Sejeong mengangkat telponnya dan mengabaikan Sehun yang tengah kecewa karena ia gagal menggagahi Sejeong saat ini dimana dirinya sudah tidak bersabar dan tak dapat menahan hasratnya yang telah lama ia simpan.
"Eoh eonnie, darimana kau tahu aku punya pacar?"
"....."
"A..aa..aku? Apa perlu?"
"....."
"Hmmm.. Ya eonnie, dia adalah hehehe..."
"....."
"Eonnie jangan berteriak begitu, bukankah kau dan Sehunie oppa berteman?"
"....."
"Kalau tidak ada apa-apa kenapa kau berteriak begitu, apa pulang? Ah eonnie wae wae wae. Aku ingin bersama Sehun oppa lebih lama lagi."
"....."
"Xiumin oppa? Bukankah dia akan lembur malam ini."
"....."
"Mwo?! Pukul 9 dia akan pulang? Sekarang? Aigoo jam 8, baiklah baiklah aku fikir dia akan lembur karena tadi pagi dia bilang tidak akan pulang ke rumah malam ini. Jadi... Xiumin oppa sudah menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari dugaan."
"....."
"Arraso eonnie arraso"
Sejeong meletakan ponselnya setelah Chungha memutuskan sambungan telpon. Ia bangkit dan sedikit mendorong Sehun.
"Mian oppa, Chungha eonnie menyuruhku pulang sebelum Xiumin oppa tiba." ujar Sejeong sembari mencari-cari pakaiannya yang telah berserakan ditengah suasana yang remang-remang gelap.
Sehun bangkit dan duduk diatas kasurnya sambil menutupi diri dengan selimut, ia masih kecewa. Dengan usilnya Sehun menyalakan kembali lampu yang telah ia matikan. Sejeong menjerit karena dirinya belum selesai memakai baju.
"Oppa~" rengek Sejeong.
Sejeong menutupi dada dengan kedua tangannya. Ah lihatlah bekas-bekas merah yang Sehun tinggalkan di seluruh tubuh Sejeong mulai dari leher hingga pada bagian atas kedua dadanya, nampak indah dan cantik karyanya di tubuh Sejeong itu.
Sejeong sudah memakai hoodie milik Sehun, namun ia terkejut saat melihat pantulan dirinya di cermin yang tampak acak-acakan dengan bercak merah dilehernya.
"Ah tidak! Apa ini?" Sejeong mengusap-usap salah satu bekas hisapan Sehun.
Sehun tersenyum nyengir.
"Itu karyaku, indah kan? Aku belum melukis disekitar selangkanganmu, tadi belum sampai kesana ah Chungha mengangguku dalam berkarya. Sialan sekali eonnie mu itu."keluh Sehun, ia juga meraih baju yang lain di laci tepat disamping tempat tidurnya.
Sejeong mengkerutkan keningnya.
"Selangkangan? Oppa, leherku merah begini karena kau hisap keras! Apa kau juga akan menghisap sekitar selangkanganku? Heol, memalukan sekali! Bagaimana kau akan melukisnya disana, aku kan malu!" respon Sejeong sembari merapikan rambutnya.
Sehun tengah sibuk memasukan kaos putih ke tubuh kekarnya.
"Kau hanya cukup mengangkang untukku. Itu saja." jawab Sehun dengan datar.
Sejeong melongo, ia langsung merebahkan dirinya kembali ke atas kasur. Sehun menoleh melihat Sejeong yang tengah berusaha mengangkang.
"HEY! JANGAN BEGITU AKU BISA TERGODA DAN KEHILANGAN KENDALI SEKARANG!" Teriak Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckboy Undercover Softboy
FanfictionMature Content❗ 2️⃣1️⃣➕ Warning Content⚠️ 18+ bocil dilarang keras mampir yeeee wkwk inget ini kawasan 21+++++++++ HAMPIR TIAP PART PENUH DENGAN NUANSA KE-NC-AN ☻☻☻ Harusnya sih oneshoot eh malah oneweek jadinya wkwkwkwk Oh Sehun mahasiswa berandala...