Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai ! Disini aku mau ngasih tau kalian buat imajinasi aja si biar kalian ada bayangan gitu dicerita "Leopaty".
Yang paling kanan itu Tiara Claretta, trus yang disebelahnya itu Alena Ananta, trus yang make poni itu si Olivia Nianjani cewek kalem dan yang sebelah kiri itu Keyla Adisty cewek dengan mulut cerewetnya.
oke sekian dulu 😘
______________________________________
Kita berada difase dimana saling diam dan mendekam saling bisu dan membeku
~~~
"Alena?" Panggil Leo saat dirinya baru memasuki ruang rawat Alena.
"Gimana ada yang sakit?" Tanya Leo sembari duduk disamping brankar Alena.
"Cuma pusing kak sama lemes aja." Jawab Alena.
"Jangan mikirin yang berat berat dulu Len." Ucap Leo menasihati.
Alena hanya diam semua kata rasanya seperti mengingatkan dirinya kepada seseorang yang sangat dirinya rindui bahkan seseorang itu tidak memberinya kabar apapun setelah kejadian dijalan tempo hari, ingin rasanya Alena memeluk seseorang itu mengatakan jika dirinya masih membutuhkannya dan siapa lagi jika seseorang itu bukan Arul Sadewa.
"Gue rela sakit Rul tapi gue mohon peluk gue walau itu untuk terakhir kalinya." Batin Alena tanpa dirinya sadari air matanya jatuh membasahi pipinya.
Leo hanya diam meperhatikan gadis yang diam didepannya tapi dirinya terkejut saat melihat kristal bening jatuh dari ujung mata Alena. "Len?" Panggil Leo sembari mengusap bekas air mata yang sempat mengalir.
"Oh maaf kak." Ucap Alena lalu mengusap matanya dirinya bahkan tidak sadar jika ternyata dirinya menangis.
"Lo bisa cerita ke gue kalo lo ada masalah." Ucap Leo sembari menatap mata Alena sendu.
"Ngga ada apa apa kak." Jawab Alena sembari melirik kesegala arah tidak ingin menatap Leo.
"Liat mata gue Len." Ucap Leo.
"Gue ngga bisa cerita kak." Ucap Alena sembari memejamkan matanya bahkan rasa sesak didadanya kembali muncul sebelum dirinya membicarakan masalahnya. "Maaf." Ucap Alena pelan.
"Oke." Jawab Leo. "Sekarang lo makan dulu." Ucap Leo sembari mengambil bubur yang ada dinakas sampingnya duduk.
"Sayang." Suara itu berasal dari pintu yang terbuka menampilkan sepasang suami istri yang masih terlihat muda dan mbak Inem.
