Sehun tersenyum puas setelah melihat warna bibir Sejeong menjadi lebih cantik dari sebelumnya karena polesan tangannya. Tidak. Bukan tangan. Tapi...mulutnya.
Tak hanya memakaikan liptint, tetapi Sehun juga memperbaiki dasi Sejeong yang mengendur karena tangan nakalnya tadi.
"Kau cantik sekarang sudah lebih rapi." Puji Sehun. Kedua tangannya menangkup pipi tembam Sejeong.
Sejeong salah mengartikan perkataan Sehun, jadi dia tidak cantik saat berantakan tadi.
"Padahal yang membuatku berantakan dan jelek kau oppa. Haish." Sejeong kesal.
Ah Sehun salah bicara, otaknya berfikir keras untuk mencari jawaban yang bisa membuat kekesalan Sejeong mereda.
"Tidak sayang. Tidak. Kau mau rapi atau berantakan selalu cantik yang membedakan hanya satu...." sengaja Sehun menggantung kalimatnya agar Sejeong penasaran.
Sejeong menatap lekat-lekat mata Sehun menantikan perkataan Sehun berikutnya. Sehun juga memperdekat wajahnya agar semakin lebih dalam menatap satu sana lain. Semakin lekat Sehun menatap membuat Sejeong semakin penasaran. Sehun senang melihat Sejeong yang tengah dilanda penasaran.
Sehun menggerak-gerakan lidahnya ke kanan dan ke kiri menggoda Sejeong disertai dengan senyum mesumnya. Sejeong mencubit pinggang Sehun. Sehun tertawa sambil mengaduh kesakitan dan mengelus bekas cubitan Sejeong.
"Apa? Cepat katakan." Sejeong sudah gemas.
"Penasaran atau ingin tau??" Goda Sehun lagi.
Sejeong menghela nafas sampai membuat poninya tertiup.
"Ayolah katakan aku sangat penasaran dan ingin tau. Puas?!" Sejeong berbicara dengan nada 3 oktaf sekaligus.
Sehun tertawa terbahak-bahak.
"Kau sangat seksi sayang ketika berantakan seperti tadi. Lebih seksi lagi aku yang membuatmu begitu." Jawab Sehun dengan santai sambil memaink-mainkan ujung rambut Sejeong sebelum pada akhirnya menghirup dalam-dalam aroma tubuh Sejeong pada lehernya.
"Mmmhhh..." mata Sejeong terpejam merasakan sensasi dari Sehun.
Sejeong mendorong Sehun agar menjauh darinya. Beberapa siswa sudah tiba di sekolah.
"Sudah hentikan. Nanti aku bisa terlambat." Ucap Sejeong.
Sehun terpaksa melepaskan tangannya yang melingkae di pinggang ramping Sejeong. Sejeong hendak keluar dari mobil, tetapi Sehun menahannya. Sehun keluar terlebih dahulu agar membukakan pintu untuk Sejeong.
"Tanganmu tuan putri." Sehun memperlakukan Sejeong benar-benar seperti putri raja.
Sejeong menutup mulutnya terkesima dengan perlakuan manis Sehun. Mata Sehun mendapati tali sepatu Sejeong terlepas. Ia berlutut untuk membetulkan tali sepatu itu agar Sejeong tidak terjatuh.
"Oppa jangan begini aku bisa melakukannya sendiri. Jangan berlutut begini aku merasa tidak enak kepadamu." Sejeong membungkukan badannya sambil memegang kedua bahu Sehun agar bangkit tapi Sehun tidak menghiraukannya.
Sehun mendongakan kepalanya dan menatap mata Sejeong.
"Memangnya kenapa. Apa salahnya aku berlutut untuk wanita pujaanku yang sangat aku cintai." Kata Sehun dengan aura dinginnya.
Sejeong merasa ingin meledak saja mendengar perkataan Sehun yang kelewat manis itu.
"Secinta itukah? Seberapa besarnya cintamu kepadaku tuan Oh? Sedalam apa cintamu hm?" Tanya Sejeong dengan nada angkuh sambil melipatkan kedua tangan didepan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckboy Undercover Softboy
FanfictionMature Content❗ 2️⃣1️⃣➕ Warning Content⚠️ 18+ bocil dilarang keras mampir yeeee wkwk inget ini kawasan 21+++++++++ HAMPIR TIAP PART PENUH DENGAN NUANSA KE-NC-AN ☻☻☻ Harusnya sih oneshoot eh malah oneweek jadinya wkwkwkwk Oh Sehun mahasiswa berandala...