Chapter 05

3K 71 0
                                    

Tak ada salahnya menerima Sehun kalau memang dirinya juga tertarik kepada Sehun. Walaupun terpaut usia 4 tahun itu tak apa. Kalau sama-sama menyukai kenapa tidak?

"Baiklah. Entah apa yang kau lakukan sejak semalam kau membuatku menyukaimu dalam sekejap waktu. Dasar ya kau ini hebat sekali mencuri hatiku." Akhirnya keputusan Sejeong adalah menerima Sehun menjadi kekasihnya.

Sehun menampar dirinya pelan kemudian mencubit lengannya. Memastikan bahwa ini bukan mimpi. Auw. Terasa sakit. Ini nyata. Sehun tidak sedang bermimpi.

"Benarkah? Kau?" Tanya Sehun.

Sejeong mengangguk kalau ia serius dengan keputusannya untuk menerima Sehun. Untuk merayakan hari pertamanya berpacaran, Sehun mengajak Sejeong untuk kencan nanti malam dan minum wine bersama di apartemennya. Kebetulan besok adalah hari minggu, Sejeong libur sekolah.

"Tapi aku masih dibawah umur untuk minum-minum." Sejeong murung karena dirinya belum bisa minum walaupun sebenarnya ia sudah sangat ingin.

Sehun menepuk jidatnya kenapa ia begitu pelupa kalau dirinya mengencani bocah 18 tahun. Astaga Oh Sehun.

"Baiklah nanti kita akan minum susu pisang kesukaanku untuk merayakannya." Sehun mencoba untuk menghibur Sejeong.

Tapi Sejeong masih cemberut juga meskipun sudah Sehun bujuk dan mengganti acara minum wine menjadi minum susu.

"Percuma saja kalau aku minum susu tapi kau minun wine." Rengek Sejeong.

Sehun memijit pelipisnya sambil tersenyum. Kenapa pacarnya begitu manja dan menggemaskan.

"Aku akan minum susu juga kita akan minum yang sama dan bersulang." Sehun terus membujuk Sejeong.

Sejeong menoleh dan menunjukan senyumnya kepada Sehun. Sial. Sehun dibuat lemah karena senyum wanita mungil yang ada dihadapannya ini.

Sehun menarik tengkuk Sejeong agar mendekat kepadanya.

"Tak lengkap rasanya jika resmi menjadi sepasang kekasih tapi tak berciuman." Ujar Sehun kemudian menyerbu bibir Sejeong dengan ganas.

Dengan ganasnya Sehun menyedot secara bergantian bibir atas dan bawah Sejeong. Sejeong belum pernah memiliki pengalaman berciuman hanya diam saja tak menggerakan bibirnya ataupun membalas ciuman Sehun.

"Aku tau ini yang pertama bagimu kau sangat kaku sekali. Balaslah lumatanku Sejeong-ah secara perlahan-lahan saja agar aku tidak melakukan ciuman sepihak." Sehun menghentikan sejenak aktifitas berciumannya.

Sejeong berinisiatif untuk menarik tengkuk Sehun dan membuka sedikit mulutnya. Sial Sehun bergerak lebih cepat menyambar bibir Sejeong. Tak ingin dirinya didominasi oleh wanita, Sehun menghisap bibir Sejeong dengan ganas.

Tak mau kalah, Sejeong berusaha melawan dan membalas menghisap bibir Sehun. Sehun terkejut melihat Sejeong belajar dengan begitu cepat. Jujur, Sehun menyukai cara Sejeong memuaskan dirinya. Ini terasa nikmat bagi Sehun.

Kedua kekasih yang baru resmi beberapa menit itu berciuman sampai membuat penampilan mereka berantakan. Sejeong meremas rambut Sehun sampai acak-acakan dan tak karuan. Jas seragam Sejeong tidak rapi lagi bahkan dasinya sudah berantakan.

Sejeong mendorong tubuh Sehun agar sedikit menyender saking kerasnya Sejeong mendorong Sehun membuat kepala Sehun membentur pintu mobil dan mengaduh kesakitan.

"Ommo mianhae oppa." Sejeong mengusap bagian belakang kepala Sehun.

Mengambil kesempatan Sejeong yang sedang lengah ini balik mendorong Sejeong agar menyender.

Fuckboy Undercover SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang