Chapter 13

1.9K 47 0
                                    

Kai tengah mempertimbangkan. Beratnya adalah hanya 1 yaitu adik bungsunya menjadi jaminan. Sehun keluar sebentar terlebih dahulu meninggalkan Kai yang tengah berfikir.

"Bagaimana ini? Kenapa harus Sejeong yang Sehun jadikan jaminan dari hutang-hutangku?" Kai menjambak rambutnya kemudian memijat-mijat dahinya.

Sehun kembali dengan sebuah map kertas berwarna coklat di tangannya. Ia meletakan map tersebut diatas meja tepat di hadapan Kai. Pandangan Kai terfokus pada map yang menarik perhatiannya itu.

"Apa ini?" tanya Kai.

"Jika kau menanda tangani perjanjian disini berarti kau menyetujui aku berpacaran dengan Sejeong dan sebagai imbalan, kau bisa terus meminjam uang semua mobil milikku bahkan mengembalikannya semaunya kau saja, untuk hutang-hutangmu aku sangat memberi kau keringanan. Kau bisa membayarnya kapan saja kau memiliki uang tak aku beri tempo waktu." Sehun menjelaskan dengan santai.

Air liur Kai hampir menetes dengan penawaran yang Sehun berikan kepadanya. Sehun menyunggingkan senyumnya melihat Kai seperti tidak bisa menolak penawaran darinya.

"Ah bagaimana ya?" Kai menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kau hanya perlu menanda tangani ini saja." Sehun berusaha meyakinkan dan menyodorkan pulpen agar Kai menanda tangani diatas materai.

Tangan Kai tampak ragu saat hendak meraih pulpen, Sehun menyambar pulpen tersebut dan ia pegangkan pada tangan Kai.

"Kelamaan." ucap Sehun.

************************************

"Apa yang telah kau lakukan dengan Sehun. Ini baru hari pertama kalian menjadi sepasang kekasih. Apa kau sudah percaya dan berani memberikannya kepada Sehun? Ah ayolah Sejeong-ah, aku juga wanita yang nakal selalu berfikir 456789 kali jika laki-laki berusaha merayuku. Jebal Sejeong-ah jebal." Chungha menggenggam kedua tangan Sejeong sambil memejamkan kedua matanya.

Permohonan Chungha kepada Sejeong tidak main-main, itu benar-benar serius menjadi kekhawatiran Chungha yang paling dalam. Ia tak mau sesuatu yang tak diharapkan terjadi kepada adik bungsunya yang menjadi kesayangan Chungha dan kedua kakak laki-lakinya. Bagi mereka bertiga Sejeong adalah sebuah berlian yang telah mereka sepakati untuk benar-benar dijaga bersama-sama.

*************************************

Sehun dan Kai tengah berjabat tangan atas kesepakatan mereka. Sehun tersenyum puas dan Kai tersenyum senang. Tanpa Kai sadari ia telah melanggar perjanjian dengan kakak sulung dan salah satu adik perempuannya, Chungha untuk menjaga Sejeong.

"Asalkan kau dapat memastikan Sejeong tidak bermain dengan pria lain di belakangku." kata Sehun dingin.

"Tentu saja aku dapat menjamin itu tak akan pernah terjadi." ucap Kai dengan girang.

Sehun hanya tersenyum menanggapi Kai.

Dari lantai 2, Chungha menyimak pembahasan yang dibicarakan oleh Kai dan Sehun mengenai kesepakatan mereka. Chungha geleng-geleng kepala. Ia hendak berbicara dengan Kai namun menunggu Sehun pergi untuk pulang.

"Sejeong-ah." teriak Sehun dari lantai dasar.

Dengan bersemangat Sejeong berjalan menghampiri kekasihnya.

"Ne oppa. Ada apa?" tanya Sejeong sambil berjalan cepat menuruni anak tangga.

Sehun berkacak pinggang melihat kekasihnya sangat terburu-buru.

"Hati-hati sayang, nanti kau jatuh." ucap Sehun menunjukan rasa khawatirnya.

Kai tersenyum senang melihat Sehun nampaknya memang tidak main-main dengan hubungan yang telah ia bangun dengan adiknya sendiri, Sejeong. Begitu Sejeong sudah berdiri tepat dihadapan Sehun dan asyik berbincang berdua membuat mereka lupa bahwa disana ada Kai dan Chungha, Chungha turun dari lantai 2 dan menarik Kai berbicara di sebuah ruangan kecil tempat biasanya Park Min Young atau Xiumini bekerja.

Fuckboy Undercover SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang