Chapter 02

3.6K 93 1
                                    

Sudah Chungha duga, Sehun ingin dekat dengan adik kesayangannya karena sesuatu. Sehun memang tidak terlalu tertarik kepada wanita bahkan beberapa orang menganggap dirinya adalah seorang gay, tetapi Chungha khawatir kalau Sehun benar-benar tertarik kepada adiknya. Chungha dan Sehun berteman dekat sejak SMA umur mereka hanya terpaut 2 tahun. Kai dan Sehun sebaya, sejak SMA mereka selalu bersama sampai sekarang mereka kuliah pun bersama-sama.

Chanyeol? Bagaimana mereka bertiga bisa dekat dengan sang dj? Tentu saja karena mereka sering nongkrong di club milik Chanyeol ini membuat takdir menjadikan mereka berteman.

"Sehun oppa awas ya kalau kau macam-macam dengan adikku." Tunjuk Chungha kepada Sehun memberi peringatan.

"Chungha-ya kau harus super ekstra hati-hati kepada adikmu. Lihat Sehun sudah menunjukan ketertarikannya kepada saudarimu. Dia sering bermain-main dengan wanita tapi tidak pernah mengencaninya, aku khawatir Sejeong menjadi korban Sehun berikutnya." Ucap Chanyeol sambil menatap Sehun dengan tatapan ngeri kemudian tertawa terpingkal-pingkal.

"Eoh, adikmu membuatku penasaran." Kata Sehun terang-terangan dan santai sambil menenggak lagi wine miliknya.

Chungha menghela nafas sampai membuat rambutnya tertiup.

"Ah sudahlah aku tau kau hanya menakut-nakutiku dan Kai oppa agar tidak lupa dengan uang yang Kai oppa pinjam." Chungha berusaha menenangkan dirinya.

"Oh ya? Apakah kau akan tetap setenang itu?" Tanya Sehun menaika sebelah alis kanannya.

Ah sial, tatapan Sehun seperti monster yang siap memangsa. Chungha kembali was-was.

"Chungha-ya kau dan Kai nakal tapi kenapa sangat melindungi adikmu?" Tanya Chanyeol penasaran.

Chungha menghela nafas dan menatap Chanyeol dengan tatapan datar.

"Sebrengsek apapun kami berdua, tetap saja kami tidak ingin adik kesayangan kami rusak pergaulannya." Jawab Chungha dengan tegas membuat Chanyeol kagum atas kedewasaan Kai dan Chungha.

"Setidaknya masih ada Minseok oppa dan Sejeong yang pergaulannya terjaga." Chungha menambahkan.

"Terjaga bagaimana, berpakaiannya saja membuat aku yang dibawah sana menegang." Ujar Sehun diantara percakapan Chanyeol dan Chungha.

Chanyeol benar-benar tidak bisa menahan tawanya mendengar perkataan Sehun terlalu terbuka.

"Hey Sehun-ah pantas saja kau suka menggigit bibir bawahmu sampai berdarah setiap Sejeog lewat. Bahkan dudukmu bertumpang kaki hahahaha apakah untuk menutupinya yang terbangun? Ahahahahaha. Woaaa Chungha-ya adikmu luar biasa tidak menggoda secara langsung pun sudah membuat Sehun tergila-gila.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Pukul 2 dini hari

Terdengar suara bel. Sejeong membuka kedua matanya dan mengerjap-ngerjapkan sambil melirik pukul berapa saat ini. Begitu terkejutnya Sejeong melihatnya, ia sudah dapat menduga itu pasti kedua kakaknya. Minseok tidur di kamar yang berada pada lantai 2 kasihan sekali kalau harus dia yang membukakan pintu. Park Min Young, ibu Sejeong tidak pulang malam ini. Seperti anak kedua dan ketiganya Park Min Young senang berpesta dengan teman-temannya selepas kerja.

Sejeong mengeratkan tali piyamanya sambil berjalan menuju ruangan utama. Begitu pintunya terbuka, ia dikejutkan oleh Sehun yang tengah menahan kedua kakaknya. Chungha dan Kai mabuk berat.

"Sehunie oppa? Ah mian kakak-kakakku selalu merepotkanmu setiap pulang dari club." Sejeong menarik Chungha dan merangkulnya.

Sehun tersenyum. Begitu Sejeong berbalik arah, matanya terus menatapi bokong indah Sejeong. Baju piyamanya yang transparan dan berbahan licin membuat pikiran Sehun semakin liar. Bibirnya tak bisa diam, lidahnya pun mengabsen giginya satu per satu. Matanya tak berhenti berkedip.

Kamar Chungha dan Kai berdampingan, tepat disebrangnya adalah kamar Sejeong yang pintunya terbuka lebar. Mereka berdua masuk ke kamar, Sehun masuk ke kamar Kai dan Sejeong ke kamar Chungha untuk menempatkan mereka yang mabuk ke kasur.

Setelah selesai, mereka keluar dari kedua kamar itu. Baju Sejeong sedikit berantakan membuat belahan pada dadanya sedikit nampak. Sehun berjalan perlahan menghampiri Sejeong.

"Pakai baju yang benar jangan sampai terbuka seperti ini. Bagaimana kalau seseorang menerkam dirimu hm?" ucap Sehun dengan lembut dan ia pula yang merapikan serta menutup rapat baju Sejeong.

Entah apa maksudnya, Sehun melepaskan kemeja kotak-kotak miliknya itu kemudian melilitkannya pada pinggang Sejeong. Kini kemeja itu tampak seperti rok sampai dibawah lutut pada Sejeong.

"Dan juga paha mulusmu terlalu terekspos jelas aishhhh..." Sehun mengacak-acak poni Sejeong.

Seketika sekujur tubuh Sejeong terasa panas. Wajahnya pun terasa panas dan mungkin memerah juga. Sejeong dibuat tersipu oleh teman kakaknya. Entah apa maksud Sehun mengangkat tubuh Sejeong ala pengantin.

"Ommo. Seh..." Pekik Sejeong terkejut.

Baru berjalan satu langkah Sehun menghentikan langkahnya, ia menatap Sejeong dengan teduh.

"Ssssttt jangan berisik." Hanya berkata begitu saja membuat Sejeong tunduk dan menurut. Sejeong semakin mempererat pegangannya pada leher Sehun.

Perlahan dan hati-hati Sehun menurunkan tubuh Sejeong ke atas kasurnya. Sejeong sudah terbaring, Sehun melepaskan kembali kemejanya yang melingkar di pinggang Sejeong. Saat kemeja itu menyentuh paha Sejeong dengan pelan-pelan entah disengaja atau tidak oleh Sehun membuat Sejeong merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ini terasa aneh tapi entah kenapa ia menikmatinya. Sejeong menengguk salivanya dengan sulit.

Piyama sepaha Sejeong sedikit mengangkat, Sehun membetulkannya dan kemudian memakaikan Sejeong selimut sampai perut.

"Oppa pamit untuk pulang. Selamat tidur. Huuuuuuuuhhhh....." bisik Sehun tepat ditelinga Sejeong diakhir perkataannya ia meniup telinga Sejeong entah apa maksudnya membuat Sejeong bergidik ngeri.

Sehun dapat melihat bulu-bulu di tangan Sejeong merinding karena tiupannya itu, Sehun tersenyum puas. Ia menutup pintu kamar Sejeong sambil melambaikan tangan dan memberikan Sejeong sebuah fly kiss membuat Sejeong melongo karenanya.


Fuckboy Undercover SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang