satu curut sudah bikin rusuh.

Sekarang sudah jam setengah lima, mereka menghabiskan setengah hari untuk pergi ke tempat ini. Win bangkit dan membongkar backpack nya. Dia mau mandi, gerah dengan badannya yang lengket.

"eh gue mandi dulu, kalian pesen makan gih. Laper gue belom makan dari siang"

"belom makan bapak lo dua, sushi gue lo abisin ya nyeng waktu di pesawat" JJ menatap Win dengan bengis.

"ga sengaja itu je, sumpah deh. Tiba-tiba refleks tangan gue ngambil sushi lo"

"bagus banget emang refleks lo" Win hanya nyengir lalu beranjak ke kamar mandi

"udah biar gue sm Pluem yang keluar. JJ jagain Win, jangan sampe dia ngilang" JJ mengangguk kepala paham.

Dia berjalan kekamar mandi, lalu menggedor pintunya.

"Win mandi cepet gausah pake konser. Gue juga gerah ini"

"IYA BAWEL" Win membalas dengan teriakan, dikira JJ budek apa ya.

Sepuluh menit Win keluar dengan kaos putih polos dan training hitam panjang. Ia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk putih berstiker kelinci.

"Jangan kemana-mana lo, gue mau mandi dulu"

Win hanya berdeham. Sahabatnya itu suka posesif banget sama dia. Iya sih, memang dirinya sembrono, tapi tidak sampai dijagain 24/7 kayak anak tk juga. Kan Win dah gede.

Dia beranjak menuju balkon dengan pemandangan rumah-rumah dibawah. Memang homestay nya berada sedikit lebih atas dari rumah lain.

Dia mengambil kamera dan memotret pemandangan indah didepannya. Tidak mau menyia-nyiakan ciptaan Tuhan.

Setelah itu dia mendengar pintu terbuka. Win masuk melihat pluem dan khao membawa banyak makanan. Matanya berbinar senang, dirinya sudah sangat lapar.

"Nih punya lo Win, tau gue perut karet lo itu udah ngeraung minta diisi" Win hanya tersenyum senang melihat makanan nya

Ayam yang dibakar dengan bumbu pedas dari cabai dan manis dari madu. Dia mengambil sepotong lalu disuapkan kemulutnya.

"WAH ENAK BANGET!" Win berbinar, kembali menyuapkan ayam bakar itu. Dia beranjak membawa alumunium foil itu ke balkon.

Disusul dengan Pluem, Khao, dan JJ yang sudah menyelesaikan mandinya. Mereka semua juga sama bahagia nya.

eat with the view.

"indah banget ya, makanan nya juga enak banget. Kayaknya gue mau tinggal disini aja deh" Khao berkata sambil memakan potongan daging tumis.

"setuju! Ini bener bener kota impian gue kalau gue udah tua nanti. Asri, nyaman, tenang" JJ mengambil kamera dan memotret temannya, kenang kenangan.

Pluem, Win, Khao, JJ terdiam menikmati angin semilir.

"habis makan langsung tidur ya. Besok kita lanjut ke tujuan utama. Redwood."

"iya khao"

.
.
.

Mereka berempat sudah bersiap didepan homestay, mau menanyakan lokasi tepat nya hutan redwood kepada resepsionis. Tapi sayangnya mereka kepagian, resepsionisnya belom buka.

"yaudah lah kita liat dari google aja. Nanti juga pasti kita ketemu penduduk sini, ntar sekalian tanya"

Semuanya mengangguk, mengambil backpack masing-masing. Lalu berjalan keluar homestay dengan google maps ditangan JJ, satu satunya yang bisa baca peta diantara mereka berempat.

"anjir kaki gue nyeri, kayaknya pegel gara-gara jalan mulu deh" Win berjalan sambil memegang kakinya.

"mangkanya lo, liburan tuh olahraga jangan ngebo mulu" JJ menyindir Win, membuat si manis kesal.

Geng jojoba sudah berjalan satu jam lebih, sudah bertanya jug kepada warga sekitar. Tempatnya berada di balik bukit pemukiman Ganvie, jadi mengharuskan mereka berjalan jauh.

"yah gagal liat sunrise deh" Pluem berkata sambil menatap jalan sekitar.

"gapapa, kan bisa kesini lagi besok besok" Win merangkul Pluem, mengikuti JJ dan Khao yang berada tidak jauh didepan.

Selama perjalanan mereka banyak melakukan hal yang seru untuk mengusir rasa bosan. Menyanyi, kejar-kejaran, istirahat, makan minum, foto-foto.

Mereka semua tersenyum kegirangan, tidak sabar segera sampai di hutan. Tidak sabar mendapatkan pengalaman baru yang berkesan.

Untuk sementara ini mereka masih bisa tersenyum.

.
.
.

enjoy•|

Agape • BW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang