Chapter 04

3K 71 2
                                    


"Kau sangat ganas Sejeong-ah aku takut." Ujar Sehun bertingkah so ketakutan.

Sejeong tertawa melihat Sehun begitu.

"Maafkan aku karena kau sendiri juga yang usil. Kalau kau tidak usil aku tidak akan mengigit lidahmu." Sejeong membela dirinya.

"Entahlah. Aku marah." Sehun merajuk ia melipatkan kedua tangan didepan dadanya dan membelakangi Sejeong.

Sejak kapan Sehun yang manly menjadi cute begini? Ini bukan Sehun yang biasa Sejeong lihat. Sejeong menepuk-nepuk pundak Sehun memastikan apakah seseorang yang bersamanya saat ini benar Sehun.

"Sehun oppa. Benarkah ini kau?" Tanya Sejeong.

Sehun tidak menggubris pertanyaan Sejeong. Ceritanya ia marah kepada Sejeong. Ia tidak mau berbicara sepatah kata pun sebelum Sejeong merayunya.

"Oppa." Ucap Sejeong lagi pelan.

"Kau marah ya? Yasudah maaf ya maaf bercandaku kelewatan. Sehunie oppa yang tampan. Teman kakakku yang paling tampan hey..." Sejeong berusaha memenangkan hati Sehun.

Sehun mengigit bibir bawahnya. Ia sudah gemas ingin menyahut perkataan Sejeong yang menggemaskan itu.

"Oppa..." kali ini Sejeong mencolek-colek lengan Sehun.

Seseorang tolong hilangkan kegemasan yang ada pada diri Sejeong, Sehun sudah tak tahan menahan dirinya dari serangan aegyo Sejeong.

"Arghhh sialll! Mpphhhhh" Sehun sudah tidak tahan lagi akting berpura-pura marah kepada Sejeong. Yang lakukan saat ini adalah menghabisi bibir Sejeong dengan segenap nafsunya yang sudah membara.

Sehun menghisap seluruh bibir Sejeong. Sedotannya yang kencang membuat bibir Sejeong seperti.... Kylie Jenner.

"Bibirmu indah sekali." Puji Sehun menjeda aktifitasnya dan memegang puas hasil karyanya itu.

"Indah indah bagaimana bibirku terasa bengkak setelah kau hisap kuat oppa." Sejeong memukul dada bidang Sehun.

Sehun memeletkan lidahnya meledek kepada Sejeong.

"Ahhh bagaimana ini bibirku bengkak begini. Hey!" Sejeong memukul lagi dada bidang Sehun ketika melihat bibirnya dari kaca spion.

Sehun bertepuk tangan dan bersorak hore. Sejeong menyipitkan matanya kenapa disini Sehun auranya cute sekali.

"Benarkah ini kau? Oh Sehun yang cute dan menggemaskan." Ujar Sejeong masih dalam keterkejutannya.

Seketika Sehun memasang tampang seksi dan dingin. Dibukanya dua kancing kemeja bagian atas. Sejeong menggigit bibir bawahnya.

"Kau lebih suka Oh Sehun yang menggairahkan ya?" Goda Sehun kepada Sejeong.

Sejeong memutarkan kedua bola matanya. Melihat respon Sejeong begitu, Sehun menganggap Sejeong tidak tertarik kepadanya. Entah apa maksudnya Sehun hendak menurunkan risleting celananya. Sejeong terkejut ia menahan tangan Sehun agar tidak sampai menurunkan risleting celana itu. Alih-alih manahan gerak Sehun, Sejeong tak sengaja menyentuh milik Sehun.

"Sejeong-ah kau nakal ya sudah besar." Ledek Sehun pura-pura kaget padahal sebenarnya tidak.

Sejeong menjauhkan tangannya dan terkesima. Ac sudah menyala tetapi Sejeong terus mengipas-ngipas dirinya dengan tangan.

"Apakah sepanas itu hm?" Goda Sehun lagi.

Sejeong berdecak kesal.

"Sehunie oppa. Kau ini kenapa? Maumu apa sih? Kau aneh sekali sejak kemarin malam. Benar-benar aneh dirimu." Sejeong menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku? Tidak kenapa-kenapa. Mauku? Kau jadi pacarku. Aku bersikap aneh karena aku menginginkanmu untuk jadi milikku. Sejeong-ah mari berkencan." Ajak Sehun tak romantis sama sekali.

Sejeong mengerjap-ngerjapkan matanya. Sehun benar-benar sedang eror. Apakah Sehun sedang menyatakan perasaan kepadanya?

"Apa maksudmu haisshhh?? Sejeong menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

"YES OR NO?" Sehun menolehkan dagu Sejeong ke arahnya.

Tatapan Sehun dan Sejeong terkunci satu sama lain. Sehun terus mendesak Sejeong agar bersedia menjadi kekasihnya.

"Apakah tidak terlalu terburu-buru? Kita berbicara saja baru kemarin malam. Kita belum saling mengenal oppa." Sejeong menjelaskan.

Sehun menggelengkan kepalanya.

"Yes. Or. No." Ucap Sehun mengulangi lagi kali ini penuh penekanan seolah memperingatkan Sejeong untuk memberinya jawaban hanya dengan satu kata. Bukan dengan jawaban yang bertele-tela dan banyak alasan seperti barusan yang Sejeong katakan.

Sejeong terdiam dan berfikir. Sejujurnya ia juga tertarik dengan Sehun hanya dalam waktu satu malam. Memang lucu perasaan suka bisa datang secepat itu dan seinstant itu tanpa Sejeong sendiri ketahui apa penyebab dirinya menyukai Sehun.

"Sesingkat ini kita mengambil keputusan untuk berpacaran? Apakah kau tak ada niat untuk memikirkannya terlebih dahulu sebelum memulai semuanya sambil kita mengenal satu sama lain oppa." Ucap Sejeong panjang lebar.

Tetap saja Sehun keukeuh pada pendiriannya.

"Singkat bagaimana? Aku sudah memperhatikanmu sejak kau berusia 12 tahun. 6 tahun sudah berlalu aku mencari tahu tentang dirimu. Aku sudah mengenalmu Sejeong. Please baby, jadilah kekasihku." Sehun meraih kedua tangan Sejeong kemudian menggenggamnya dan bergantian mencium kedua punggung tangan Sejeong.

"Apa? 6...6...6...tahun? Jadi? Selama ini?" Sejeong berusaha untuk menebak namun ragu.

Sehun menganggukan kepalanya.

"Ya aku sudah tertarik kepadamu sejak 6 tahun yang lalu. Kau masih sd. Apa kau tega akan membuat cinta yang telah tumbuh selama 6 tahun menjadi cinta bertepuk sebelah tangan hmmm??" Tanya Sehun dengan kedua mata yang menatap teduh kedua manik indah Sejeong.

"Begini saja. Kalau kau memilih YES aku akan memakaikanmu liptint. Dan. Jika kau mengatakan NO.... Kau telah memancing diriku bernafsu dengan parfum vanilamu. Aroma tubuhmu membuatku ingin menerkam dirimu. Aku akan mencium lehermu sampai meninggalkan bekas merah disana dan kau akan malu sepanjang hari di sekolah. Bagaimana? Itu terserah dirimu kau mau memilih yang mana baby." Sehun memberikan Sejeong dua buah pilihan.

"Hey apa kau gila???!!!" Sejeong refleks berteriak.

"Jawab saja atau saat ini juga kau akan aku terkam?" Ancam Sehun sambil mendekatkan dirinya pada leher mulus Sejeong bahkan mulutnya sudah menempel dan bersiap untuk menghisap leher cantik itu.

"Aaarrrggghhhhh...." Sejeong berteriak ia menahan dahi Sehun agar tidak menyedot lehernya.

"Atau tanganku ini akan masuk kedalam kemeja seragammu untuk menjamah kedua benda itu secara brutal." Ancam Sehun lagi.

Sejeong benar-benar dibuat gila oleh pria dewasa bernafsu dihadapannya ini. Perlahan tangan Sehun mulai meraba dan menyusup masuk kedalam seragam Sejeong. Dinginnya tangan Sehun dapat ia rasakan saat telapak tangan Sehun menyentuh perutnya dengan sensual. Rasa geli namun nikmat membuat Sejeong linglung.

"Ash..." sialan. Suara menjijikan itu keluar dari mulut Sejeong karena sensasi geli yang Sehun berikan dari tangannya yang mengusap lembut perut Sejeong dan lidahnya yang nakal menjilat penuh sensual pula pada leher Sejeong. Desahan indah Sejeong untuk pertama kalinya terasa menjadi sebuah kebanggaan bagi Sehun tersendiri.

Fuckboy Undercover SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang