Chapter 03

3.3K 86 5
                                    


Jantung Sejeong terasa sangat berdegup dengan kencangnya. Tiupan angin dari mulut Sehun di telinganya masih terasa sangat jelas.

Sejeong menendang-nendang salah tingkah sambil menjambak rambutnya.

"Aaaaaaah kenapa kenapa kenapa dia semanis itu? Geli tapi aku menikmatinya apa ini. Aku apa-apaan iniiiii waeeeeee.... Huuuuhhhh..." Sejeong menirukan bagaimana Sehun meniup telinganya.

Sejeong bangkit dari tempat tidurnya untuk mengintip Sehun dari balik jendela. Sejeong membuka gardengnya dan melihat Sehun tengah berjalan menuju mobilnya. Ketika Sehun menoleh ke arah jendela dimana Sejeong sedang mengintip, Sehun menggerak-gerakan jari telunjuknya memberi isyarat kepada Sejeong agar segera pergi tidur.

Sehun mengeluarkan ponselnya dan seperti hendak menelpon seseorang. Tak lain ia menelpon Sejeong. Tunggu darimana Sehun mendapatkan nomor Sejeong? Bukankah mereka belum pernah salng bertukar nomor ponsel? Ah, ternyata Sehun diam-diam mencuri nomor Sejeong sejak dahulu dari ponsel Kai.

Sejeong segera mengambil ponselnya yang berdering dan ia letakan diatas meja belajar. Nomor asing. Tanpa ragu lagi Sejeong mengangkatnya karena sudah tahu itu pasti Sehun.

"Sleep baby atau kau ingin aku temani tidur hm? Baiklah aku akan kesana sekarang tidur disampingmu." ucap Sehun dengan suara berat dan seksinya.

Sekujur tubuh Sejeong merasa merinding dan panas dingin mendengarnya.

"Ti..ti..ti...dak. Aku aku aku." Sejeong mendadak menjadi orang gagap yang mana membuat Sehun tak bisa menahan senyum gemasnya.

"Kenapa kau gugup begitu babe? Tidurlah cepat, besok pagi-pagi sekali aku akan mengantarmu sekolah. Ingat! Pagi-pagi sekali. Aku ingin kau sarapan denganku. Di mobil." ucap Sehun tanpa menunggu persetujuan dari Sejeong ia langsung mematikan sambungan telponnya itu.

Sehun memberikan Sejeong salam perpisahan dengan senyum manis dan sebuah kedipan manja. Sehun menjadi salah tingkah sendiri karena tingkahnya yang aneh sebelum ia benar-benar masuk kedalam mobil.

(Ambyar gak kalian tuh di wink sama Sehun aku sih ambyar :') mana sambil nulis ff nc21+ cem gini lagi dah lah dah lah dah lah dah lah dah lah dah lah)

Sejeong kembali menutup tirai kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur sambil terus tersenyum membayangkan wajah Sehun. Lagi-lagi Sejeong memegang dadanya yang mana detak jantungnya sudah tak karuan lagi karena seorang Oh Sehun.

Sementara itu Sehun yang tengah mengemudikan mobilnya juga tak bisa berhenti mengulum senyum.

"Akhirnya penantianku selama 6 tahun sudah berakhir. Dua hari yang lalu kau sudah genap berusia 18 dan sekarang aku bisa mendekatimu tanpa khawatir kau yang masih dibawah umur." Sehun berbicara sendiri tanpa mengalihkan fokusnya sama sekali dari jalanan yang ia lalui.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Keesokan paginya, sinar matahari menerobos celah-celah tirainya membuat Sejeong mengerjap-ngerjapkan matanya. Bukan hanya sinar matahari yang membangunkannya, tetapi ponselnya yang terus berdering.

Bukan panggilan suara biasa, melainkan panggilan video. Sehun benar-benar membuat Sejeong terkejut dengan ini sebelumnya tidak pernah saling berbicara sepatah kata pun satu sama lain sekarang mendadak begini dan bahkan semalam ia terus berkata manis kepada Sejeong.

Sejeong mengangkat panggilan video tersebut.

"Kau terlambat bangun 10 menit! Ommo...." awalnya Sehun berbicara seperti seorang mengomel tiba-tiba ia melongo.

Fuckboy Undercover SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang