Win bergerak kikuk, sungguh dirinya canggung jika harus bernyanyi didepan orang asing ini. Mereka berjalan beriringan tetapi tak ada sepatah kata pun yang terucap dari keduanya, hening.
"Kok diem?"
Win menoleh, "malu" lalu menundukkan kepalanya.
Lelaki itu terkekeh kecil, tangannya bergerak untuk mengusap rambutnya yang entah dari kapan belum terkena air dan shampoo.
WOY ANJIR KOK DOI MAIN PEGANG-PEGANG
Metawin sedikit menjauhkan badannya, sitampan melepas tangan dari rambut Win seperti mengerti kegelisahan dihatinya.
"Ngapain malu si haha, yaudah kalau gitu," Tangan lelaki terulur meminta jabatan, dengan ragu Win menyalami tangan besar yang hangat. "Saya Bright, kamu?"
"Win Metawin" Ujar Win singkat, dirinya benar-benar takut dengan kemunculan tiba-tiba manusia disampingnya ini.
"Eum Bright"
"Ya?"
"Kamu kok bisa ada disini? Tersesat juga?"
Hening, tak ada jawaban. Win masih setia menunggu sepatah kata yang akan keluar dari bibir lelaki tampan ini, rasa penasarannya benar-benar besar.
"Bukannya kita pernah ketemu sebelumnya?"
"Hah kapan?"
"Kapan? Oh iya, kayaknya kamu ga sadar ya, Win"
"Ga sadar, gimana...?" Metawin berkata pelan sembari dirinya mengingat apakah ia pernah bertemu dengan Bright atau tidak, atau hanya sekedar berpapasan. Tapi semakin diingat semakin nihil yang didapatkan, muka lelaki ini asing bagi Win.
"Win kamu laper?"
"Hah?"
"Kebiasaan ya kamu, hah mulu hahaha. Saya tanya Metawin, kamu laper?"
"Eh, iya sedikit Bright"
"Yaudah yuk ikut saya" Ajakan dari Bright tidak diindahkan Metawin, dirinya masih terdiam bergelut dengan pikirannya. Dirinya masih sangat meragukan sosok Bright.
Ya bagaimana tidak ragu, dihutan yang lebat, bahkan masih sore saja sudah gelap tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mu entah darimana asalnya lalu mengajak untuk makan. Kalau tidak pembunuh, ya hantu - Pikir Win.
"Win?" Bright melihat Win terdiam sambil memilin ujung bajunya.
"Kamu ragu ya sama saya? Maaf ya Win bukan maksud saya bikin kamu bingung, tapi lebih baik kamu ikut saya sekarang"
"Kenapa harus ikut?"
"Bahaya"
"Apanya yang bahaya?"
Bright terdiam, memejamkan matanya, seolah sedang fokus dengan sesuatu didalam kepalanya. Metawin hanya menatap lelaki itu bingung. Lalu tersentak saat wajah yang ia tatap daritadi membuka matanya melihatkan mata menyeramkan, matanya berwarna merah.
"Win ikut saya sekarang"
"Gamau"
"Win saya mohon"
KAMU SEDANG MEMBACA
Agape • BW
Fanfiction"hiks kalian dimana, win takut hiks" "hey" ᥕᥲrᥒ ! thι᥉ b᥊b ᥴ᥆ᥒtᥱᥒt , ιf ᥙ d᥆ᥒ't ᥣιkᥱ ιt g᥆ ᥲᥕᥲᥡ fr᥆꧑ hᥱrᥱ. slow update!