ANDRIANA | 13

14 4 0
                                    

Happy Reading

Pagi hari, matahari mulai menampakan wajah dengan senyum manisnya untuk menyinari seluruh muka bumi. Kini Shena bergegas untuk cepat-cepat segera pergi ke rumah Riana untuk menuntaskan misi membuat kejutan untuk Riana.

"Duh, udah jam segini lagi," ucap Shena berjalan keluar sembari menatap jam kecil di tangannya.

"Bik mirna, Shena pergi dulu ya," teriak Shena memanggil pembantunya--Bik Mirna.

"Iya non, hati-hati!"

"Iya bik, jaga rumah ya," ujar Shena sambil membuka pintu mobil.

"Iya non."

Shena segera menyalakan mesin mobilnya dan segera pergi dari rumah, mobilnya berjalan menyusuri kota jakarta, syukur hari ini tidak macet.

15 menit kemudian...
Akhirnya Shena sampai tujuan rumah Riana, setelah mengemudi hampir kurang lebih 15 menit. Ia segera keluar dari mobil berjalan ke teras rumah menuju pintu rumah Riana.

"Assalamualaikum, Riana," ucap Shena sembari mengetuk pintu rumah Riana.

"Waalaikumsalam, eh Shena, ada apa?" Sahut Rinda membukakan pintu.

"Kak Rinda, Riana mana?" Tanya Shena.

"Oh, Riana? Dia lagi di kamar,"

"Kakak bisa bantu Shena?"

"Emang bantu apa?"

"Buatin brownies kesukaan Riana."

"Oh oke, ayo sekarang kita ke dapur, siapin bahan-bahannya,"

"Oke siap." Ucap Shena sembari mengangkat tangannya seperti orang hormat kepada komandan.

****

Setelah semua bahan sudah siap, kini saatnya Shena untuk membuat adonan brownies dengan bantuan Rinda.

"Kak, terus ini gimana?" Tanya Shena tak mengerti,"

"Gula, tepung, telur, semuanya campur jadi satu ya, di mixer." Suruh Rinda.

"Oke."

Sementara disisi lain, Riana sedang bosan pada suasana pagi ini, tidak boleh keluar dan tidak boleh melakukan kegiatan apapun.

"Bosen dah gue, nggak boleh apa-apa, tapi kalau gue lancang, pasti kak Rinda yang ngomel-ngomel sampai malam."

"Kak, udah jadi nih," ujar Shena.

"Ya sudah, taruh di piring itu aja," suruh Rinda menunjuk salah satu piring di rak piring.

"Oke,"
"Yess, selesai juga gue buat nih brownies," lirih Shena sembari mengusap pelipisnya.

"Sekarang, kamu ke kamar Riana aja, masalah dapur biar kakak yang beresin,"

"Nggak papa nih kak?"

"Nggak papa, udah sana pergi!"

"Iya kak, makasih ya." Ujar Shena, ia segera pergi dari dapur dan menuju kamar Riana.

"Na, bukan pintu nya dong, gue bawa sesuatu nih,"

"Siapa?"

"Gue Shena, cepet bukain pintunya!" Suruh Shena.

"Masuk aja shen, pintunya nggak di tutup kok,"

"Oke," Ia segera masuk ke kamar, seperti permintaan dari Riana.

"Bawa apa sih?" Tanya Riana penasaran.

"Trarara, gue bawain brownies coklat kesukaan lo,"

"Wah, ini lo sendiri yang buat atau beli? Beli dimana?"

"Enak aja kalau ngomong, gue tuh sempet-sempet nya kesini pagi banget buat masakin brownies ini untuk lo,"

"Hehe, gue kira lo beli," kekeh Riana.
"Tapi ini enak banget sumpah, sumber dari mana nih resep? Dari google?" Tanya Riana.

"Dari kak Rinda," cengir Shena tak berdosa.

"Udah jelas ini mah, masakan kakak gue nggak ada duanya."

"Yaudah habisin gih, jangan banyak bicara dulu jaga kesehatan lo,"

"Iya kok, gue pasti jaga kesehatan lo tenang aja."

"Eh btw, andre dimana kok nggak kesini lagi?" Tanya Shena.

"Gue juga nggak tau," jawab Riana.

"Oh gitu, gue keluar dulu ya, mau bantu kak Rinda beresin dapur, nantu gue kesini lagi."

"Iya-iya."


****

To be continued...

Regita Diah Ayu N.S
Follow ig:@regitadiah20

ANDRIANA [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang